Karya Dosen Prodi Desain Mode Hiasi Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan

Karya Dosen Prodi Desain Mode Hiasi Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan

Foto: Kostum yang dikenakan oleh (kiri ke kanan) tokoh Galuh, Prabu, dan Putri dalam Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Jaba Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu, (3/3).

Karya dosen Program Studi Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali menambah keindahan Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Jaba Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu, 3 Maret 2024.

Foto: Kostum yang dikenakan oleh tokoh Gerantang dalam Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Jaba Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu, (3/3).

Kostum yang dipakai oleh tokoh-tokoh dalam sendratari “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” merupakan hasil karya salah satu dosen Prodi Desain Mode ISI Denpasar, yakni Dr. A.A.Ngr.Anom Mayun K.Tenaya, M.Si. Kostum berupa busana dan gelungan (mahkota) dirancang khusus untuk 11 tokoh drama tari tersebut. Tokoh dimaksud, yakni Cupak, Gerantang, Prabu, Putri, Galuh, Banasati, Tuadaya, Penasar, Wijil, Pan Bekung, dan Men Bekung.

Dr. A.A.Ngr.Anom Mayun K.Tenaya, M.Si. menuturkan pembuatan kostum telah digarap sejak bulan Januari 2024 dan rampung akhir Februari 2024. Kostum-kostum ini tidak hanya hasil karyanya sendiri, tetapi juga berkerja sama dengan dosen Prodi Desain Komunikasi Visual, Cokorda Alit Artawan, S.Sn., M.Sn.

Dr. A.A.Ngr.Anom Mayun K.Tenaya, M.Si., menjelaskan bahwa mereka memulai dengan melakukan riset tentang karakter setiap tokoh dalam sendratari tersebut. Lanjut, mereka merancang konsep-konsep kostum yang memperkuat identitas dan kepribadian masing-masing tokoh. Bahan-bahan dipilih sesuai dengan tema dan estetika yang diinginkan. Mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti kenyamanan bagi para penari, daya tahan, dan kemampuan untuk mengekspresikan gerakan tubuh dengan leluasa.

Foto: Kostum yang dikenakan oleh tokoh Penasar dan Wijil dalam Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Jaba Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu, (3/3).

Setelah desain dan bahan diputuskan, proses pembuatan dimulai dengan teliti. Mulai dari pemotongan bahan, jahitan tangan, hingga detail-detail kecil seperti hiasan dan aksesoris, semuanya dikerjakan dengan penuh dedikasi. Kolaborasi antara dosen Prodi Desain Mode dan Desain Komunikasi Visual memastikan bahwa setiap kostum tidak hanya mencerminkan keindahan visual, tetapi juga menyampaikan narasi yang kuat.

“Proses kreatif pembuatan kostum untuk ‘Cupak Gerantang Anglanglang Dharma’ telah menjadi perjalanan yang penuh inspirasi bagi kami. Kami berusaha menciptakan kostum yang tidak hanya memperindah penampilan visual, tetapi juga menggambarkan karakter dan makna mendalam dari setiap tokoh dalam sendratari tersebut,” ujar dosen kelahiran 1 Maret 1968 ini. (ISIDps/Humas-RT)

Garapan Tabuh Prodi Karawitan ISI Denpasar Iringi Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan

Garapan Tabuh Prodi Karawitan ISI Denpasar Iringi Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan

Foto: Para penabuh dari Prodi Seni Karawitan ISI Denpasar dalam Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan di Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (3/3).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali menggelar Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Jaba Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu, 3 Maret 2024, malam.

Karya tabuh garapan Program Studi Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar menjadi pengiring utama dalam sendratari “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma”. Tidak hanya itu, penabuh juga melengkapi pertunjukan dengan mengiringi Tari Baris Kakuwung dan Rejang Sadhyang Ulu Rani, serta menyuguhkan Tabuh Kebyar Dang Citta Utsawa dan Tabuh Gambang Suling sebagai pembuka acara.

Karya musik tradisional Bali yang monumental nan harmonis ini disusun oleh tiga dosen terkemuka dari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, yaitu Dekan Dr. I Ketut Garwa, Koordinator Program Studi (Prodi) Seni Karawitan I Nyoman Kariasa, M.Sn., dan Kepala Laboratorium Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, I Wayan Diana, S.Sn., M.Sn.

Foto: Para penabuh dari Prodi Seni Karawitan ISI Denpasar dalam Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan di Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (3/3).

Menurut Koordinator Prodi Seni Karawitan I Nyoman Kariasa, M.Sn., garapan tabuh untuk pergelaran Bhakti Widya Kahuripan telah dipersipakan dan dilatih bersama mahasiswa selama 2 bulan, dimulai sejak Januari 2024. Sebanyak 24 penabuh turut berkontribusi dalam menyempurnakan karya ini. Mereka terdiri dari 4 dosen, 3 tenaga kependidikan, dan 17 mahasiswa Prodi Seni Karawitan.

 “Garapan ini sebagai bentuk aktualiasai hasil pembelajaran yang telah diperoleh mahasiswa Prodi Seni Karawitan serta menunjukkan dedikasi mereka terhadap seni tradisional Bali yang kaya akan nilai dan keindahan” ujarnya.

Nyoman Kariasa berharap pergelaran ini tidak hanya memperkaya wawasan seni masyarakat lokal, tetapi juga menjadi bukti nyata akan keberlanjutan warisan budaya Bali yang perlu dilestarikan dan diapresiasi oleh generasi muda. “Dengan semangat Bhakti Widya Kahuripan, ISI Denpasar terus berperan aktif dalam memelihara dan mengembangkan seni tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia” tuturnya. (ISIDps/Humas-RT)

Photo: The gamelan players from the Karawitan Study Program of ISI Denpasar in the Performance of Bhakti Widya Kahuripan at Pura Pasar Agung, Batur Village, Kintamani District, Bangli Regency, Sunday (3/3).

Photo: The gamelan players from the Karawitan Study Program of ISI Denpasar in the Performance of Bhakti Widya Kahuripan at Pura Pasar Agung, Batur Village, Kintamani District, Bangli Regency, Sunday (3/3).

According to the Coordinator of the Karawitan Arts Study Program I Nyoman Kariasa, M.Sn., the composition of the percussion for the Bhakti Widya Kahuripan performance has been prepared and practiced with students for 2 months, starting from January 2024. A total of 24 percussionists contributed to perfecting this work. They consisted of 4 lecturers, 3 educational staff, and 17 students of the Karawitan Arts Study Program.

“This composition is a form of realization of the learning outcomes that students of Karawitan Study Program have obtained and demonstrates their dedication to the rich values and beauty of traditional Balinese art,” he said.

Nyoman Kariasa hopes that this performance will not only enrich the local community’s artistic insight but also serve as tangible evidence of the sustainability of Bali’s cultural heritage that needs to be preserved and appreciated by younger generations. “With the spirit of Bhakti Widya Kahuripan, ISI Denpasar continues to play an active role in preserving and developing traditional arts as an integral part of Indonesia’s cultural identity,” he said. (ISIDps/Humas-RT)

Hayati Pengalaman Sakral ISI Denpasar Gelar Bhakti Widya Kahuripan di Batur Kintamani

Hayati Pengalaman Sakral ISI Denpasar Gelar Bhakti Widya Kahuripan di Batur Kintamani

Foto: Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, Kintamani, Minggu (3/3)

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali mempersembahkan pergelaran ekologis bertajuk “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Jaba Pura Pasar Agung, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu, 3 Maret 2024, malam. Pergelaran sendratari yang diramu dalam Program Bhakti Widya Kahuripan 2024 ini disajikan secara kolaboratif oleh 100 dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI Denpasar dengan dukungan masyarakat Batur.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan pergelaran “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” ini sebagai aktualiasasi pembelajaran mahasiswa ISI Denpasar. Lakon yang dipentaskan telah dilatih selama dua bulan melibatkan sutradara I Kadek Widnyana, M.Sn., koreografer I Gede Oka Surya Negara, M.Sn., dengan komposer Dr. Ketut Garwa dan I Nyoman Kariasa, M.Sn. Dalam gelarannya para tokoh mengenakan gelungan (mahkota) dan busana baru hasil desain, A.A.Ngr.Anom Mayun K.Tenaya, M.Si dan Cokorda Alit Artawan, S.Sn., M.Sn.

Foto: Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, Kintamani, Minggu (3/3)

Pagi hari sebelum pementasan seni tersebut, ISI Denpasar telah melaksanakan upacara Mulang Pakelem di tiga titik, yakni di Puncak Kanginan dan Kauhan Gunung Batur, serta di Danau Batur. Pakelem berupa ayam dan bebek dihaturkan dengan tujuan memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta.

“Kami dalam 3 hari ini (2 – 4  Maret 2024) melaksanakan perjalanan bak yatra, memasuki ruang upacara upakara yang sakral, lalu berlatih sekian lama untuk memperteguh pergelaran Ekologis Cupak Gerantang Anglanglang Dharma dengan kostum dan gelungan baru yang secara perdana dipertontonkan malam ini.” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini.

Foto: Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, Kintamani, Minggu (3/3)

Prof Kun Adnyana mengungkapkan sejatinya kegiatan ini bertujuan mendekatkan sivitas akademika, utamanya mahasiswa untuk memasuki pengalaman terkait kesakralan kebudayaan Bali. “Mengingat perguruan tinggi kreatif seperti ISI Denpasar, sangat membutuhkan ruang-ruang untuk pengayaan batin, rasa dan empati terhadap pusaran peradaban dan kebudayaan luhur nan mulia dari kebudayaan Bali ini. Hanya dengan demikian kita bisa menguatkan dan mengaktualisasi rasa kebatinan kita,” imbuhnya.

Sebelum pementasan sendratari Cupak Gerantang, ISI Denpasar menyuguhkan Tabuh Kebyar Dang Citta Utsawa, Tari Baris Kakuwung dan Rejang Sadhyang Ulu Rani, serta Tabuh Gambang Suling.

Foto: Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, Kintamani, Minggu (3/3)

Cupak Gerantang Anglanglang Dharma mengisahkan kakak beradik yaitu Cupak dan Grantang yang memiliki sifat yang benar-benar berbeda. Cupak mencerminkan semua sifat yang yang buruk pada diri manusia, dia rakus, suka mendengki, dan sering kali berkhianat. Sedangkan Grantang sang adik, berbudi pekerti baik dan tutur katanya pun sopan.

Suatu hari, mereka mengikuti sayembara untuk menyelamatkan Putri Kerajaan Kediri yang diculik oleh Raksasa Benaru. Gerantang berhasil mengalahkan Raksasa Benaru. Namun, dengan tipu daya Cupak mencelakai dan mencurangi Gerantang dan membawa Putri ke istana menghadap raja mengaku telah menyelamatkan sang Putri.

Foto: Sekaa Gong ISI Denpasar dalam Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, Kintamani, Minggu (3/3)

Raja pun menobatkan Cupak sebagai raja baru sebagai hadiah karena telah membawa putrinya kembali ke istana dengan selamat. Cupak merayakan penobatan itu dengan menyantap panganan dengan rakus tanpa tata krama.

Tanpa diduga, Gerantang yang disangka telah mati datang ke istana menemui Cupak dan bertarung dengannya. Cupak yang memiliki kesaktian Brahma Kundawijaya atas panugrahan Dewa Brahma berubah menjadi Rangda. Sedangkan, Grantang yang memperoleh panugrahan dari Dewa Iswara berubah menjadi Barong Swari.

Pergelaran “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” berhasil memukau penonton yang mayoritas masyarakat Batur dengan narasi yang kuat, tata artistik inovatif, koreografi berbasis lingkungan, diiringi komposisi melodis gamelan, serta didukung properti pertunjukan yang dipadu permainan tata cahaya yang apik.

Foto: Tim Pergelaran Bhakti Widya Kahuripan “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, Kintamani, Minggu (3/3)

Jero Penyarikan Duwuran Batur yang turut menyaksikan pergelaran menyampaikan sukacita kembali dipilihnya Batur sebagai ruang dipanggungkannya suguhan seni penuh kesucian, terkhusus Pura Pasar Agung yang diyakini sebagai pertemuan Purusa dan Pradana. Dua tahun terakhir ISI Denpasar telah mementaskan pergelaran seni ekologi di Kawasan Batur, yakni Nuwur Kukuwung Ranu pada tahun 2022 dan Batur Ulu Pasuwakan pada 2023 di Pura Segara Danu Batur.

“Pegelaran ekologis oleh ISI Denpasar terbukti dapat menggugah setidaknya orang-orang yang saya kenal. Kegiatan melalui ruang seni membuat tattwa dan filsafat tentang kearifan lokal batur bisa dimaknai. Semoga gerakan ini bisa terus mengalir dan menjadi pola ruang penyadaran dikemudian hari untuk pawongan, palemahan dan sradha bhakti yang lebih baik,” ujarnya.

Jero Penyarikan Duwuran menyampaikan selamat dan mengungkapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika ISI Denpasar atas Pergelaran “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” dan berharap kerja sama ISI Denpasar dan Desa Batur terus dijalin. “Terima kasih telah memilih Batur sebagai ruang elaborasi seni dan semoga apa yang sudah dibangun bisa terus kita rawat sehingga dari hulu bisa memberikan aliran kearifan bagi masyarakat Bali,” tutur alumnus Sastra Jawa Kuno Universitas Udayana ini (ISIDps/Humas-RT)

ISI Denpasar Mulang Pakelem di Gunung dan Danau Batur

ISI Denpasar Mulang Pakelem di Gunung dan Danau Batur

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana beserta jajaran Mulang Pekelem di Pucak Kauhan Gunung Batur, Minggun (3/3).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali kembali melaksanakan Pergeleran Ekologis Bhakti Widya Kahuripan di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Setelah mementaskan “Batur Ulu Pasuwakan” di Pura Segara Batur pada Oktober 2023, ISI Denpasar mempersembhakan pergelaran bertajuk “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” di Pura Pasar Agung Gunung Batur, 2 – 4 Maret 2024.

Serangkai dengan pergelaran “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma”, ISI Denpasar melaksanakan upacara Mulang Pakelem di tiga lokasi kawasan Batur, Minggu, 3 Maret 2024, pagi. Pakelem berupa ayam hitam dan upakara lainnya di haturkan di Pucak Kauhan dan Pucak Kanginan Gunung Batur, serta di tengah Danau Batur.

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana beserta jajaran melaksanakan persembahyangan dalam upacara Mulang Pekelem di Pucak Kauhan Gunung Batur, Minggun (3/3).

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama sekaligus Ketua Panitia Pergelaran, Prof. Dr. I Komang Sudirga mengatakan Mulang Pakelem dilakasanakan guna memohon keselamatan untuk seluruh sivitas akademika ISI Denpasar serta memohon kelancaran pergelaran “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma”.

“Upacara Mulang Pakelem merupakan bagian penting dari praktik keagamaan Hindu Bali yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan spiritual dan memperoleh berkah serta perlindungan dari yang Maha Kuasa. Dalam hal itu, kami juga memohon kelancaran pergelaran “Cupak Gerantang Anglanglang Dharma” nanti malam (3 Maret 2024)” ujar Guru Besar bidang Kajian Seni Karawitan ini.

Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn mulang pakelem di Pucak Kanginan Gunung Batur, Minggu (3/3).

Mulang Pakelem dilaksanakan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dan Nyonya Ayu Ketut Putri Rahayuning, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. I Komang Sudirga, Kepala Biro Umum dan Keuangan Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Dr. I Ketut Garwa, serta sejumlah dosen dan tenaga kependidikan ISI Denpasar.

Foto: Tim ISI Denpasar besama sejumlah krama Desa Batur di Pucak Kauhan Gunung Batur, Minggu (3/3)

Tim ISI Denpasar memulai perjalanan menuju Pucak Kanginan dari Pura Pasar Agung Gunung Batur pukul 05.00 dipandu sejumlah krama Desa Adat Batur. Upacara Pakelem di Pucak Kauhan dihantar oleh Jero Penyarikan Duuran Batur. Tim melanjutkan perjalanan menuju Pucak Kanginan sekitar 1 jam dari Puncak Kauhan. Pakelem di Pucak Kanginan dihantar oleh Jero Penyarikan Alitan Batur. Pakelem berupa banten (sesajen) dan ayam hitam dilemparkan ke tengah kepundan gunung. Usai mulang pakelem di dua Puncak Gunung Batur, tim ISI Denpasar melanjutkan perjalanan menuju Danau Batur. Upakara dan ayam Pakelem ditenggelamkan di tengah Danau Batur. (ISIDps/Humas-RT)

ISI Denpasar Inagurasi Generasi Mulia Indonesia Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor XXXI

ISI Denpasar Inagurasi Generasi Mulia Indonesia Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor XXXI

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama 5 tokoh penerima Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha Tahun 2024 serangkaian acara Wisuda ke-XXXI ISI Denpasar, Jumat (23/2).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali menggelar Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor XXXI, Jumat, 23 Februari 2024 di di Gedung Citta Kelangen Lt. 3 ISI Denpasar. Total 374 wisudawan mengikuti seremoni kelulusan yang terdiri dari 367 wisudawan Program sarjana dan sarjana terapan, 2 wisudawan program magister, dan 5 wisudawan program doktor.

Acara wisuda dirangkai dengan pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara IV Tahun 2024 dan penganugerahan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha Tahun 2024 kepada 5 tokoh yang berdedikasi di bidang seni dan budaya. Mereka yakni Made Taro (maestro tradisi lisan), Tjokorda Raka Tisnu (seniman tari dan pematung topeng), Jais Hadiana Dargawijaya (kolektor seni), I Gede Suyadnya (jurnalis), dan Ali Nasrulloh (desainer mode).

Serangkaian inagurasi wisudawan ISI Denpasar itu disampaikan pula Orasi ilmiah berjudul “Rare Angon” (Tembang Rare Mulia Manusia Indonesia) oleh Made Taro.

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana meberikan sambutan dalam Acara Wisuda ISI Denpasar di Gedung Citta Kelangen Lt. 3, Jumat (23/2).

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam sambutannya mengatakan keseluruhan wisudawan sarjana dan sarjana terapan merupakan mahasiswa yang lulus Program Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka melaksanakan praktik dan pencerapan langsung pada Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI), serta memasuki pengalaman ekosistem seni dan desain yang sesungguhnya.

“Tahun 2023, MBKM ISI Denpasar melibatkan 345 mitra bereputasi dari kalangan DUDI, satuan pendidikan, maestro, sanggar seni, Desa/Kelurahan, dan Desa Adat. Mahasiswa bersama mentor dan dosen pembimbing berkolaborasi membangun visi yang padu, progresif dalam inovasi, kontekstual, dan berorientasi masa depan” terang Guru Besar Sejarah Seni ini.

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor XXXI ISI Denpasar di Gedung Citta Kelangen Lt. 3 ISI Denpasar, Jumat (23/2).

Inagurasi kelulusan yang dirangkai dengan pembukaan Bali Sangga Dwipantara IV Tahun 2024 ini termuliakan sebagai momentum pengakuan sekaligus penghormatan kepada semua wisudawan bersama seluruh orang tua/wali, serta keluarga masing-masing. “Bali Sangga Dwipantara IV bertema Manawa-Mukti-Manu (Mulia Manusia Indonesia) menegaskan pemaknaan bahwa Manusia Indonesia yang Mulia, adalah Ia atau Kita yang membangun peradaban dengan meneguhkan prinsip kepatutan sosial, dan perayaan jiwa bangsa yang terberkati semesta (Suksmaning Rahayu),” tutur mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini.

Prof Kun Adnyana mengungkapkan rasa bangga dan menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan serta kepada orang tua/wali wisudawan atas keberhasilan putri/putranya dalam menuntaskan studi di ISI Denpasar. “Dengan bangga kami melepas Generasi Mulia Indonesia. Derap langkah teguhmu, Indonesia Jaya. Sejak tali toga dipindah ke sisi kanan, Kalian semua menjadi keluarga besar alumni kebanggaan ISI Denpasar,” tandas Ketua Dewan Bali Art’s Society ini.

Pada kesempatan itu, Rektor ISI Denpasar menyampaikan pula prestasi dan capaian ISI Denpasar. Prestasi dimaksud, antara lain kemenangan dalam lima kategori, yaitu: pemenang Pertumbuhan IKU Terbaik PTN-Satker dan Posisi Tertinggi (Top 10 %) Liga PTN-Satker Seni. Tiga kategori lainnya, yakni penghargaan IKU 2 kategori persentase partisipasi mahasiswa terbanyak mendapat pengalaman di luar kampus; IKU 5 kategori hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional; dan IKU 6 kategori program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. ISI Denpasar juga meraih Anugerah Merdeka Belajar Kategori Perguruan Tinggi Akademik untuk Raihan Persentase Tertinggi Partisipasi Mahasiswa dalam Program MBKM Luar Kampus dari Menteri Dikbudristek RI Tahun 2023.

Prof. Kun Adnyana mengungkapkan di tengah proses perjuangan menuju nomenklatur baru menjadi ISI Bali, nama ISI Bali kian menggema lintas bangsa melalui jalinan kerja sama dengan institusi terkemuka di dunia. Kerja sama tersebut, diantaranya kerja sama Internasional dengan Brigham Young University, Utah, Amerika Serikat dan Nazrul University, Bangladesh, Universitas Western Australia, Studies Network Germany, Lembaga Akreditasi Internasional AQAS Germany, INTI International University Malaysia, Faculty of Music and Performing Arts University Pendidikan Sultan Idris Malaysia, Academy of Fine Arts in Gdansk Poland, University of Richmond Amerika Serikat, dan Wake Forest University Amerika Serikat.

“Segala kerja sama kemitraan yang telah dibangun, semata mencerminkan ISI Denpasar sebagai Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH); Pusat Hub Kreativitas dan Seni Tingkat Global” ungkapnya.

Foto: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek RI, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng memberikan sambutan secara daring pada acara Wisuda XXXI ISI Denpasar, Jumat, (23/2).

Dalam sambutan secara daring, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati atas gelar baru yang diperoleh. Guru Besar Teknik Sipil ini berharap gelar yang diperoleh semakin memperkuat pengembangan seni di tahah air dan membawa seni Indonesia ke panggung dunia.

Prof. Nizam mengakui seni sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa. Setiap daerah memiliki keunikan melalui ekspresi seni yang menjadi salah satu kunci kemajuan bangsa. “Seni adalah pemersatu bangsa, seni adalah ekspresi dari kemanusiaan, seni adalah ekspresi dari kreatifitas dan ekspresi dari rasa. Untuk itu, karya anda akan selalu dinanti oleh keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” tutur Prof. Nizam melalui rekaman video.

Prof Nizam mengapresiasi penyelenggaraan Bali-Sangga Dwipantara bertema Manawa-Mukti-Manu (Mulia Manusia Indonesia). Menurutnya, seni merupakan unsur yang sangat penting dalam memuliakan manusia. ”Bali Sangga Dwipantara bisa memperkokoh dan mempercepat laju pengembangan seni di tanah air, menyatukan bangsa, mengangkat martabat bangsa ke panggung dunia,” ujar mantan Dekan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada ini.

Sebagai informasi, Bali-Sangga Dwipantara IV, merupakan festival yang sepenuhnya didedikasikan sebagai ruang diseminasi keberagaman karya-praktik penciptaan serta mimbar akademik seni-budaya melibatkan maestro, seniman, desainer, akademisi, pekerja kreatif, dan mahasiswa bertalenta lintas Universitas/Institut di Indonesia. Bali-Sangga Dwipantara termanifestasi dalam sebelas wahana kreatif, yaitu: mimbar talenta nusantara (Bali-Dwipantara Widya); pameran seni rupa dan desain Indonesia (Bali-Dwipantara Adirupa); pergelaran seni dan budaya nasional (Bali- Dwipantara Adinatya); inisiatif braya nusantara (Bali-Dwipantara Kanti); seminar republik seni nusantara (Bali-Dwipantara Waskita); tutur lelaku nusantara (Bali-Dwipantara Krama); sastra desa nusantara (Bali-Dwipantara Yatra); mimbar maestro nusantara (Bali-Dwipantara Diatmika); nemu gelang nusantara (Bali-Dwipantara Karma); umah bersama nusantara (Bali-Dwipantara Bhakti); dan penghargaan seni tingkat nasional (Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha).

Foto: Pergelaran Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara), bertajuk “Sangkan Paran Paraga” di Gedung Citta Kelangen Lt. 3 ISI Denpasar, Jumat, 23 Februari 2024

Menandai dibukanya Bali Sangga Dwipantara, ISI Denpasar mempersembahkan pergelaran Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara), bertajuk “Sangkan Paran Paraga”. Pergelaran ini menyuguhkan perpaduan Wayang Kini, Tera Raga, Olah Tubuh, dan Bunyi Pitu hasil garapan dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. (ISIDps/Humas-RT)

ISI Denpasar-Bali Jalin Kerja Sama dengan Brigham Young University dan Utah Valley University, Amerika Serikat

ISI Denpasar-Bali Jalin Kerja Sama dengan Brigham Young University dan Utah Valley University, Amerika Serikat

Foto: Rektor ISI Denpasar-Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menandatangani Nota Kesepahaman (Morandum of Understanding atau MoU) dengan Vice President of Brigham Young University, Utah-Amerika Serikat, Renata Forste (7/2).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali konsisten memperluas jaringan kerja sama internasional bidang akademik, seni dan budaya. Teranyar, Rektor ISI Denpasar-Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menandatangani Nota Kesepahaman (Morandum of Understanding atau MoU) dengan Vice President of Brigham Young University, Utah-Amerika Serikat, Renata Forste di kampus setempat, 7 Februari 2024. Kerja sama yang disepakati mencakup penelitian bersama di bidang seni, penyelenggaraan seminar, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kegiatan bersama lainnya yang relevan bagi kedua belah pihak.

Selain penandatangan MoU dengan Brigham Young University, Rektor ISI Denpasar juga membahas potensi kerja sama dengan Presiden dari Utah Valley University, Amerika Serikat, Astrid S. Tumines.

Foto: Rektor ISI Denpasar-Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan cenderamata kepada Presiden Utah Valley University, Amerika Serikat, Astrid S. Tumines. (7/2).

Pertemuan Rektor ISI Denpasar dengan pimpinan dua lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Utah, Amerika Serikat ini terlaksana berkat narahubung komposer terkemuka Bali Nyoman Windha dan Ibu Agung Warsiki serta Profesor Jeremy Grimshaw.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyatakan kerja sama internasional ini bertujuan untuk memekarkan seni-budaya Bali-Indonesia. Kerja sama dilakukan semakin intensif dan meluas dengan Universitas Dunia yang memiliki kecintaan mendalam terhadap seni-budaya Indonesia. Dengan semangat yang sama, kerja sama ini dilaksanakan ISI Denpasar (Bali) dengan harapan untuk ISI Denpasar (Bali) sebagai Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (@proG-BACCHISIBali).

Foto: Rektor ISI Denpasar-Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana mempresentasikan G-Bali Art Short Course kepada mahasiswa Brigham Young University, Utah-Amerika Serikat, Renata Forste (7/2).

Prof. Kun Adnyana menambahkan kerja sama dengan universitas-universitas dunia yang memiliki ketertarikan dan komitmen yang kuat terhadap seni dan budaya Indonesia menjadi langkah strategis dalam memperluas pengaruh dan eksistensi seni Bali di kancah internasional. Dengan kerja sama ini, diharapkan akan terbentuk sinergi yang kuat antara institusi-institusi pendidikan dan pelaku seni, sehingga seni dan budaya Bali semakin gemilang di panggung dunia. (ISIDps/Humas-RT)

Foto: Rektor ISI Denpasar-Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama  mahasiswa Brigham Young University, Utah-Amerika Serikat, Renata Forste (7/2).

Loading...