by admin | Mar 27, 2015 | Berita
Kiriman: Nyoman Lia Sasanthi, S.S., M.A (Dosen Tv dan Film)
Denpasar- Program Studi Tv dan Film Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI
Denpasar mengadakan kuliah umum tentng film dokumenter, pada Selasa, 24
Maret 2015 di Gedung Citta Kelangen Lantai II ISI Denpasar. Hadir sebagai
pembicara yaitu dosen film dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), IGP Wiranegara.
Wiranegara yang aktif sebagai sutradara dan juri dalam berbagai ajang lomba
diantaranya FFI dan Eagle Awars berbagi ilmu kepada mahasiswa semester II
dan IV Prodi TV dan Film ISI Denpasar. Dalam penyampaian materi, Wiranegara
sangat santai dan menghibur dengan menyelipkan beberapa tayangan-tayangan
karya film dokumenter yang ikut festival ataupun termasuk karya film
dokumenter terbaik dalam tugas akhir. Wiranegara menyampaikan bahwa Bali
sangat kaya akan seni dan budayanya sehingga mahasiswa ISI Denpasar tidak
akan kekurangan materi untuk bahan film documenter. Point penting dalam
kesuksesan film documenter adalah riset. “Tanpa riset mendalam maka film
dokumenter anda akan kering” ungkap Wiranegara.
Mahasiswa tampak antusisas mengikuti seminar dengan ditandai banyaknya
pertanyaan yang dilontarkan, baik teknis maupun teori. Pada kesempatan
tersebut juga menghadirkan Agung Yuda salah satu finalis Eagle Award 2014
yang kini tengah menempu kuliah Magister di Kajian Budaya Udayana. Agung
Yuda berbagi pengalaman bagaimana cara pengajuan proposal dalam ajang-
ajang festival salah satunya Eagle Award.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Kepala Prodi TV dan Fim, Arba Wirawan,
S.Sn., M.Si beserta para dosen pengampu Tv dan Film ISI Denpasar.
by admin | Mar 6, 2015 | pengumuman
Tema Kompetisi
“ SPIRIT MEMBANGUN NEGERI “
Keanekaragaman masyarakat dan budaya Indonesia merupakan realitas obyektif yang tidak dapat dipungkiri. Tercermin dari keragaman agama, etnik, bahasa dan budaya yang muncul karena faktor wilayah geografis, latar belakang historis, kedekatan psikologis dan sosiologis. Keberagaman memberi warna positif pada sistem nilai-budaya bangsa ketika terwujud dalam bentuk interaksi yang saling melengkapi. Namun di sisi lain dapat juga menjadi sumber konflik, apabila keberagaman tidak dipahami dengan bijak, dan atau, menjadikannya sebagai motif untuk memperebutkan sumber daya yang ada. Maka dari itu, Konsepsi Bhinneka Tunggal Ika adalah reprensentasi normatif yang menjadi acuan dalam mengelola keberagaman, sehingga pelangi-keberagaman seutuhnya adalah kekuatan negeri ini. Sebagai contoh, keberhasilan pembangunan ekonomi yang tidak diimbangi dengan pembangunan karakter bangsa mengakibatkan goncangan dan krisis budaya. Krisis budaya tersebut tampak dari lemahnya kemampuan, ketahanan dan kepedulian dalam menyikapi derasnya serbuan budaya global. Idealitas kebudayaan nasional yang semula diharapkan menjadi filter dalam mengadopsi nilai-nilai universal yang luhur, ternyata belum mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga masyarakat lebih banyak mengadopsi sikap konsumtif dan individualis-hedonis dibanding mengadopsi budaya positif-produktif. Selain hal itu, berbagai persoalan terkait kemiskinan, jaminan kesehatan, pemerataan pendidikan, korupsi, ketahanan pangan, hingga tingginya tingkat pengangguran dan kriminalitas masih membelit negeri ini. Akhirnya, krisis multidimensi yang berkepanjangan akan menyuburkan sikap inferioritas individu dan masyarakat, yaitu; melemahnya rasa kepercayaan diri dan kebanggaan sebagai suatu bangsa, menipiskan semangat nasionalisme dan sekaligus menguatkan sikap ketergantungan terhadap “pihak lain”. Melihat ini semua pantaslah kiranya kita sama – sama membentangkan sebuah gerakan bersama membangun “ruh” atau spirit yang dapat membangun negeri ini. Spirit yang menstimulasi, atau bahkan mengembalikan nilai – nilai kejujuran, toleransi dan gotong royong yang dikembangkan seutuhnya dalam sikap profesionalisme dan tanggung jawab sebagai karakteristik masyarakat Indonesia. Dari tema yang diusung oleh Kompetisi Seni Lukis Mandiri Art Award ini, kita dapat melihat bahwasanya: Spirit membangun negeri bukan sekedar monumen idealisme, tapi sebuah tindakan atau aktivitas nyata dari setiap individu maupun kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi nilai – nilai kejujuran dan toleransi, mengedepankan nilai – nilai kebersamaan, bijak menyikapi segala perbedaan, memiliki daya juang dan semangat kemandirian. Hal tersebut menjadi bagian penting dari perwujudan cita – cita bersama untuk membangun kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Kemudian, ini diharapkan menjadi tantangan bagi seniman untuk mengeksplorasi makna “Spirit Membangun Negeri” dalam proses kreatif mereka.
TUJUAN
1. Membangun semangat atau spirit kemandirian masyarakat Indonesia.
2. Wujud kepedulian Bank Mandiri terhadap perkembangan seni dan budaya masyarakat Indonesia.
3. Mengeksplorasi makna “Spirit Membangun Negeri” sebagai pondasi dasar dari upaya membangun kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
4. Menumbuhkan kesadaran terhadap keanekaragaman masyarakat dan budaya Indonesia, sebagai realitas obyektif dan faktor strategis perkembangan bangsa.
DEWAN JURI:
Jim Supangkat
Suwarno Wisetrotomo
Edi Sunaryo
Pahala N. Mansury
Arulita Adityaswara
HADIAH : -Pemenang Pertama : Rp 150.000.000,- + Piagam Penghargaan -Pemenang Kedua : Rp 100.000.000,- + Piagam Penghargaan -Pemenang Ketiga : Rp 50.000.000,- + Piagam Penghargaan -10 (sepuluh) Finalis Favorit : Piagam Penghargaan
KETENTUAN KOMPETISI MANDIRI ART AWARD
KETENTUAN UMUM –
Tema, aliran, mashab, media: Bebas. -Berbentuk 2 dimensional. -Berukuran Minimal 100cm x 100cm dan Maksimal 200cm x 200cm (Termasuk Frame)
KATEGORI PESERTA: Warganegara Indonesia yang berusia Minimal 18 tahun (terhitung mulai 01 januari 2015)
FOTO-FOTO LUKISAN DIKIRIM KE ALAMAT PANITIA LOMBA: Alamat : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri Corporate Secretary Group Lt 3 u.p Dadang Suryadi. Jln. Gatot Subroto kav 36-38 Jakarta Email : [email protected] Informasi : Yulfa Japang (082324124412) Dian Permata Sari (081511212754)
KETENTUAN KOMPETISI
1. Kompetisi Seni Lukis ini bersifat terbuka. Peserta dapat mengirimkan foto lukisan disertai Data Karya, Konsep Karya (200 kata), CV dan Fotocopy Identitas Diri melalui email atau melalui pos. a. Foto lukisan yang dikirimkan melalui email adalah foto karya high resolution dengan format JPEG (minimal 2MB). Disertakan Data Karya, Konsep Karya (200 kata), CV dan Fotocopy Identitas Diri. b. Pengiriman foto karya melalui pos ukuran minimal 10 R, dengan kualitas cetak fotografi terbaik, disertai judul, ukuran, media, tahun pembuatan (dibelakang foto karya). Disertakan Data Karya, Konsep Karya (200 kata), CV dan Fotocopy Identitas Diri. c. Format penulisan data karya : Nama seniman – judul karya – tahun pembuatan – media – ukuran (Tinggi x Lebar). Contoh : Paijo – Peta Indonesia – 2012 – Akrilik pada kanvas – 100 x 100cm.
2. Tiap peserta dapat mengirimkan maksimal 3 (Tiga) karya. Disertakan minimal 2 foto lukisan referensi yang tidak ikut dikompetisikan (8R untuk cetak, dan atau, Format JPEG minimal 2MB pengiriman melalui email).
3. Karya yang boleh diikutkan adalah ciptaan tahun 2011-2015. Dan belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi manapun.
4. Batas akhir pengiriman foto lukisan: 13 April 2015. a. Batas akhir pengiriman melalui email 13 April 2015 pada jam 14.00 WIB. b. Batas akhir pengiriman melalui pos pada tanggal 13 April (Cap Pos), dan atau tanggal 14 April 2015 jam 14.00 WIB telah diterima di meja panitia, setelah tanggal tersebut panitia tidak akan menerima pengiriman).
5. Penjurian dilakukan pada hari Kamis, tanggal 16 April 2015.
6. Keputusan Dewan Juri bersifat mengikat dan tidak dapat diganggu gugat.
7. Nominator kompetisi akan dihubungi oleh Panitia melalui telephone, email dan surat resmi. Pada tanggal 17 April 2015.
8. Pengiriman Karya Nominator/Finalis (yang telah dihubungi oleh panitia) dilakukan pada tanggal 18 – 20 April 2015. a. Pengiriman karya seni ditanggung oleh peserta, b. Pengembalian karya seni ditanggung oleh panitia, c. Packing karya dalam kondisi safety, agar menjamin karya seni selama dalam proses pengiriman.
9. Pemenang kompetisi akan diumumkan dalam seremoni pembukaan pameran yang diselenggarakan di Jakarta. Pada Tanggal 23 April 2015.
10. Pameran Karya Nominator/Finalis akan dilaksanakan pada tanggal 23 – 29 April 2015.
11. Semua lukisan yang memenangkan kompetisi (1,2 & 3) menjadi hak milik Panitia (Koleksi Bank Mandiri).
12. Pengembalian karya seni akan dilakukan pada tanggal 30 April 2015. ¤
MEKANISME PENJURIAN:
1. Seleksi pertama berusaha menjaring sekitar 150 karya, dengan memperhatikan keterkaitan terhadap Tema, Konsep, dan Foto Karya.
2. Dari 150 karya tersebut akan dipilih 30 karya Finalis.
3. 30 karya Finalis akan dipamerkan di Gedung Bank Mandiri Jakarta.
4. Penilaian selanjutnya dari 30 karya peserta akan diseleksi menjadi 10 karya terbaik.
5. Dari 10 karya terbaik, dewan juri akan menentukan 3 karya sebagai pemenang Mandiri Art Award 2015. 6. Hasil keputusan dari penilaian Dewan Juri bersifat mutlak
by admin | Mar 3, 2015 | Berita
Sebagai pusat unggulan seni budaya ISI Denpasar terus meningkatkan kinerja agar mampu melahirkan sarjana seni berkualitas dan berdaya saing, hal tersebut dapat diukur dengan tiga kompetensi utama yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut terungkap saat Wisuda Sarjana Seni ke -14 dan Pengenalan Guru Besar Prof. Dr. Drs. I Made Gede Arimbawa., M.Sn pada Senin 2 Maret 2014, bertempat di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar.
Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum menambahkan bahwa kompetensi sikap menjadi yang terdepan, karena tanpa sikap yang baik, orang pintar belum tentu menggunakan keterampilannya untuk hal yang baik. Untuk itu menjadi tugas lembaga ISI Denpasar agar memunculkan sikap positif anak didik serta menghilangkan sikap negatifnya. Sementera kompetensi pengetahuan dan keterampilan merupakan hukum yang wajib bagi mahasiswa ISI Denpasar. “Pengetahuan tanpa keterampilan hanya akan melahirkan manusia suka membohongi orang lain, sebaliknya keterampilan tanpa pengetahuan melahirkan manusia yang mudah dibohongi orang, sehingga tiga kompetensi ini menjadi pedoman dalam mendidik mahasiswa ISI Denpasar” ungkap Rektor ISI Denpasar dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut Rektor juga menyampaikan kinerja ISI diantaranya tahun akademik 2014/ 2015 ISI Denpasar menerima 572 mahasiswa baru, dan 24 orang mahasiswa asing dari 17 negara, kemudian ISI Denpasar juga telah berhasil membantu masyarakat Tanah Papua mendirikan ISBI Tanah Papua yang saat ini dipimpin oleh Prof Dr. I Wayan Rai S, MA sebagai Rektor, disamping itu ISI Denpasar juga akan mengirim mahasiswa yang mengikuti program ASEAN International Mobility for Students (AIMS).
Wisuda Sarjana Seni ke XIV ini diikuti sebanyak 61 peserta wisuda dengan rincian 11 orang Magister Seni dan 50 orang Sarjana Seni. Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) sebanyak 7 orang dan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) sebanyak 43 orang.
Orasi ilmiah yang dibawakan oleh Prof.Dr.Drs. I Made Gede Arimbawa, M.Sn berjudul Motivasi Perkembangan Paradigma Penciptaan Produk Kriya di Bali dari masa ke masa. Beliau menuturkan bahwa hal ini disebabkan oleh terjadinya modifikasi internal maupun eksternal, sebagai acuan dalam pengembangan di masa yang akan datang.
Rangkaian acara wisuda dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama (MoU) antara ISI Denpasar dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem serta Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali berkaitan dengan ketjasama bidang pendidikan dan seni budaya.