SEAMEO SPAFA Gelar “Workshop” di ISI Denpasar Kupas Seni Berkaitan dengan Agama Hindu

Jun 5, 2017 | Berita

Sumber : Bali Post, Senin Wage 29 Mei 2017

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar dipercaya sebagai penyelenggara Seminar dan Workshop South East Asian Minister of Education. Organization Regional Center for Archaeology and Fine Arts(SEAMEO SPAFA). Kali ini kegiatan tersebut mengusung tema “Hindu Arts in Southeast Asia” diikuti perwakilan negara anggota ASEAN serta undangan lainnya yang digeiar di Gedung Cita Kelangen, Kampus ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah, mulai Minggu (28/5) kemarin hingga Rabu (31/5) lusa.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Gede Arya Sugiartha membuka acara tersebut, dilanjutkan Ida Rsi Bujangga Weisnawa Dwija Hari Murti dari Geria Dwija Batur Tonjaya, Tonja, Denpasar dan Centre Director SFAMEO SPAFA Dr. M.R. Rujaya Abhakorn sebagai pembicara utama.

Prof. Arya Sugiartha mengatakan, seminar dan workshop merupakan salah satu rangkaian kegiatan EAMEO SPAFA. “SEAMEO SPAFA adalah organisasi menteri-menteri pendidikan di kawasan ASEAN. Salah satu centre-nya adalah SPAFA. Kebetulan saya ditunjuk sebagai wakil dari Indonesia,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan ini dilakukan sejak lama, terutama dalam bidang seni yang ada kaitannya dengan agama Hindu dan kali ini dipilih tempatnya di Bali. Pasalnya, mereka melihat untuk agama Hindu, Bali seperti lumbung hidupnya Hindu. Kegiatan diikuti 11 wakil negara ASEAN dan pribadi sehingga jumlah pesertanya banyak. “Selain ajang bertukar informasi, nantinya ada narasumber umum seperti Bapak Ardika yang membahas tentangbagaimana Hindu di Indonesia. Akan ada workshop tari dan musik Bali yang ada kaitannya dengan Hindu,” ungkapnya.

Para peserta juga diajak mendalami subak dikaitkan dengan seni. Ada pula kegiatan temple festival terutama melihat proses odalan di Bali. Ini memberikan pengalaman bagi mereka dan mengenal bagaimana kehidupan seni-seni Hindu di Bali. “Pada sesi terakhir mereka akan presentasi menceritakan bagaimana seni di masing-masing negaranya,” papar Arya Sugiartha. la berharap seni tidak sebatas hiburan tetapi berfungsi mengasah sensibelitas rasa pada manusia. Dengan demikian peranan seni juga untuk segi spiritual dan mendamaikan jiwa. Itu yang akan diperkenalkan dan seperti itulah Hindu di Bali dalam setiap kegiatan ritual yang nantinya akan menjadi masukan bagi negara-negara ASEAN. Seni berkaitan dengan agama memang benar-benar mengasah jiwa masyarakat untuk memberikan semacam pencerahan jiwa sehingga bisa lebih fokus.

“ISI Denpasar sebagai salah satu perguruan Seni akan dikembangkan ke depannya tidak hanya seni modern atau Seni kreatif tetapi juga menggali dan memelihara seni-seni tradisi. Pqling tidak dari paparan mereka, kami mendapat bahan referensi,” tegas Arya Sugiartha

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...