Tanpa Evolusi, Fashion Adat Tenganan Matruna Nyoman Dan Madaha Masih Diagungkan

Dec 21, 2016 | Artikel

Kiriman : Nyoman Ayu Permata Dewi (Mahasiswa Pasca Sarjana ISI Denpasar)

ABSTRAK

Kain tenun Gringsing terdapat di Desa Tenganan, Pegringsingan, Karangasem, Bali. Tenun Gringsing tergolong dalam Wastra Wali atau Kain Bebali (Kain Bali). Kain tenunan hasil produksi masyarakat Tenganan Bali, digunakan sebagai pakaian dan sarana upacara keagamaan. Salah satu fungsi kain Gringsing di Desa Tenganan digunakan dalam upacara Matruna Nyoman dan Medaha. Upacara Matruna Nyoman dan Medaha wajib dilaksanakan oleh seluruh anak-anak desa yang akan beranjak dewasa. Melalui upacara ini anak-anak Desa Tenganan dianggap sudah mampu menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga dan mengikuti segala aturan Desa Tenganan Pegringsingan. Salah satu aturan yang dilaksanakan setelah melaksanakan upacara tersebut adalah para truna-truni Desa Tenganan dapat menggunakan pakaian adat kain prembon setelah melaksanakan upacara  Matruna Nyoman dan Medaha. Sejak berabad lalu masyarakat di Desa Tenganan menggunakan kain yang diwarisan secara turun temurun di keluarganya, pakaian adat ini tidak mengalami perkembangan ataupun perubahan yang segnifikan.

Kata Kunci: Gringsing, Prembon, Matruna Nyoman dan Medaha.

Selengkapnya dapat unduh disini

 

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...