Turunnya Omset Kerajinan Bambu Di Desa Belega

Kiriman : Firman (Mahasiswa Ps. Kriya FSRD ISI Denpasar)

Abstrak

Kerajinan bambu merupakan salah satu kerajinan rakyat yang pada hakekatnya untuk memacu pembangunan ekonomi rakyat di wilayah pedesaan. Di pulau dewata khususnya di Desa Pakraman Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Desa di Bali yang memanfaatkan bambu sebagai bahan kerajinan yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga Desa. Karena keterampilan warga di Desa Belega yang dapat mengubah batang bambu menjadi berbagai macam kerajinan, menjadikan Desa ini terkenal sebagai sentral kerajinan bambu di pulau Bali bahkan terkenal sampai ke mancanegara. Namun pada saat ini kerajinan bambu mulai terancam akibat dari menurunnya order atau konsumen kerajinan bambu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa yang mengakibatkan turunnya omset penjualan kerajinan bambu di Desa Belega, Kacamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Bali. Jenis-jenis kerajinan bambu, jenis-jenis bambu yang dimanfaatkan untuk membuat kerajinan dan teknik pengawetan bambu yang digunakan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional atau prespektif yang lain. Adapun tujuannya adalah yaitu untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karateristik fenomena atau masalah yang ada. Hasil penelitian yaitu pengertian bambu, kelebihan dan kekurangan bambu, cara mengawetkan bambu, jenis-jenis bambu yang dimanfaatkan di Desa Belega, beberapa jenis kerajinan bambu di Desa Belega, dan faktor-faktor penyebab berkurangnya omset kerajinan bambu di Desa Belega.

Kata kunci : Kerajinan, Bambu, Desa Belega

Selengkapnya dapat unduh disini

ISI Siapkan Drama Tari Musikal Buka PKB

ISI Siapkan Drama Tari Musikal Buka PKB

Sumber : http://bali.antaranews.com/berita/104410/isi-siapkan-drama-tari-musikal-buka-pkb

Denpasar (Antara Bali) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menyiapkan garapan drama tari musikal “Gurnita Murti” berjudul “Kresna Dwipayana” untuk pembuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 Tahun 2017.

“Drama tersebut mengisahkan penyusun epos Mahabrata, Begawan Byasa, dengan mengusung tema PKB tahun ini yakni Ulun Danu atau Air Sumber Kehidupan,” kata Pembantu Rektor IV ISI, I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn, di Denpasar, Sabtu.

Ketika mewakili Rektor ISI Denpasar, Prof Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum, di sela-sela persiapan latihan pementasan itu, ia mengatakan pementasan tersebut tetap mempertahankan tradisi yang menjadi kearifan lokal budaya Bali dengan kolaborasi dengan kesenian lainnya.

Upaya tersebut untuk menampilkan karya baru sehingga menjadi kejutan kepada para penonton maupun masyarakat Bali yang akan menghadiri acara pembukaan yang akan digelar di panggung terbuka Arda Candra, Art Center Denpasar tersebut.

“Kegiatan tersebut akan menjadi pertunjukan inovasi dan kreativitas yang dilakukan lembaga pendidikan ISI Denpasar yang memiliki visi menjadi kampus sebagai pusat unggulan dalam bidang seni budaya yang berbasis kearifan lokal dan berwawasan universal,” katanya.

Untuk itu, pihaknya akan menampilkan pertunjukkan yang terbaik yang melibatkan semua civitas akademika ISI Denpasar.

Pihaknya juga mendapatkan tugas untuk menarikan tari kebesaran Provinsi Bali yang berjudul “Bali Dwipa Jaya” maupun paduan suara beserta instrumen pendukung untuk menghibur para tamu dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.

Selain itu, pihaknya sedang mengonsep pembukaan PKB agar sesuai dengan tema yang diusung dalam acara yang diharapkan dibuka Presiden Joko Widodo, sehingga acaranya akan memiliki kesan yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

ISI Denpasar juga mendapatkan kesempatan menarikan tari sambutan pada pawai berjudul “Siwanataraja” dan pertunjukan garapan “Ketug Bumi” yang melibatkan 225 orang penabuh dari beragam jenis musik pukul.

Untuk itu, pihaknya telah mengadakan pelatihan dan persiapan sejak tanggal 16 Maret 2017 untuk memaksimalkan latihan dan pemilihan peran yang sesuai dengan lakon.

Ia mengharapkan dukungan semua pihak agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik yang akan berdampak terhadap citra Bali dalam mempertahankan kelestarian budaya dan sebagai daerah tujuan wisata (DTW), baik lokal, nasional maupun internasional.

Selain itu, masyarakat juga tetap memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyelenggaran PKB pada tahun-tahun mendatang, khususnya dalam menerapkan pola-pola pementasan karya seni yang ditampilkan selama kegiatan berlangsung. (WDY)

Editor: I Gusti Bagus Widyantara

PELANTIKAN PROF. ARYA SUGIARTHA MENJADI REKTOR ISI DENPASAR

PELANTIKAN PROF. ARYA SUGIARTHA MENJADI REKTOR ISI DENPASAR

Sumber : Humas ISI Denpasar

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Rabu (22/3) setara resmi melantik Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar, M.Hum sebagai Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar periode 2017-2022 di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti, Kantor Kementrian Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Jakarta. Rektor Prof. Arya Sugiartha resmi menjabat sebagai pimpinan lembaga seni satu-satunya di Bali, setelah terpilih melalui pemilihan rektor beberapa waktu lalu. Selain Rektor ISI Denpasar, dalam pelantikan tersebut juga dihadiri jajaran petinggi ISI Denpasar diantaranya Wakil Rektor I, II, III dan IV serta beberapa dosen. Selain mengangkat pejabat Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Kementerian juga melantik pejabat Koordinator Kopertis dan Pejabat pengawas di lingkungan Kemenristekdikti.

Saat dihubungi Prof. Arya mengatakan lembaga seni yang dipimpinnya akan fokus menuntaskan visi ISI Denpasar hingga 2020. Yaitu meniadi pusat unggulan (Centre of Exellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal. “Karena harapannya tahun 2018 seluruh prodi mencapai akreditasi A termasuk prodi baru Film dan TV ISI Denpasar. Begitupula dengan akreditasi institusi yang ditargetkan dapat mencapai nilai A,” ucap Prof. Arya.

Lebih lanjut dikatakan, dengan pencapain visi 2020 harus tercapai, dan seterusnya 2020 kita mesti menyiapkan visi yang baru, sudah seharusnya kita genjot terus segala program. “Sekarang kita bermain kualitas, setelah prasarana infrastruktur seperti tempat perkulihan, gedung sudah terpenuhi, prodi kita tingkatkan akreditasi, ada 9 prodi yang pre-akreditasi dan sedang diusulkan, ditambah perbaikan-perbaikan, penciptaan dan karya tulis. Mudah-mudahan untuk mencapai institusi yang. unggul dan lulusan berkualitas, mudah -mudahan bisa tercapai,” bebernya.

Untuk persaingan, Prof. Arya menyatakan perguruan tinggi seni di Indonesia ada 11, dan ISI Denpasar termasuk tiga besar Perguruan Tinggi Seni lndonesia , yaitu bersama ISI Yogyakarta dan ISI Solo, jadi ISI Denpasar memiliki keunggulan tersendiri. “Kita bersaing, karena setiap perguruan tinggi seni memiliki kelebihan atau keunggulan tersendiri, apalagi Bali memiliki akar budaya yang kuat, dan dikenal budaya yang kita miliki sebagai magnet pariwisatanya,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Arya mendapat pesan dari Menristekdikti agar seni bisa dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata. “Pak menteri berpesan agar ISI Denpasar mampu melahirkan seniman-seniman handal, kreatif dan tentunya ISI mampu membuat program-program baru,” katanya. Sebagai daerah tujuan pariwisata, ISI Denpasar memang memiliki keunggulan dimana seni paling menonjol, untuk itu Pak Menteri minta agar ISI terdepan mencetak seniman-seniman yang kreatif dan mampu menjaga khasanah pelestarian budaya yang kita miliki.

Loading...