Budaya Ruwatan Masyarakat Migran Dari Jawa Di Denpasar Bali

Nov 5, 2016 | Artikel

Kiriman : Tri Haryanto (Dosen Jurusan Karawitan FSP ISI Denpasar)

Abstrak

Masyarakat migran yang ada di Pulau Bali, biasanya tetap membawa budayanya masing-masing baik sosial budaya (sosiocultur) maupun kesenian. Banyak hal yang diusahakan untuk tetap lestari meskipun di daerah rantau, seperti seni, adat-istiadat, dan kebiasaan yang mungkin bagi penduduk asli Bali tidak mengerti. Wujud budaya yang tetap dipertahankan oleh pendatang khususnya masyarakat dari Jawa adalah adat-istiadat yang disebut dengan ruwatan atau istilah Bali “mebayuh”. Adat ini dipercaya oleh pendukungnya jika ada salah satu keluarganya yang masuk dalam kategori “sukerta” (kotor secara niskala), maka perlu adanya kegiatan pembersihan atau penyucian dengan sebutan Ruwat. Kegiatan ruwat oleh masyarakat Jawa dilaksanakan boleh dengan cara mandiri atau bersama-sama (masal).

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu 1) bagaimana tentang pelaksanaan ruwatan, 2) apa fungsi dari dilakukannya kegiatan ruwatan, dan 3) apa makna dari kegiatan ruwatan. Dalam analisanya dipergunakan metode kualitatif, yang didukung dengan beberapa teori, diantaranya teori struktural, teori fungsional, dan teori semiotika.

Hasil Penelitian 1) mengenai bentuk kegiatan ruwatan, yaitu secara mandiri dan secara masal. Dalam bahasan bentuk kegiatan mandiri, yaitu kegiatan yang ruwatan yang dilaksanakan oleh satu keluarga, kemudian untuk kegiatan yang ruwatan masal dilaksanakan secara kelompok yang dikoordinir oleh panitia pelaksana yang diikuti oleh masyarakat umum yang memiliki atau merasa dari keluarganya yang dianggap sukerta. 2) fungsi kegiatan ruwatan, dalam bahasan terfokus pada pengharapan dari pelaksana kegiatan ruwatan untuk terhindar dari apa yang disebut dengan sukerta. dan 3) makna kegiatan ruwatan secara umum menghilangkan sukerta yang ada pada salah satu anggota keluarga, dengan telah terlaksananya kegiatan ruwatan baik mandiri maupun masal dipercaya akan mendapatkan suatu kehidupan yang ayem, tentrem, dan bahagia lahir dan batin.

Kata kunci: Ruwatan, Bentuk, Fungsi, dan Makna.

Selengkapnya dapat unduh disini

 

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...