Memperluas Wawasan Seni, FSRD ISI Denpasar Gelar Studi Ekskursi ke P4TK Seni dan Budaya di Yogyakarta

Nov 19, 2014 | Artikel, Berita

studi ekskursi fsrd 2014Kiriman: Ketut Hery Budiyana,AMd. (Staf FSRD ISI Denpasar).

 Yogyakarta- Guna memperluas wawasan seni serta menjalin sinergi dengan lembaga dan pemerintah dalam bidang kesenian, maka setiap tahunnya Fakultas Seni Rupa dan Desain menggelar kegiatan studi ekskursi. Studi Ekskursi tahun 2014 dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya Yogyakarta pada tanggal 8 September 2014. Kegiatan ini juga sebagai salah satu tindak lanjut dari program kemahasiswaan ISI Denpasar serta realisasi program kerja Fakultas Seni Rupa ISI Denpasar tahun 2014, bidang kemahasiswaan.

 Pembantu Dekan III FSRD ISI Denpasar, A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Sn yang berperan sebagai ketua penyelenggara mengungkapkan studi ekskursi merupakan salah satu bentuk pengajaran di luar pengajaran konvensional. Pengajaran model ini merupakan variasi dari pengajaran yang dilakukan di dalam kelas. Pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dalam bentuk studi ekskursi, akan banyak bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan akademik dan professional mereka. “Penyelenggaraan studi ekskursi sebagai suatu model pembelajaran dalam bentuk belajar sambil berbuat (learning by doing)” ungkap Bagus Udayana saat ditemui disela-sela acara.

Sementara Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, M.Si. menambahkan FSRD tidak henti-hentinya mengkaji dan memilih bentuk-bentuk pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan outcome based mahasiswa kelak mereka terjun di masyarakat. Berbagai bentuk kegiatan edukatif, baik dalam bentuk kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler, senantiasa kami upayakan. Dipilihnya P4TK Yogyakarta sebagai realisasi MoU FSRD ISI Denpasar dengan P4TK yang telah dilakukan sejak tahun 2004.  Secara substantif lembaga ini dijadikan sumber belajar didasarkan atas pertimbangan kelengkapan fasilitas dan SDM bidang pendidikan dan pembelajaran yang dimiliki amat memadai. Disamping itu antara FSRD dan PPPPT K Seni dan Budaya Yogyakarta, baik secara pisik /material maupun psikologis sangat dekat. Selain program-program pendidikan yang dikembangkan sejalan dengan program kami, juga secara filosofis kami memiliki kedekatan yang amat kental dalam bidang pengembangan pendidikan seni dan budaya. Kami dapat bertukar pikiran dalam banyak hal, baik menyangkut program-program pendidikan, maupun masalah-masalah seni budaya yang menjadi pakok kajian kita bersama. Kami sering membangun dialog tentang sub kultur budaya yang beragam, serta saling berusaha menyamakan persepsi dan pemahaman atas lintas etnik dalam hubungannya dengan perspektif kultur lain.

 Sementara Kepala PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, Dr. Edhy Susatya, menyambut baik dan merasa bahagia dan mendapat kehormatan atas kunjungan mahasiswa ISI Denpasar ke tempat kami PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Kunjungan dalam bentuk studi ekskursi, adalah sebagai salah satu wujud MOU yang telah kita lakukan bersama sejak tahun 2004 yang lalu. Bentuk kerjasama dalam bidang pendidikan seni dan budaya memang sudah merupakan komitmen kami, karena seni dan budaya mutlak diperlukan dalam proses pendidikan. Seni merupakan penyeimbang kinerja otak kanan dan otak kiri, memperhalus budi pekerti, mempertahankan nilai moral masyarakat, mempertajam sensitivitas, meningkatkan kreativitas dan mengembangkan inovasi. Dr. Edy menambahkan seni juga dapat menjadi kegiatan hidup sehari-hari, meningkatkan taraf hidup masyarakat, mempertegas pola hidup, menghangatkan aktivitas ekonomi, sebagai alat politik dan sebagai media dakwah keagamaan. Yang jelas tujuan pendidikan seni adalah mengembangkan kemampuan apresiasi peserta didik terhadap karya seni, dan penghalusan budi pekerti. “Oleh karena itu menurut saya pembelajaran seni dan budaya di sekolah harus direncanakan secara cermat, pemilihan media yang tepat, penerapan model pembelajaran yang cocok dan selalu menghargai seni dan budaya setempat. Tidak ada pemaksaan dan pemberangusan seni dan budaya daerah, tidak ada penyeragaman seni dan budaya, dan tidak ada penyamaan tradisi” ujar Dr Edy saat memberikan sambutan.

 Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum menghaturkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kehadapan Kepala PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta bersama jajarannya, karena beliau-beliau ini telah menerima kami dengan amat welcome dan penuh dengan rasa persaudaraan. Studi Ekskursi merupakan salah satu rangkaian pengembangan program-program pendidikan yang inovatif. Program semacam ini lebih menekankan pada kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada kemampuan lulusan yang memiliki daya saing dalam pasar kerja. Kegiatan Studi Ekskursi yang dirancang berbasis akademik dan professional, serta terukur dalam pelaksanaannya  dapat dipastikan mampu memberi Wawasan dan pengalaman belajar mahasiswa yang akuntabel. Oleh karena itu aktivitas pembelajaran di luar lingkungan kampus sendiri, selain memiliki makna akademis, juga secara psikologis dapat meningkatkan bakat, minat dan motivasi belajar mahsiswa yang berhasil guna. Lingkungan belajar yang diciptakan secara alamiah akan menimbulkan rasa menyenangkan dalam proses pembelajaran, karena anak mengalami sendiri apa yang sedang dipelajari dan bukan hanya mengetahui semata. Para pakar pendidikan memprediksi bahwa, pengalaman belajar yang dialami secara real (otentik) oleh peserta didik, akan dapat membekali anak untuk memecahkan persoalan kehidupan jangka panjang. Dengan demikian pada gilirannya nanti, outcome lulusan mahasiswa dapat kami pastikan akan memiliki kecakapan hidup (life skill), dan bahkan mampu menjadi wirausaha yang  handal dan/atau dapat menciptakan lapangan kerja baru. “Melalui kesempatan ini kami serahkan sepenuhnya anak-anak kami untuk dididik, dilatih dan dibina sesuai dengan program-program pendidikan seni dan budaya yang Bapak kembangkan selama ini. Demikian sambutan singkat ini saya dapat sampaikan, semoga ada manfaatnya, dan mohon maaf apabila terdapat tutur kata kami yang kurang berkenan” ungkap Dr. Arya.

 Adapun mahasiswa FSRD peserta studi ekskursi tahun ini berjumlah 60 orang. Mereka adalah mahasiswa yang sedang duduk pada semester VI dan VII, yang nantinya akan mempersiapkan diri untuk mengambil tugas akhir. Materi kegiatan yang dibelajarkan dalam studi ekskursi ini meliputi dua hal, yaitu seminar dan workshop. Seminar dengan tema Semiotika Visual yang dibawakan oleh Drs.Sumbo Tinarbuko, M.Sn (dosen ISI Yogyakarta), dan diikuti oleh semua peserta Studi Ekskursi. Sedangkan Workshop diselenggarakan berbeda untuk masing-masing Program Studi, yakni :

1). Membatik di Media Kulit diikuti oleh mahasiswa Seni Rupa Murni.

2). Finishing Kayu diikuti oleh mahasiswa Desain Interior dan Kriya Seni.

3). Cetak Saring/Sablon diikuti oleh  mahasiswa Desain Komunikasi Visual,  dan

4). Animasi diikuti oleh mahasiswa Fotografi

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...