Proses daur ulang limbah batu padas sebagai bahan Patung

Feb 7, 2010 | Artikel, Berita

Oleh I Nyoman Parnama Ricor

Data yang kami peroleh setelah melakukan pengumpulan data di tempat perajin Desa Batubulan Kabupaten Gianyar pada bulan Juni 2007 adalah tidak ditemukan lagi proses daur ulang limbah batu padas hasil proses pembuatan patung menjadi bahan yang siap pakai kembali. Saat ini yang ada adalah pemanfaatan batu padas berupa serbuk halus sebagai bahan kerajinan patung dan kerajinan lainnya  dengan cara dicetak, jadi bukan pemanfatan limbah perajin setempat. Perbandingan pencampuran bahan batu padas halus dengan semen 5:1 (5 serbuk padas dan 1 semen halus). Untuk memudahkan dalam proses pencampuran dan pencetakan digunakan air sebagai pengencer. Serbuk batu padas halus ini dibeli dan dibawakan langsung oleh penghasil batu padas di Desa Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Serbuk batu padas ini merupakan olahan perajin ditempat penambangan batu padas. Serpihan-serpihan batu padas sisa hasil penambangan dan pembentukan batu padas berbentuk persegi dihaluskan kembali sehingga menghasilkan serbuk halus yang siap dijual. Maka lebih tepat dikatakan bahwa proses penghalusan limbah batu padas oleh penambang batu padas dan pemanfaatannya oleh perajin dengan teknik cetakan. Batu padas ada juga ditemukan dalam bentuk serbuk halus, sehingga tidak memerlukan proses penghalusan kembali.

Proses pencetakan patung dan jenis kerajinan lainnya diawali dengan pembuatan model benda yang akan dicetak. Model ini bisa dibuat dengan bahan kayu untuk ukuran benda lebih kecil, atau benda yang sudah jadi dari bahan batu padas seperti jenis-jenis patung. Model ini kemudian dibuat cetakan negatifnya. Sebelum dicetak model ini diolesi minyak pelumas bekas untuk memudahkan pemisahan cetakan dan model pada waktu pembukaan. Cetakan negative ini dibuat dari campuran semen dan pasir (PC). Cetakan tersebut ada belah 2, 3 dan 4 tergantung dari kerumitan benda yang akan dicetak. Penggunaan PC sebagai cetakan karena pertimbangan kekuatan dan juga mempunyai daya serap air cukup baik, pembuatannya lebih mudah dan biaya relative lebih murah dibandingkan dengan menggunakan bahan lainnya. Berikut contoh-contoh cetakan belah dua dan hasil cetakannya :

Campuran/adonan serbuk padas dan semen ditambahkan air secukupnya dan diaduk sampai rata. Campuran ini dibuat agak encer untuk membuat hasil cetakan lebih tajam, karena bahan akan masuk sampai lekukan-lekukan cetakan yang paling rumit. Untuk membuat bahan cetakan lebih rata masuk kedalam lekukan-lekukan cetakan dapat dilakukan dengan mengaduk adonan dalam cetakan dengan sebatang kayu atau alat lainnya secara merata dan perlu diperhatikan jangan sampai alat pengaduk tersebut merusak bagian dalam cetakan. Cetakan yang tajam, pengerjaan finishing akan lebih mudah dan lebih cepat. Cetakan sebelum dipergunakan diolesi oli bekas supaya campuran PC tidak melekat dengan cetakan sehingga lebih mudah dalam proses pembukaan. Campuran kemudian dituangkan pada cetakan yang telah diikat dengan tali, dan didiamkan 1-2 hari sampai bahan tersebut cukup kering dan cukup kuat untuk dibuka. Pada 1 hari pertama tali cetakan tidak boleh lepas. Jika tali pengikat lepas dan tidak kuat cetakan akan bocor dan hasil cetakan dapat menyebabkan tidak penuh dan patah.   Jika hasil cetakan sudah cukup kuat untuk dibuka maka proses pembuakaan dapat

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...