BEASISWA SUPERSEMAR 2015

By on January 14th, 2015

Diberitahukan kepada semua mahasiswa FSRD, bahwa pendaftaran Beasiswa Supersemar Tahun 2015 kembali dibuka dengan persyaratan sbb :

  1. Minimal semester 3 dan maksimal semester 6
  2. Rajin dan berkelakuan baik
  3. Minimal memiliki IP Semester 2,50
  4. Mengumpulkan fotocopy Kartu Hasil Studi  akhir
  5. Mengisi biodata supersemar (diambil pd loket kemahasiswaan FSRD)
  6. Mengumpulkan materai @6000 ( 3 lembar )
  7. Mengumpulkan fotocopy rekening Bank BNI (a.n sendiri)
  8. Semua berkas dimasukkan dalam map warna merah dan dikumpulkan pada Loket Kemahasiswaan FSRD
  9. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 15 Januari – 6 Februari 2015

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

A.n Dekan

Pembantu Dekan III

ttd

AA Gde Bagus Udayana,S.Sn,M.Si

Mahasiswa Asing  ISI Denpasar Unjuk Kebolehan Dalam Menari Bali

Mahasiswa Asing ISI Denpasar Unjuk Kebolehan Dalam Menari Bali

Kiriman : Esti Wulaningrum, S.S

IMG_3063Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap nilai untuk kelas tari, sebanyak 8 orang mahasiswa asing mementaskan hasil studinya pada hari Jumat, 09 januari 2015, bertempat di Gedung Candra Metu ISI Denpasar. Mahasiswa asing yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah RI yang bernama Darmasiswa menampilakan beberapa tarian diantaranya tari Rejang, tari Pendet, tari Baris Gede, dan tari Wirayuda.IMG_3130 Menurut salah satu pengajar kelas tari untuk mahasiswa asing A.A.A. Mayun Artati, SST.,M.Sn, mahiswa
Darmasiswa RI TA 2014/2015 baru belajar tari Bali selama 6 bulan (1 semester), walaupun waktunya terbilang singkat, namun berkat semangat belajar mereka tinggi, mereka mampu menarikan beberapa tari Bali dengan sangat baik. IMG_3157Hal senada juga disampaikan Ida Bagus Surya Pradantha, S.Sn.,M.Sn. yang juga sebagai salah satu guru tari untuk mahasiswa asing, bahwa pementasan ini sebagai evaluasi kelas tari dari mahasiswa
Darmasiswa RI.

PENGUMUMAN PENDAFTARAN PESERTA WISUDA XIV PERIODE PEBRUARI 2015

PENGUMUMAN

Nomor   117/IT5.5/DT/2015

 

TENTANG

PENDAFTARAN PESERTA WISUDA XIV PERIODE PEBRUARI 2015

 

Disampaikan kepada mahasiswa ISI Denpasar yang akan ikut pada Wisuda XIV bahwa pendaftran dapat dilakukan mulai tgl. 21 ~ 30 Januari 2015 di Sub. Bagian Akademik BAAKK ISI Denpasar dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Kelengkapan Persyaratan Pendaftaran:

  • mengisi form pendaftaran (diambil di tempat pendaftaran) atau unduh disini
  • Foto copy SK yudisium / surat rekomendasi dari fakultas untuk mendaftar sebagai peserta wisuda
  • bukti pembayaran biaya wisuda yang telah divalidasi oleh Bank tempat pembayaran
  • pas foto warna 3 x 4 cm = 3 lembar, 4 x 6 = 4 lembar dengan ketentuan foto :

berpakaian kemeja + Jas Almamater + dasi

latar belakang biru ( pria)

latar belakang merah (wanita)

tidak berkacamata hitam

Kelengkapan persyaratan pendaftaran tersebut  di atas dimasukkan dalam satu map dan diserahkan kepada petugas pendaftaran

2. Biaya yang dibebankan kepada peserta wisuda sebesar Rp. 1.650.000,- (satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) dibayarkan melalui Bank BTN dengan Nomor Rek. 00007-01-30-000626-3, atas nama Bendahara Penerimaan ISI Denpasar

3. Pengambilan toga dan Gladi akan dilakukan pada tanggal 27 Pebruari 2015 pukul 10.00 wita di Gedung Cita Kelangen Lt. III ISI Denpasar, seluruh calon wisudawan mohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai

Demikian untuk diperhatikan

(Unduh Pengumuman disini)

(Unduh Form Pendaftaran disini)

PENTAS MENGENANG SENIMAN BALI KELAS DUNIA I WAYAN BERATHA

PENTAS MENGENANG SENIMAN BALI KELAS DUNIA I WAYAN BERATHA

Seminggu setelah  buku berjudul I Wayan Beratha Seniman Bali Kelas Dunia (editor I Nyoman Darma Putra) diluncurkan di Universitas Udayana, Sabtu malam besok, 3 Januari 2015,  akan digelar pementasan seni bertajukMengenang Mpu Seni Karawitan Bali I Wayan Baratha di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Pagelaran seni yang dimulai pada pukul 19.30 Wita sampai selesai ini akan menyajikan tiga buah ciptaan seni pertunjukan dari sekian banyak karya I Wayan Baratha yaitu tari Tani, tabuh Kutus Playon, dan sendratari Ramayana.

Pakberatha-isi-sendratariEmpu seni I Wayan Beratha yang memiliki sumbangsih penting pada seni pertunjukan Bali, telah berpulang pada hari Sabtu (10 Mei 2014) lalu dalam usia sepuh 91 tahun. Dalam rentang perjalanan hidupnya, maestro seni karawitan dan tari yang dilahirkan pada tahun 1923 di Banjar Belaluan, Denpasar, ini telah mementaskan kesenian Bali ke berbagai perjuru dunia. Pak Beratha, demikian ia selalu disebut secara hormat, dikenal sebagai tokoh pembaharu gamelan kebyar dan pencetus lahirnya sendratari Bali. Jagat seni Bali kehilangan seorang seniman besar yang rendah hati.

“Untuk mengenang jasa luar biasa Pak Beratha sebagai seniman besar seni pertunjukan Bali itulah, diantaranya, kami menyajikan karya-karya beliau kepada khalayak,“ ujar Dr. I Gde Arya Sugiartha, S.S.Kar, M.Hum, Rektor ISI Denpasar. Dijelaskan oleh Arya Sugiartha, pagelaran tiga karya I Wayan Beratha itu akan langsung dibawakan oleh para seniman senior yang pernah mengecap ilmu dari almarhum. Diantaranya, untuk  sendratari Ramayana akan disajikan oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, MA (Anoman), Cokorda Raka Tisnu, SST, M.Si (Rahwana), dan Cokorda Putra Padmini, SST, M.Sn (Sita). Sementara itu para penabuh yang akan tampil adalah Dr. I Nyoman Astita, MA,  I Ketut Gede Asnawa, S.S.Kar, MA, I Nyoman Windha, S.S.Kar, MA, I Wayan Suweca, S.S.Kar, M.Si, I Wayan Suweca, S.S.Kar, M.Mus dan lain-lainnya.

Sendratari Ramayana yang tercipta pada tahun 1965 adalah salah satu karya monumental I Wayan Beratha.  Seni drama tari dengan sumber cerita epos Ramayana ini begitu cepat dikenal luas oleh masyarakat Bali, sehingga Wayan Beratha banyak diminta oleh sekaa-sekaa seni pertunjukan untuk mengajarkan sendratari tersebut. Didorong oleh sambutan yang begitu besar dari kalangan penonton terhadap pementasan sendratari yang dibawakan oleh Kokar Bali dan ASTI Denpasar, pada tahun 1970-an, Wayan Beratha menambah peran-peran penting atau tambahan yang ada dalam cerita Ramayana. Sendratari Ramayana yang sebelumnya hanya terdiri dari beberapa adegan, yaitu pengembaraan Rama, Sita, dan Laksmana di hutan Dandaka sampai terculiknya Sita oleh Rahwana, kemudian dikembangkan lagi dengan memasukkan peran-peran lain seperti Anoman, Jatayu, Subali, Sugriwa, Kumbakarna, Wibisana, Trijata, beberapa dayang, monyet, dan raksasa, sehingga menambah durasi pentas dari empat puluh lima menit menjadi dua jam. Kini dalam bentuk yang dipadatkan, Sendratari Ramayana ciptaan I Wayan Beratha itu sering disajikan sebagai seni pertunjukan turistik.

Sebelum menciptakan Sendratari Ramayana, Wayan Beratha telah menciptakan Sendratari Jayaprana pada tahun 1962. Sendratari yang mengangkat lakon legenda romatik-tragik daerah Bali Utara itu adalah sendratari pertama Bali setelah munculnya seni pentas dengan prinsip estetik yang sama (Sendratari Ramayana Prambanan) di Jawa Tengah pada tahun 1961. Seluruh sendratari yang diciptakan Wayan Beratha dibawakan oleh siswa-siswi Kokar (Konservatori Karawitan) Bali, dimana ia mengabdi sebagai guru. Pada tahun 1960-an, Wayan Beratha juga menciptakan Sendratari Mayadanawa (1966) dan Sendratari Rajapala (1967) yang sempat berkembang di tahun 1970-an.

Dedikasi I Wayan Beratha untuk mengembangkan sendratari terus bergelora di sela-sela keasyikannya sebagai tukang laras gamelan yang laris. Pada tahun 1977, Wayan Beratha diminta oleh Pemerintah Tingkat II Kabupaten Badung untuk menggarap sebuah sendratari yang akan disuguhkan dalam Festival Sendratari se-Bali. Beratha memilih Nara Kesuma sebagai judul garapannya. Lakon yang mengisahkan masa muda Salya ini digarapnya dengan telaten dan penuh kesungguhan. Hasilnya, sendratari wakil Kabupaten Badung keluar sebagai juara pertama.

Masyarakat penonton dan jagat seni sungguh berterimakasih kepada Mpu Seni Pak Beratha. Syukurlah, pemerintah daerah dan pusat telah memberikan pengakuannya terhadap ketokohan I Wayan Beratha lewat penganugrahan perhargaan seni. Selain berjasa sebagai pembaharu gamelan kebyar,  inovasinya menciptakan sendratari yang berawal pada tahun 1962 hingga puncak produktifitasnya berkarya iringan sendratari kolosal PKB hingga tahun 1980-an meneguhkan diri  I Wayan Beratha sebagai seniman perintis sendratari  Bali. Kini  sendratari menjadi genre pertunjukan yang diapresiasi masyarakat,   dan pantaslah Pak Beratha  dihormati sebagai Bapak Sendratari Bali.

Loading...