PENGUMUMAN Pengajuan Proposal TA Ganjil 2014/2015

Diberitahukan kepada Mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang akan mendaftar Tugas Akhir (TA) Semester Ganjil 2014/2015 bahwa syarat – syarat Pendaftaran (pengajuan) Proposal TA adalah sbb:

1. Melampirkan formulir pengajuan judul (tersedia di web);
2. Mengajukan 3 judul proposal;
3. Melampirkan Kartu Perkembangan Akademik manual dan Kartu Hasil Studi (KHS) asli      bagi mahasiswa angkatan dibawah tahun 2009;
4. Khusus mahasiswa Jurusan Desain melampirkan bukti (sertifikat asli) studi banding (TKMDII/KMDGI) dan menyumbangkan 1 (satu) buku desain;
5. Semua persyaratan dimasukkan ke dalam map; warna merah untuk PS. SRM, warna biru untuk Jurusan Desain, warna hijau untuk PS. Kriya dan warna kuning untuk PS. Fotografi.
6. Pendaftaran (pengajuan) Proposal TA dibagian Akademik FSRD ISI Denpasar dari tanggal 1 – 4 September 2014 dengan melampirkan bukti pembayaran TA sebesar Rp. 2.000.000;
7. Pembayaran TA dilakukan dibagian Umum FSRD dengan Ibu Putu Swandayani;
8. Seleksi proposal TA & Penentuan Pembimbing tanggal 8 – 12 September 2014.

Demikian kami sampaikan untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Terima kasih.

Denpasar, 29 Agustus 2014

A.n. Dekan
Pembantu Dekan I,

ttd

Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn
NIP. 196107061990031005

Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Matrikulasi Bagi Mahasiswa Baru

Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Matrikulasi Bagi Mahasiswa Baru

DSC_0249Kiriman : Nyoman Lia Susanthi,SS., MA

Foto : Komang Sumadi, SE

Dengan tujuan menyetarakan dasar keilmuan masing-masing mahasiswa baru, Pascasarjana ISI Denpasar mengadakan matrikulasi bagi mahasiswa baru periode tahun 2014/2015. Acara pembukaan berlangsung tadi pagi 28 Agustus 2014, bertempat di gedung Citta Kelangen lantai II ISI Denpasar. Dalam sambutannya Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2), I Ketut Sariada, S.ST., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan matrikulasi adalah agenda rutin bagi mahasiswa baru Pascasarjana ISI Denpasar yang bertujuan untuk menyetarakan dasar keilmuan bidang studi mahasiswa bersangkutan pada awal studi, sehingga mahasiswa mampu seimbang dalam mengikuti proses pembelajaran di Pascasarjana ISI Denpasar. Ditambahkan bahwa dalam pelaksanaan matrikulasi, pascasarjana telah melakukan 4 kali kegiatan yaitu tahun 2011 sebanyak 57 mahasiswa, 2012 sebanyak 38 mahasiswa, tahun 2013 50 mahasiswa dan tahun 2014 sebanyak 36 mahasiswa. Kegiatan matrikulasi dilaksanakan selama sehari dengan materi yaitu “Wawasan Seni” oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, S.ST., M.A dan Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum. Materi “Estetika” oleh Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, SU dan Drs. IDSC_0296 Ketut Murdana, M.Sn., “Sosial Budaya dan Penerapannya” oleh Prof. Dr. I Nyoman Sedana, M.A. dan Dr. Tjok Udiana Nindia Pemayun, S.Sn., S,H., M.Hum. “Filsafat Ilmu” oleh Prof. Dr. I Gede Semadi Astra dan Dr. I Made Gede Arimbawa, M.Sn., serta Metodologi Penelitian dan Penciptaaan Seni oleh Prof Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes dan Dr. I Nyoman Catra, S.ST.,M.A.

Sementara Rektor ISI Denpaasr Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru Program DSC_0275Pascasarjana ISI Denpasar. Dr. Arya menambahkan untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena kegiatan ini penting untuk mendapat kesamaan visi, pengetahuan dan kesamaan pemahaman dalam mengikuti proses pembelajaran di Pascasarjana ISI Denpasar. “Mahasiswa pasca harus cepat tamat, karena masyarakat sudah menunggu anda” pesan Rektor kepada mahasiswa baru pasca sambari tersenyum.

Acara pembukaan dihadiri Kepala Biro Akademik Administrasi Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAAKK), Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Ketua LP2M ISI Denpasar dan para dosen pengampu.

ISI Denpasar Gelar Workshop Penyusunan Renstra dan Lakip

ISI Denpasar Gelar Workshop Penyusunan Renstra dan Lakip

IMG_4957Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA

Mewujudkan visi ISI Denpasar sebaga pusat unggulan seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar worshop penyusunan Rencana Stategis (Renstra) PT serta workshop penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) pada 26 Agustus 2014, bertempat di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar. Dalam laporan ketua panitia, Drs. I Gusti Bagus Priatmaka, M.M., workshop ini menghadirkan du anarasumber yaitu LuLu Budiono, S.E.,M.M dari Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemendikbud yang menyajikan materi penyusunan Renstra PT sertaIMG_9472 narasumber kedua yaitu Drs. David Sirait dari Biro Keuangan Kemendikbud yang menyajikan materi penyusunan Lakip.

Penyusunan Renstra sangat diperlukan mengingat renstra ISI Denpasar berakhir tahun 2014, untuk itu perlu diterbitkan Renstra ISI Baru periode 2015-2019.

Materi kedua dibawakan tentang penyusunan Lakip dibawakan oleh Drs. Davis Sirait dari Biro Keuangan IMG_4953Kemendikbud. Lakip adalah salah satu kewajiban bagi satu organisasi unutk menyampaikan kinerja setiap tahun sesuai dengan rencana oprasional masing-masing. Pelatihan ini diharapkan dapat memberi gambaran dan pencerahan kepada peserta terkait proses mempersiapkan dan menyusun rencana strategis, merumuskan faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran dan strategi instansi pemerintah, merumuskan indikator kinerja, memantau dan mengamati pelaksanaan tupoksi, mengukur pencapaian kinerja serta melakukan evaluasi kinerja.

Sementara Rekror ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha,S.SKar., M.Hum dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara pelatihan menyampikan bahwa ISI Denpasar sebagai satu-satunya Perguruan tinggi seni di kawasan timur Indonesia harus memilikIMG_9467i rencana strategis dan berperan efektif untuk mencapai visi misi ISI Denpasar sebagai pengemban dan pengembang kesenian tradisional khususnya Bali. Menjadikan ISI Denpasar sebagai pusat unggulan seni dan budaya memerlukan penguatan terhadap sistem, sdm, kerjasama yang nantinya dituangkan dalam Renstra ISI Denpasar.

Pelatiahan yang berlangsung sehari diikuti oleh 110 peserta dari pimpinan pejabat structural di lingkungan ISI Denpasar.

Satu proposal PKM Mahasiswa ISI Denpasar Lolos ke PIMNAS

Satu proposal PKM Mahasiswa ISI Denpasar Lolos ke PIMNAS

logo isi denpasar warnaKiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA

Salah satu proposal dari 11 proposal mahasiswa ISI Denpasar yang dimonitoring beberapa waktu lalu di Univeritas Udayana lolos ke ajang bergengsi Pekan Iilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Dari 45 bidang PKM yang ada di DIKTI, ISI Denpasar mengusulkan proposal PKM pada 5 bidang yaitu PKM-Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Teknologi, Kewirausahaan dan Karsa Cipta. Berdasarkan keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, proposal PKM Mahasiswa ISI Denpasar lolos sebanyak 11 proposal. Setelah melalui monitoring di Universitas Udayanan beberapa waktu lalu, 1 proposal mahasiswa ISI Denpasar lolos dalam ajang PIMNAS ke-27di Universitas Diponogoro Semarang.

Sebelas penerima hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di lingkungan ISI Denpasar adalah bimbingan dari dosen ISI Denpasar, Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd. dan dibawah binaan dari Pembantu Rektor III ISI Denpasar, Drs. I Wayan Gulendra, M.Sn. Pemenang 11 proposal tersebut adalah Ni Luh Putu Widiasih (Jurusan Tari) dengan judul “Prahara Cinta”, A.A. Bagus Gede Krishna P.S (Jurusan Karawitan) dengan judul “Astronot Kesasar”, I Gede Tilem Pastika (Jurusan Tari) Judul proposal “ Tari Kointemporer Lali: Penghormatan Terhadap Tari Tradisi Bali”, Ni Putu Eka Laksmi Dewi (Tari) dengan proposal “Tari Moksa”, I Gusti Ngurah Eka Aditya (Sendratasik) judul “Doot Ngentel Sebuah Tari Kreasi yang Berbalut Komedi”, Mariza Ditya Putri (Desain Fashion) judul “ Ortodisk (Ornamen Tradisional Bali Pada Flasdisk) Sebagai Produk Inovasi Multifungsi yang Bernilai Jual Tinggi”, Ni Komang Ayu Wulandari (Sendratasik) judul “Ikabana Style Indonesia Sebagai Home Décor Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Akar Tanaman”, I Komang Suryawan (Jurusan Karawitan) judul “Pelestarian Seni Budaya Melalui Pelatihan Gamelan Selonding Pada Anak-anak di Banjar Pande Tunggak, Desa Bebandem, Karangasem, Ni Komang Ari Rani Parwati (Pendidikan Sendratasik) dengan judul “Pelatihan Seni Budaya Dalam Upaya Meningkatkan Kelestarian Budaya Daerah di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Bangli”, Ngurah Wisnu Pratama (Seni Pedalangan) dengan judul “ Sosialisasi Etika Berpolitik Melalui Pementasan Wayang Kulit Kolaborasi Sebagai Upaya Pelestarian Seni dan Sosialisasi Program Pemerintah di Banjar Tegal, Desa Pekraman Guwang, Kecamatan Sukawati, Bali”, serta Asri Rahayu (Seni Tari) dengan judul “Pembinaan dan Pelatihan Membangkitkan Nasionalisme Melalui Tari Rancak Bhineka”.

Dari 11 proposal tersebut, satu proposal milik I Gede Tilem Pastika sebagai ketua dengan anggota I Gst. Ngr. Agung Giri Putra dan I Kadek Prawira Nugraha lolos ke ajang PIMNAS tahun 2014. PIMNAS ke-27 berlangsung dari tanggal 25-29 Agustus 2014 bertempat di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.

Penutupan Bali Mandara Mahalango: ISI Denpasar Akan Tampilkan Oratorium Bali Ning Nusa

Penutupan Bali Mandara Mahalango: ISI Denpasar Akan Tampilkan Oratorium Bali Ning Nusa

DSC_0082Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA (Dosen Ps. Film dan Televisi ISI Denpasar)

Foto : Made Rai Kariasa, S.Sos

Peragaan dan pementasan seni budaya 2014 yang bertajuk Bali Mandara Mahalango berlangsung dari tanggal 13 Juli 2014 sampai 28 Agustus 2014. Bali Mandara Mahalango yang mengangkat dinamika seni budaya menuju kesejahteraan kemajuan dan keagungan peradabana Bali akan ditutup oleh garapan oratorium dari ISI Denpasar. Dalam mengemban kepercayaan ini ISI Denpasar dibawah komando Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn telah berupaya melakukan latihan secara rutin. Persiapan diawali dengan latihan secara sektoral kemudian baru latihan secara menyeluruh.

Dalam penutupan, ISI Denpasar akan menampilkan oratorium Pemerintah Provinsi Bali yangDSC_0057 berjudul “Bali Ning Nusa” (Bali Mandara). Garapan ini mengisahkan Dewa Kamajaya dan Dewi Ratih memadu cinta asmara di bumi. Dewa siwa menilai prilaku dewa dewi itu tidak pantas. Dewa Siwa menghukum sejoli itu hidup sebagai manusia di Mayapada dengan nama Kama dan Ratih. Selama menjalani hukumannya, Kama dan Ratih, harus mengekang cinta asmaranya, dan jika melanggar, keduanya akan mendapat hukuman yang lebih berat. Kama dan Ratih memilih pulau Bali sebagai tempat menjalani hukumannya. Kama dan Ratih mengembara melewati zaman prasejarah, zaman bali kuno, zaman kerajaan hingga zaman modern. Setelah Bali dalam keadaan aman, damai, sejahtera (Mandara), Kama dan Ratih dipanggil kembali Dewa Siwa menuju kahyangan sebagai Dewa Kamajaya dan Dewi Ratih.

DSC_0027Oratorium ini terdiri dari 4 babak yaitu babak I adalah prolog menggambarkan percintaan Dewa Kamajaya dengan Dewi Ratih. Kemudian Dewa Siwa menghukum keduanya untuk tinggal di bumi sebagai manusia. Dewa kamajaya dan Dewi Ratih diturunkan di pulau Bali pada zaman prasejarah melalui tari Sanghyang. Dewa Kamajaya menjadi Kama melalui Sanghyang Jaran dan Dewi Ratih turun dengan nama Ratih melalui Sanghyang Dedari.

Babak II melukiskan Bali zaman kuno, dimana keadaan yang aman tentram dimana masyarakat Bali hidup nyaman dibawah perlindungan dewata. Tetapi penguasa zalim yang bernama Mayadanawa menghancurkan kereligiusan itu. Dewa Indra datang menumpas kecongkakan dan kesewenang-wenangan Mayadenawa.

Babak III mengisahkan Bali dalam era kerajaan, dimana keadaan pulau Bali yang damai di bawah pengayoman para raja yang arif bijaksana. Namun kehancuran kemudian datang ketika patih sakti Kebo Iwa berhasil diperdaya oleh Gajah Mada dengan iming-iming gadis canik Putri Lemah Tulis.DSC_0002

Terakhir babak IV adalah Bali zaman modern yang melukiskan keadaan pulau Bali yang sejahtera di bawah pemerintahan republik yang terencana. Namun penjajah dan terorisme sangat berambisi menguasai dan menghancurkan pulau Bali. Para penjajah mengadu domba masyarakat Bali untuk berseteru. Para teroris begitu beringas menghancur- leburkan jagat pariwisata andalan ekonomi Bali. Ketegaran masyarakat Bali dan integritas para pemimpin Bali mampu kembali menciptakan keadaan aman, damai, dan sejahtera yang dikenal dngan Mandara.

Garapan seni ini diiringi dengan Gambelan Gong Gede Saih Pitu dan dibawakan oleh sekitar 100 penari dengan durasi waktu 60 menit.

Loading...