Gamelan Gong luang

Dec 18, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman I Wayan Putra Ivantara, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar.

Gamelan Gong Luang adalah barungan gamelan Bali yang berlaraskan pelog 7 nada dipergunakan untuk mengiringi upacara Pitra Yadnya atau Memukur. Laras 7 nada yang dipergunakan dalam Gamelan Gong Luang dapat dibagi menjadi 7 patet lagi yaitu :

  • · Patet Panji Cenik
  • · Patet Panji Gede
  • · Patet Wargasari
  • · Patet Mayura Cenik
  • · Patet Panji Miring
  • · Patet Kartika

Gamelan Gong Luang ini dapat didengar pada saat ada upacara Memukur yang pada umumnya biasanya di lakukan di Puri atau Griya. Dan jenis – jenis lagu/gending gong luang yaitu :

1. Gending Lilit Panji Alit

2. Gending Lilit Nyora

3. Gending Lilit Warga Sari

4. Gending Lilit Panji Cinada

5. Gending Lilit Panji Demung

6. Gending Sih Miring

Dr. Made Bandem, dalam bukunya yang berjudul “ Ensiklopedi Musik Bali” mengatakan bahwa  bentuk gamelan Gong Luang serupa dengan Gamelan Gong Kebyar,dimana Gong Luang hanya  terdiri dari tiga belas atau lima belas instrumen, sedangkan Gong Kebyar memakai dua  puluh lima sampai tiga puluh instrumen.

Adapun instrumen-intrumen yang ada dalam barungan gamelan Gong Luang Banjar sebagai berikut:

– 1 tungguh gangsa jongkok besar ( 7 bilah )

– 1 tungguh gangsa jongkok kecil ( 7 bilah )

– 1 tungguh saron bambu ( 8 bilah )

– 1 tungguh reong ukuran besar ( 8 pencon )

– 1 tungguh reong ukuran kecil ( 8 pencon )

– 2 buah jegogan ( 7 bilah )

– 2 buah jublag atau calung ( 7 bilah )

– 1 buah kendang cedugan

– 6 buah ceng-ceng kopyak

– 1 buah ceng-ceng ricik atau kecek

– 1 buah gong

– 1 buah kempul

– 1 buah kajar

Jadi dalam memainkan gamelan Gong Luang diperlukan kurang lebih 20 orang penabuh gamelan.

Teknik Permainan pada Gamelan Gong Luang

Teknik atau gegebug dalam gamelan bali merupakan suatu hal yang pokok, Gegebug atau teknik permainan bukan hanya sekedar keterampilan memukul dan menutup bilah gamelan, tetapi mempunyai konotasi yang lebih dalam dari pada itu. Gegebug mempunyai kaitan erat dengan orkestrasi danmenurut prakempa (sebuah lontar gamelan Bali) bahwa hampir setiap instrument memiliki teknik tersendiri dan mengandung aspek „‟physical behavior‟‟ dari instrumen tersebut. Sifat fisik dari instrumen-instrumen yang terdapat dalam

gamelan memberi keindahan masing-masing pada penikmatnya.

Teknik memainkan gamelan Gong Luang sangat khas dan unik yang tidak didominasi oleh teknik kotekan-kotekan. Teknik permainan Gong Luang juga merupakan sumber dari teknik permainan gamelan Bali lainnya. Dalam gamelan Gong Kebyar, teknik tersebut ditransformasikan dengan istilah ‟‟leluwangan‟‟.  Berikut ini merupakan teknik permainan yang dipakai dalam gamelan Gong Luang ;

Teknik permainan pada instrumen Terompong atau Reyon

–         Pukulan Ngempat/ngembyang, yang dimaksudkan adalah, memukul secara bersamaan dua buah nada yang sama dalam satu oktafnya.

–         Pukulan Ngempyung, yang dimaksudkan adalah memukul secara bersamaan dua buah nada yang tidak sama yaitu memukul dua buah nada dengan mengapit dua buah nada ditengah-tengah.

–         Pukulan Nyilih Asih adalah memukul beberapa nada satu persatu, baik dilakukan dengan satu atau dua tangan secara berurutan maupun berjauhan.

–         Pukulan Norot Pelan adalah memukul dengan tangan kanan dan kiridengan sistem pemain memukul sambil menutup atau nekes dimanapelaksanaannya bergantian.

–         Pukulan ubit-ubitan adalah teknik ermainan yang dihasilkan dari perpaduan sistem on-beat (polos) dan of-beat (sangsih). Pukulan polos dan sangsih jika dipadukanakan menimbulkan perpaduan bunyi yang dinamakan jalinan atau bisa disebut interlocking.

Teknik permainan pada instrumen Gangsa Jongkok Besar dan Kecil

–         Pukulan Neliti/ Nyelah adalah memukul kerangka gending atau lagu secara polos dalam arti tidak memakai variasi.

Teknik permainan pada instrumen Saron bamboo

–        Pukulan Neliti/ Nyelah adalah memukul kerangka gending atau lagu secara polos dalam arti tidak memakai variasi.

–        Pukulan Niltil adalah pukulan satu nada dengan tangan kanan atau kiri yang temponya semakin lama semakin cepat. Pukulan ini biasanya digunakan pada saat mencari pengalihan gending atau lagu.

–        Teknik Nyangsihin atau ngantung. Pukulan ini bertujuan untuk membuat suara instrumen saron lebih terdengar.

Teknik permainan pada instrumen Jublag atau Calung

–          Pukulan Neliti/ Nyelah adalah memukul kerangka gending atau lagu secara polos dalam arti tidak memakai variasi, pada instrumen Jublag atau Calung pukulannya lebih jarang.

Teknik permainan pada instrumen Jegog

–         Pukulan Ngapus menggunakan tutupan sambil memukul sebelum memukul nada/bilah selanjutnya.

Teknik permainan pada instrumen kendang

–        Pukulan kendang di dalam gamelan Gong Luang, hanya dimainkan pada waktu akan mencari gong atau habisnya satu putaran lagu dan dipukulnya menggunakan panggul.

Teknik permainan pada Ceng-Ceng Kopyak

–        Pukulannya disini, dimainkan dengan sistem cecandetan ceng-ceng kopyak pada umumnya.

Teknik permainan Ceng-Ceng Kecek

–         Pukulan Ngajet adalah memukul intrumen ceng-ceng dengan kedua tangan secara bergantian.

Teknik permainan Kajar

–        Pukulan Penatas Lampah adalah pola pukulan kajar yang menggunakan pola ritme yang sama atau ajeg dari satu pukulan kepukulan yang lain dan mempunyai jarak dan waktu yang sama.

Teknik permainan pada instrumen Kempul

–        Nama pukulannya adalah Selah Tunggul,yang dimana pukulan kempul jatuh sebelum instrumen Gong dibunyikan.

Teknik permainan pada instrumen Gong

–        Jatuhnya pukulan Gong, menandakan lagu itu sudah berakhir karena fungsi dari instrumen gong merupakan sebagai finalis dan nama pukulannya adalah Pukulan Purwa Tangi.

Jadi dapat disimpulkan teknik-teknik gegebug atau pukulan pada gamelan Gong Luang sebagian besar sama dengan teknik-teknik permainan pada gamelan Gong Kebyar dan Gong Gede.

Gamelan Gong luang Selengkapnya

 

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...