ISI Denpasar Ngayah ke Lombok, Disambut Antusias Oleh Umat Hindu Lombok

ISI Denpasar Ngayah ke Lombok, Disambut Antusias Oleh Umat Hindu Lombok

img_0957

Dosen dan Mahasiswa Jurusan Karawitan di Lombok

Lombok– Bertepatan dengan odalan pujawali di Pura Dalem Karangjangkong, Cakranegara, Lombok-Nusa Tenggara Barat, yang diadakan pada tilem kedasa, tanggal 24 April 2009, ISI Denpasar merasa terpanggil untuk ikut memberikan sumbangsih dalam bentuk “ngayah”. Rentetan upacara piodalan berlangsung dari tanggal 23 April dengan agenda Mapepade atau Macaru, tanggal 24 April, piodalan/ pujawali serta tanggal 25 April upacara nyineb. Rombongan ISI Denpasar yang melibatkan 85 dosen, staf dan mahasiswa mendapat kesempatan untuk ngayah pada tanggal 23 dan 24 April 2009. Adapun sesolahan yang ditampilkan oleh ISI Denpasar adalah tabuh Semarpagulingan persembahan dari Asti Pertiwi (kumpulan penabuh wanita ISI Denpasar), Wayang Lemah yang dibawakan oleh Asti Kumara (kumpulan anak-anak dosen dan staf ISI Denpasar), Tari Jauk Manis, Baris Gede dan Rejang. Selain rombongan dari ISI denpasar ada juga beberapa sanggar yang turut ngayah, diantaranya Angklung dari Karang Kecicang, Gong dari Truna Sari-Karang Kubu, Tabuh dan Tari dari sanggar Samsam Gadang, Banjar Pande, Lombok. Pada malam hiburan ISI Denpasar juga mendapat kesempatan untuk “mebarung” dengan Sanggar Samasam Gadang Banjar Pande Lombok, yang digelar di Jaba Pura Dalem Karangjangkong. Adapun hiburan yang ditampilkan ISI Denpasar adalah Lelambatan Tabuh Kutus Pelayon, Tari Penyambutan Selat Segara, Jauk Manis, Oleg Tambulilingan, Truna Jaya, Satya Brasta serta karya seni yang mengkolaborasikan antara vocal dan music yaitu Kebyar Dang Cita Utsawa. Sementara sanggar seni Samsam Gadang, Banjar Pande, Lombok menampilkan Tabuh Lelambatan Mina Ing Segara, serta gadung kasturi sementara Tariannya menampilkan Legong Keraton Lasem, Jauk Manis, Truna Jaya serta Satya Brasta. Para dosen, staf dan mahasiswa ISI Denpasar, tampak bekerjasama dan responsif untuk menghasilkan pementasan yang baik. Sementara umat Hindu di Lombok yang menyaksikan berbagai rentetan persembahan dari ISI Denpasar tampak antusias untuk menyaksikan aksi panggu dari ISI Denpasar. Selain untuk melakukan persembahyangan mereka juga berbondong-bondong untuk menyaksikan hiburan Mabarung antara ISI Denpasar dan Sanggar Samsan Gadang Lombok.

Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Wayan Sweca, M.Mus yang sekaligus sebagai ketua rombongan mengungkapkan kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta pengajaran kepada mahasiswa untuk dapat secara langsung mengaplikasikan ilmu di masyarakat serta bentuk pertanggungjawaban ISI Denpasar Kepada Masyarakat. Ajang ini juga sangat tepat untuk mempromosikan dan mencitrakan ISI Denpasar di luar Bali, sehingga melalui kegiatan ini akan mampu menarik para calon-calon seniman di Lombok untuk bergabung di ISI Denpasar. Sweca menambahkan, selain rombongan melaksanakan persembahyangan bersama guna “nunas ica” agar seluruh keluarga besar ISI Denpasar diberikan keselamatan, rombongan ISI Denpasar juga berkesempatan untuk melakukan tirta yatra ke Pura Narmada, Suranadi, Lingsar dan Batu Bolong.

Sementara Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, mengungkapkan kedepan model kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan untuk keharmonisan bersama, sehingga konsep Tri Hita Karana dan menyama braya dapat dijadikan modal dasar untuk menciptakan keharmonisan dan kebersamaan. Selain mencari bibit-bibit baru dari Lombok kegiata ini juga akan mampu menggali warisan-warisan budaya Timur yang sudah menjadi kewajiban ISI Denpasar untuk turut melestarikannya, mengingat ISI Denpasar adalah satu-satunya perguruan tinggi Seni yang berada di kawasan timur Indonesia. Sehingga kedepanpun kegiatan serupa akan diprioritaskan di kawasan timur Indonesia.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Dari Pameran Mata Air III “Variation of Mind” Mahasiswa Lukis ISI Denpasar di Batu-Malang

Dari Pameran Mata Air III “Variation of Mind” Mahasiswa Lukis ISI Denpasar di Batu-Malang

dsc04153

Batu-Malang– Gallery Raos yang terletak di suatu daerah yang terkenal sebagai kota sejuk yaitu Batu-Malang, tiba-tiba menjadi ramai dan hangat pada malam tanggal 26 April 2009 pada saat pembukaan Pameran Lukis Mata Air III “Variation of Mind” mahasiswa lukis semester 6 ISI Denpasar. Bahkan pemiliknya Djoeari Soebardja tampak sumringah dan tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas pameran ini, selain memang kualitas karya yang cukup mumpuni untuk kelas mahasiswa juga pada pembukaannya juga dihadiri langsung oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA yang langsung terbang dari Bali. Menurut Djoeari ini merupakan kali pertama seorang rektor membuka pameran di gallerynya, sungguh pengalaman yang membanggakan. Pada pameran tersebut juga dihadiri oleh mahasiswa dari Universitas Negeri Malang, seniman dan masyarakat pencinta seni se-batu malang dan juga jajaran struktural Jurusan Seni rupa Murni ISI Denpasar. Tampak Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, M. Si, PD 2 Drs. I Made Bendhi Yudha, PD 3 I Wayan Suwandhi, M.Si, Ketua Jurusan Seni Rupa Murni Drs. I Made Ruta, Sekretaris Jurusan Drs. I Ketut Karyana, Kaprodi Seni Lukis Dra. Ni Made Purnami Utami, M. Erg dan Kaprodi Seni Patung Drs. I Wayan Sutha. Pameran yang berlangsung dari 26 April sampai 2 Mei 2009 ini juga juga mengadakan kegiatan Workshop Seni Lukis wayang dan Diskusi masalah Seni rupa.

Menurut Pembantu Dekan 2 sekaligus pembimbing pameran ini Drs. I Made Bendi Yudha, M.Si menyambut gembira dengan diadakannya kegiatan pameran ini, apalagi apresiasi masyarakat batu sangat baik terbukti dengan banyaknya komentar positif tentang keberadaan pameran ini. Pameran ini juga menunjukan kemandirian mahasiswa semester 6 untuk mengembangkan potensi dirinya melalui kegiatan pameran sehingga arah pengembangan kesenimannya sudah mulai matang. Terbukti konsep ciptaannya yang mulai nampak dewasa dengan membungkus nilai-nilai tradisi dengan bahasa kontemporer, terbukti dengan menggunakan bahasa simbol (metafora) dalam penyampaian pesan dan imajinasinya. Mahasiswa semester 6 juga dapat mewakili perkembangan seni rupa akademis Bali pada umumnya, sehingga dengan pembimbing yang tepat diharapkan akan menjadi seniman yang berkualitas baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menurut Bendi pameran ini merupakan salah satu kesinambungan dari kegiatan Kamasra (Ikatan Mahasiswa Seni Rupa) di ISI Denpasar yang sempat mandek, dan pameran ini merupakan suatu semangat baru untuk membangkitkan gairah pameran mahasiswa seni rupa sehingga dapat meningkatkan citra seni rupa ISI Denpasar di mata masyarakat. Pesannya agar terus tertantang untuk menggali potensi dirinya dan terus mengasah diri lewat pameran baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan terus menjaga sikap kekompakan, kerjasama baik antar mahasiswa mapun dosen.

Bendi memaparkan pada pameran ini kebanyakan mengangkat fenomena sosial yang terjadi masyarakat sekarang dam kaca mata seniman. Contohnya karya I Nyoman Suartana (Rako) dengan judul “Mimpiku di atas “dampar” yang menampilkan atau memotret generasi muda sekarang yang menganggur atau karya I Gede Jaya Putra (Dexde) dengan judul “Senyum sesaat” yang menampilkan potret seorang Ibu yang tersenyum sambil memamerkan uang bantuan Langsung Tunai-nya (BLT), sebuah pemandangan ironi pada saat sekarang. Yang menarik juga karya Diah ardanareswari seorang mahasiswi yang mencoba memformulasikan benda-benda pabrik dengan teknik kolase sehingga tampak eksotisme seorang perempuan yang masuk ke dalam budaya konsumerisme.

Senada dengan yang diungkapkan Bendi, Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, Msi mengucapkan terima kasih kepada Rektor, jajaran struktural FSRD dan pihak2 yang telah berkeja keras sehingga kegiatan pameran dapat berlangsung dengan lancar. Menurutnya pameran ini merupakan suatu proses pembelajaran yang sangat penting dalam karier kesenimanan mahasiswa. Dimana kritikan dan masukan yang ada dapat lebih apresiatif dalam pengembangan kreativitas dan kualitas karya mahasiswa. Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh adik kelasnya dan Jurusan lain di FSRD, dimana Rinu sebagai dekan tidak henti-hentinya mendorong agar diadakan kegiatan seperti ini untuk meningkatkan citra kampus di masyarakat. Ke depannya mahasiswa semester 6 akan melanjutkan pameran ini ke kota2 lainnya di pulau jawa seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Puluhan Mahasiswa ISI Denpasar Siap Buka Usaha Sendiri

Puluhan Mahasiswa ISI Denpasar Siap Buka Usaha Sendiri

img_7971-copy

Pembekalan Wirausaha

Denpasar- Setelah melalui seleksi yaitu pembuatan business plan, akhirnya dari 113 mahasiswa yang mengajukan, loloslah 88 Mahasiswa ISI Denpasar dari 2 Fakultas untuk menerima dana bantuan kewirausahaan. Sebelum mengaplikasikan usahanya, mereka diberikan Pendidikan dan Pelatihan Program Kewirausahaan selama tiga hari dari tanggal 30 April – 2 Mei 2009, bertempat di Ruang Sidang Gedung Lata mahosadi ISI Denpasar. Program Mahasiswa Kewirausaha ini adalah program DIKTI yang mengucurkan dana bantuan usaha kepada mahasiswa di universitas negeri dan politeknik se-Indonesia. Ke-88 orang ini berhak mendapat bantuan dana sekitar 8 juta rupiah per orang atau bisa berkelompok dengan maksimal 5 orang per satu kelompok, dengan bantuan yang didapat perkelompok sebesar 40 juta rupiah. Uang ini merupakan bantuan modal untuk membuat usaha yang disesuaikan dengan bidang ilmunya. Uang ini termasuk didalamnya modal usaha, persiapan dan dana operasional sampai usaha tersebut bisa berjalan dan mengalami titik impas (Break Event Point). Untuk persyaratannya adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan semester 4 atau telah mengantongi minimal 80 sks dengan catatan belum mengambil mata kuliah TA (Tugas Akhir).

PR III ISI Denpasar Drs. I Made Subrata, M. Si yang juga ketua panitia program kewirausaha ini menjelaskan program ini merupakan kebijakan dari DIKTI Departemen Pendidikan Nasional yang intinya untuk memberikan modal kepada para mahasiswa di universitas negeri dan politeknik se-Indonesia. Tujuannya jelas untuk mengurangi pengangguran intelektual yang jumlahnya cukup besar di negeri ini dan diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru, dimana mahasiswa sebagai pengelola bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di kampus dan menerapkannya di lapangan. Untuk di ISI Denpasar usaha yang coba dijalankan dan yang sesuai dengan pendidikan di ISI Denpasar adalah percetakan Sablon bagi FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) dan Tata Rias bagi FSP (Fakultas Seni Pertunjukan). Usaha ini dipilih berdasarkan kecocokan dengan apa yang didapat dikampus dan juga peluang untuk usaha ini pada saat sekarang ini masih terbuka lebar dan cukup menjanjikan. Subrata juga menambahkan dalam perjalanannya mahasiswa yang telah lolos seleksi ini akan dibina dan didampingi oleh dosen yang telah ditunjuk oleh panitia. Mereka juga diwajibkan membuat laporan perkembangan usaha kelompoknya dan mengungkapkan kendala yang dihadapi sehingga bisa dicarikan solusi oleh dosen pendampingnya.

Sementara Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Drs I Ketut Murdana, M.Sn yang mewakili Roktor ISI Denpasar dalam pembukaan pendidikan dan pelatihan mengungkapkan pemberian modal usaha kepada mahasiswa yang pertama kali ini diharapkan benar-benar dimanfaatkan secara baik oleh mahasiswa. Guna mendapatkan lulusan yang berkualitas lembaga harus melewati 3 tahapan yaitu input, proses dan output. Selain input dalam hal ini calon mahasiswa yang memiliki minat dan bakat yang berpotensi, selama melalui proses inilah sebagai kunci utama pembentukan karakter mahasiswa sehingga menghasilkan output, sumber daya yang berkualitas. Sehingga jika mahasiswa sukses dengan program wirausaha ini maka nantinya ISI Denpasar akan mampu melahirkan tamatan yang bermutu, apalagi hal ini sangat sesuai dengan visi ISI Denpasar sebagai pusat unggulan penciptaan dan pengkajian. Murdana juga berpesan agar mahasiswa mampu mengimbangi antara soft skill dan hard skill serta untuk mencapai keberhasilan mahasiswa harus disiplin dan sadar tugas dan kewajiban sebagi mahasiswa.

Untuk acara pembekalan program mahasiswa wirausaha di lingkungan ISI Denpasar mahasiswa hari pertama tanggal 30 April 2009 mendapat pelatihan dari para dosen Fakultas Ekonomi Unud, tentang Manajemen Pemasaran bagi UKM oleh Drs. I.G.A.Kt. Giantari, M.Si, Manajemen SDM bagi Usaha Kecil oleh I Nyoman Sudarma, SE, MM., dan Manajemen Produksi bagi UKM oleh Drs. Kastawan Mandala MM. Dihari kedua peserta pelatihan mendapat materi tentang Manajemen Keuangan Bagi UKM dengan penyaji oleh Ni Made Dwi Ratnadi, S. M.Si.,AK., Kewirausahaan oleh Drs. Komang Ardana, MM, Implementasi/ Revisi Business Plan dan Komunikasi Business oleh Drs. I Gede Ketut Warmika, MM. Dihari terakhir tanggal 2 Mei peserta mendapat materi tentang Etika Bisnis oleh I Gede Kajeng, SE, MM.AK, Skim Kredit Bagi UKM oleh perwakilan dari BRI Cabang Denpasar yaitu S. Purba, Kebijakan Pembinaan UKM oleh Ir. Ngakan Putu Widnyana MM dari Dinas Koperasi dan UKM Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Pembentukan UNIMA Indonesia

Bima

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan budaya teater figur. Penggunaan media seperti wayang, baik berupa bayangan, kertas maupun tiga dimensi seperti golek atau teater boneka menjadi kekayaan yang dimiliki bangsa kita sejak lama. Kekayaan ini bahkan sudah banyak dikenal dan dipelajari oleh bangsa tetangga. Lalu apa kabar teater figur di tanah kita sendiri? Apakah kita sudah mengenal satu sama lain? Bagaimana perkembangan teater figur di negara kita? Siapa saja para pelaku teater figur di tanah air? Siapa saja teman yang berekspresi dengan media yang sama dengan kita?

Berangkat dari pertanyaan “Siapakah yang peduli ?” dan kegelisahan untuk membangun jejaring antara para pelaku, penggemar dan pecinta teater figur baik dari kesenian tradisi maupun kontemporer, maka muncullah ide untuk membentuk sebuah organisasi yang diharapkan mampu mengakomodir pertukaran informasi antara para pelaku, penggemar dan pecinta teater figur ini.
Di tengah kondisi inilah muncul sebuah ide untuk berkumpul dan membentuk sebuah organisasi bersama. UNIMA menjadi gagasan pertama yang kemudian cukup menarik untuk kita bicarakan bersama.

Apakah UNIMA?

UNIMA (Union Internationale de la Marionette) adalah lembaga internasional yang mewadahi pertemuan manusia berbagai negara untuk turut berkontribusi dalam perkembangan seni teater figur (puppetry) di dunia, dengan tujuan untuk menggunakan media ini dalam pendekatan nilai-nilai kemanusiaan seperti mewujudkan perdamaian, menumbuhan kesaling-pengertian antar umat manusia, tanpa mempedulikan perbedaan ras, kepentingan politik, agama, budaya, sebagai bentuk kepedulian terhadap hak asasi manusia yang telah disahkan pada Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948.

Keuntungan membentuk UNIMA Indonesia antara lain :
1. kita bisa mewujudkan jaringan para pelaku,pecinta dan penggemar teater figur di Indonesia
2. membuka peluang besar untuk membangun jaringan dengan para pelaku,pecinta dan penggemar teater figur mancanegara (mengingat UNIMA adalah organisasi internasional yang terdapat di berbagai negara di dunia)
3. dengan adanya sistem yang baik, kita bisa mewujudkan upaya melestarikan kebudayaan bangsa sendiri
4. terbukanya peluang untuk membuat dan menghadiri festival berskala internasional (karena informasi tentang para anggota akan disebarluaskan di antara anggota UNIMA di berbagai negara).
5. dan lain sebagainya….

ISI DENPASAR DISIBUKKAN DENGAN KEGIATAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

ISI DENPASAR DISIBUKKAN DENGAN KEGIATAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

I Nyoman Kariasa, SSn dosen ISI Denpasar yang sedang tugas mengajar ke Perancis

I Nyoman Kariasa, SSn dosen ISI Denpasar yang sedang tugas mengajar ke Perancis

Denpasar. Institut Seni Indonesia Denpasar sebagai lembaga pendidikan seni terus berupaya membenahi diri dengan perbaikan diberbagai bidang termasuk meningkatkan kualifikasi diri dengan berbagai kegiatan baik bertarat nasional hingga internasional. Tentunya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang menjadi nyawa dalam Perguruan Tinggi tetap dijalankan sesuai dengan yang telah digariskan oleh Depdiknas. Dalam bidang penelitian para dosen ISI Denpasar tengah disibukkan dengan konfrensi internasional tentang budaya yaitu “The 3rd south and southeast asia association for the study of culture and religion (SSEASR) conference” yang bekerjasama dengan UNHI. Rencannya kegiatan tersebut akan berlangsung pada 3-6 Juni 2009 dan akan dihadiri para penyaji dari 58 Negara di Dunia. Untuk Tema yang akan diangkat dalam seminar tersebut adalah “Waters in Southband SouthEast Asia : Interaction of Culture and Religion”. Dalam ajang internasional tersebut para dosen, staf bahkan mahasiswa akan ikut terlibat, baik sebagai panitia, peserta seminar maupun penyaji saat seminat internasional berlangsung. Selain para dosen diberikan peluang untuk dapat memberikan sumbangsihnya sebagi penyaji di SSEASR cenference tersebut, dosen ISI denpasar juga mengikuti berbagai penelitian stategis untuk dipusat maupun penelitian dilingkungan kampus serta penelitian sebagai pemenang berbagai hibah. Bahkan untuk menggodok penelitian tersebut ISI Denpasar melibatkan tim penilai dari Universitas Udayana serta Universitas Pendidikan Ganesa (UNDIKSHA) yang sudah memiliki sertifikat sebagai penilai penelitian.

Sementara dalam bidang pendidikan, para mahasiswa dan Dosen ISI Denpasar juga disibukkan dengan persiapan mengghadapi ujian akhir mahasiswa baik dalam penciptaan maupun pengkajian di dua fakultas, yaitu Fakultas seni pertunjukan dan fakultas seni rupa dan desain. Kampus mulai terlihat hiruk pikuk dalam hal persiapan Tugas Akhir, karena TA di ISI Denpasar paling beda. Dimana masyarakat umum diijinkan untuk menilai dalam hal ini melihat proses Ujian Akhir itu sendiri. Dalam hal kurikulum pendidikan bagi mahasiswa asing juga lebih ditingkatkan, terutama dibidang metode pengajaran yang profesional, insfrastuktur dan tenaga pengajar dengan kapabilitas bahasa yang memadai. Apalagi ISI Depasar telah membuka program s1 International, jadi tuntutan ke arah world class university menjadi semakin realistis. Sementara dalam bidang pengabdian masyarakat, selain melakukan ngayah di Besakih dan Ulun Danu Batur, ISI denpasar juga berencana melakukan ngayah ke Pura dalem Giangkong Cakranegara, Mataram NTB, pada tanggal 24 April 2009 bertepatan denngan Odalan dipura setempat. ISI Denpasar akan mempersembahkan tari dan tabuh wali serta hiburan (bali-balihan). Untuk persembahan tari wali isi denpasar akan menampilakan tari rejang, baris, topeng yang nantinya akan diiringi oleh sekaa tabuh wanita isi denpasar yaitu Asti pertiwi. Sementara untuk persembahan hiburan, isi denpasar akan menampilkan pentas tari selat segara, jauk manis, satya brasta, oleg tamulilingan serta truna jaya yang diiringi oleh sekaa tabuh dari ISI denpasar. Menurut PR IV ISI Denpasar I Wayan Suweca, SSKar, M. Mus rombongan yang berangkat adalah 73 orang yang terdiri dari 22 orang mahasiswa dan sisanya dosen serta staf isi denpasar.

Selain itu bentuk pengabdian isi telah mengirimkan salah satu dosennya ke Paris-Perancis guna meningkatkan pengenalan masyarakat Perancis terhadap budaya Indonesia khususnya dalam hal gamelan Bali. ISI Denpasar diwakili oleh 2 orang yaitu I Nyoman Kariasa, SSn seorang dosen dari Jurusan karawitan dan Ida Bagus Gede Surya Peradantha seorang mahasiswa dari jurusan tari. Program ini akan berlangsung selama 6 bulan dari bulan Maret sampai Balan Agustus 2009. Sementara itu bukti mahasiswa ISI Denpasar dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya di Indonesia adalah prestasi yang telah ditorehkan salah satu mahasiswa Prodi DKV ISI denpasar atas nama Ketut Adhi Apriana, yang mendapat juara III dalam lomba desain logo ulang tahun 60 tahun Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Begitulah ISI Denpasar Kampus yang bernafaskan seni Bali yang tidak lelah-lelahnya beraktivitas demi kelestarian Seni dan Budaya Bali.

Humas ISI Denpasar melaporkan…

Loading...