Tingkatkan  Upaya Go Internasional, Kirim Dosen Ke  Hawaii, USA.

Tingkatkan Upaya Go Internasional, Kirim Dosen Ke Hawaii, USA.

Upaya ISI Denpasar untuk go international terus dibarengi dengan berbagai kegiatan Tri Darma yang melibatkan seluruh civitas akademika kampus seni ini. Beberapa hari sebelumnya, ISI Denpasar dikunjungi dua Profesor asal University of Western Australia (UWA) dengan agenda “workshop” dan seminar, sekaligus pembahasan MoU yang telah mencapai kesepakatan, sehingga sebelum 20 orang mahasiswa UWA akan belajar di ISI Denpasar mulai Juni 2011, akan diadakan penandatanganan MoU antara ISI Denpasar dan UWA.

Hari ini, Senin 1 November 2010, I Made Sidia seorang dosen jurusan Pedalangan,Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar bertolak ke Honolulu, Hawaii, USA untuk menghadiri undangan “The East-West Center Arts Program” dalam pementasan seni di Honolulu. Tahun 2009 Rektor ISI Denpasar mengadakan pertemuan dengan pihak “The East-West Center” untuk membahas kerjasama. Implementasikan pertama dari kerjasama tersebut adalah kunjungan “The East-West Center” ke ISI Denpasar pada Agustus 2010 yang lalu, dan implementasi kedua adalah partisipasi Dosen ISI Denpasar, I Made Sidia pada gelar seni di Honolulu mendatang.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A., mengungkapkan kebanggaannya atas kepercayaan “The East-West Center Arts Program” terhadap ISI Denpasar. Pihaknya berharap, dengan kerjasama seperti ini, citra ISI Denpasar tentunya semakin meningkat di dunia internasional. Setelah Sidia, dosen lain sudah disiapkan untuk implementasi kerjasama internasional lainnya. ”Saya sangat mendukung dosen, pegawai, maupun mahasiswa untuk berkiprah di tingkat internasional sesuai dengan peraturan yang berlaku, demi kemajuan kampus untuk  go internasional,”harap Prof Rai.

Sidia, dosen ISI dan seniman multi- talenta ini, akan berada di Honolulu dari tanggal 2-23 November 2010. Pengalaman Sidia sebagai seniman sudah tidak disanksikan lagi. Berbagai karyanya diantaranya “MOKSA” yang dipentaskan oleh ISI Denpasar  pada “10th Anniversary of Gunarsa Fine Arts Museum” pada bulan January 2004, “THE THEFT OF SITA” international multi media production, yang dipentaskan di Adelaide Festival pada tahun 2000, “HARI KESEHATAN” yang dipentaskan pada World Environment Day tahun 2008 di Jakarta, “DIBURU WAKTU” Theatre and multimedia performance, tahun 2005 di Darwin, serta karya lainnya. Sidia juga pernah diundang untuk memberikan “workshop” di UNIMA Perth tahun 2008.

Humas ISI Denpasar melaporkan.

Mahasiswa Asing “Ngayah” Di Pura Puncak Penulisan

Mahasiswa Asing “Ngayah” Di Pura Puncak Penulisan

Geliat Institut Seni Indonesia Denpasar dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi tidak pernah padam sedikitpun. Di sela-sela pelaksanaan perkuliahan, seminar dan workshop internasional, civitas akademika kampus seni ini  ngaturang ayah di Pura Puncak Penulisan, pada hari Kamis 28 Oktober 2010 yang lalu. Rombongan yang terdiri dari dosen, mahasiswa asing Program Darmasiswa, mahasiswa  Fakultas Seni Pertunjukan jurusan Karawitan, Tari dan pedalangan, serta pegawai ISI Denpasar ini disambut hangat dan ramah oleh masyarakat.

Persembahan ISI Denpasar pada acara “ngayah” kali ini sangatlah istimewa dengan pementasan tarian Legong yang ditampilkan dengan begitu indahnya oleh Mariko Inui, Chino Sakai, dan Tashiro Chie, serta tari Margepati yang ditarikan dengan lincah oleh Chiaki Watanabe, asal Jepang. Saat ini, ISI memiliki 41 mahasiswa asing (dari 21 Negara), 37 dibiayai oleh Program Darmasiswa RI, dan 4 orang dengan biaya sendiri. Program ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk memperkenalkan Bahasa, Seni dan Budaya Bangsa Indonesia di dunia Internasional. Program ini telah dirintis mulai tahun 1974, dimana telah tercatat 2.421 orang peserta dari 85 negara di dunia.

ISI Denpasar yang saat ini tengah memfasilitasi Program Darmasiswa RI selalu berupaya meningkatkan program-program yang bermanfaat, dimana salah satunya dengan melaksanakan suatu kegiatan berupa pengabdian masyarakat, dengan terjun langsung serta berpartisipasi pada upacara keagaamaan di berbagai pura di Bali, dengan mempersembahkan tari-tarian yang telah mereka pelajari.

Rektor ISI Denpasar, Prof.Dr. I Wayan Rai S.,M.A. didampingi koordinator mahasiswa asing, Ni Komang Artini, S.S., mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga dengan keberhasilan mahasiswa asing tersebut serta keberhasilan para dosen dalam membimbing mereka, sehingga kemampuan mereka juga dapat dinikmati oleh masyarakat. “Semua dosen hendaknya terus mengasah diri untuk meningkatkan kualitas diri dalam mengajar mahasiswa asing, sehingga citra ISI Denpasar di tingkat internasional semakin baik dan signifikan,”ujar Prof. Rai berharap.

Humas ISI Denpasar Melaporkan

Gelar Workshop dan Seminar Internasional

Gelar Workshop dan Seminar Internasional

Kunjungan ISI Denpasar ke University of Western Australia (UWA) pada  tanggal 16-20 Agustus 2010 yang lalu, membuahkan hasil yang signifikan. Hari  Kamis 28 Oktober 2010, dua orang Profesor dari UWA hadir di kampus ISI Denpasar untuk menindaklanjuti kerjasama yang telah terjalin, salah satunya dengan mengadakan workshop International bertajuk  “Wood Cut and Printing” bertempat  di gedung Lata Mahosadi. Kedua Profesor tersebut adalah Winthrop Professor Simon Anderson, Dekan Fakultas Arsitektur, Landscape, dan Visual Arts (Faculty of Architecture, Landscape, and Visual Arts) UWA, dan Profesor Paul Trinidad, seorang seniman dan dosen Landscape and Visual Art pada fakultas yang sama di University of Western Australia.Workshop ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan pembelajaran tentang seni “wood cut” ( cukilan kayu) karena UWA memiliki tehnik dan peralatan yang canggih untuk  mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan apa yang ingin dicapai karena di Bali cukilan kayu masih dikerjakan secara manual sehingga hasilnya belum maksimal.
Profesor Simon Anderson mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat bangga bisa bekerjasama dengan ISI Denpasar, sebuah kampus seni yang menjadi pusat pelestarian dan perkembangan budaya Bali. Tahun 2011 mendatang, UWA akan mengirimkan 20 orang mahasiswanya untuk belajar di ISI Denpasar, demikian pula sebaliknya, UWA mengundang mahasiswa dan dosen ISI Denpasar untuk belajar di kampusnya. Sehubungan dengan rencana tersebut, kedatangan Prof. Simon Anderson selain mendampingi Prof. Paul Trinidad, juga untuk bertemu secara langsung dengan Rektor ISI Denpasar, guna membahas “students exchange program” serta rencana penandatanganan MOU. Seluruh bangunan yang ada di ISI Denpasar termasuk asrama kampus ISI Denpasar yang telah dibangun sempat dikunjunginya, dan juga kegiatan dan proses belajar-mengajar di kedua fakultas.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A didampingi Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si. beserta jajarannya mengatakan bahwa kerjasama antara ISI Denpasar dan UWA merupakan bukti bahwa masyarakat internasional juga sangat mencintai kampus ISI Denpasar. Pihaknya berharap, MOU yang dimiliki tidak hanya diatas kertas, tapi juga diimplementasikan dalam kegiatan Tri Dharma. “Dengan akan didatangkannya mahasiswa UWA untuk belajar di ISI Denpasar, kiranya para dosen harus mengasah diri untuk persiapan mengajar mahasiswa asing tersebut, sehingga citra ISI Denpasar di tingkat internasional semakin baik dan signifikan,”ujar Prof. Rai berharap.
Humas ISI Denpasar melaporkan.

Tema-tema Pewayangan Dan Ceritera Rakyat Dalam Seni Lukis Pita Maha

Tema-tema Pewayangan Dan Ceritera Rakyat Dalam Seni Lukis Pita Maha

Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika

a. Judul karya         : Ramayana

Bahan                    : kanvas dan cat tempra.

Tahun pembuatan  : 1953.

Seniman                : I Gusti Ketut Kobot.

Ringkasan ceritera:

Ceritera ini diambil dari  kisah Ramayana dalam peperangan antara raja Alengka  Putra Rahwana dengan Jatayu ketika memperebutkan Dewi Sita.

Obyek lukisan

Dewi Sita sedang  berada dalam genggaman burung Jatayu. Burung Jatayu dengan sayap  lebar dikibas menuju sudut atas bidang gambar, gerakan badan dan kaki menunjukkan sikap terbang dengan lincah, dinamis, dengan kekuatan, keberanian dan ketangguhan. Bentuk figur dibatasi oleh garis kontour yang tegas, kuat dan terarah. Bulu-bulu sayap yang dikibaskan dibentuk secara detail, pakaian dan ornamen distilisasi untuk tujuan keindahan. Sebagai latar belakang berupa awan- awanan, bulu-bulu lepas, diselingi bintang berbentuk ornamen distilisasi  dari bentuk bunga sebagai penyela antara obyek dengan latar belakang.  Sementara Putra Rahwana dan Wilmana terguling lemas dalam keadaan tidak berdaya terhempas dari cengkeraman burung Jatayu yang gagah perkasa.

Kesatuan (unity) atau keutuhan:

Lukisan dengan judul Ramayana, kesatuan dan keutuhan karya dapat dilihat dari garis, warna dan tekstur. Dari garis sebagai kontour yang membatasi bidang, dibuat dari goresan pena dengan tinta hitam yang sangat pekat menjadi tegas dan kuat, menyatukan semua bentuk, karena mempunyai unsur kegarisan yang sama kuatnya.

Kesatuan dari bentuk, terlihat dari persamaan bentuk dalam unsur rupa, seperti bentuk badan Jatayu, Dewi Sita, Rawana dan Wilmana berbentuk badan manusia, dengan pakaian dan ornamen, ada persamaan motif yang mempersatukan unsur tersebut. Walaupun ada perbedaan bentuk, merupakan perbedaan –perbedaan yang halus (smoot). Sayap burung Jatayu dan Wilmana memiliki kesamaan bentuk dan pola atau gerak  kibasan. yang sangat dinamis. Lekukan sayap dengan bulu-bulu yang mendetail, menunjukkan garis ritmis yang bervariasi, mendominasi bentuk lukisan tersebut. Busana pada figur wayang, dengan garis bengkokan yang berirama (rhytmic curve) digambar secara utuh, selengkkapnya tidak dikurangi dan ditambah, sesuai dengan jenis wayangnya.

Unsur pewarnaan secara keseluruhan, memiliki dasar yang sama yang ditimbulkan dari teknik pengerjaan yaitu teknik sigar mangsi agak pekat, yang merupakan dasar dari teknik tradisional. Dasar warna adalah hitam putih, yang memberikan efek gradasi warna yang bertingkat dan mengesankan kekelaman warna. Untuk memperoleh penegasan pada bagian-bagian tertentu dipergunakan campuran warna putih dan kuning, agar tampak lebih tegas antara gelap dan terang. Warna putih-kuning yang memberi penegasan gelap dan terang, juga membuat kesan  mempersatukan warna-warna yang  kontras dan berbeda huenya.

Tema-tema Pewayangan Dan Ceritera Rakyat Dalam Seni Lukis Pita Maha selengkapnya

PENGUMUMAN

PENGUMUMAN

UNTUK KELANCARAN PENGISIAN KRS ONLINE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 ; KEPADA SELURUH MAHASISWA FSRD ISI DENPASAR UNTUK MENGECEK PORTAL ONLINE AKADEMIK MASING-MASING, DAN APABILA ADA DATA-DATA YANG KURANG LENGKAP AGAR SEGERA MELAPOR KE SUB.BAGIAN KEMAHASISWAAN DAN AKADEMIK DENGAN MEMBAWA DATA-DATA KHS YANG TIDAK LENGKAP.

DEMIKIAN AGAR SEGERA DITINDAKLANJUTI DAN ATAS KERJASAMANYA DIUCAPKAN TERIMA KASIH.

TTD

KA.SUB.AKADEMIK

Loading...