Kritik Seni Pada Bentuk Bangunan Museum Tsunami Aceh

Kiriman : I Made Wisnu Wardana (Mahasiswa Program Studi Seni Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Museum merupakan tempat untuk menyimpan, melestarikan dan media pembelajaran dari suatu peninggalan kebudayaan. Salah satunya adalah Museum Tsunami Aceh. Museum ini diresmikan pada 2009 dan dijadikan museum yang menyimpan segala sesuatu peninggalan tsunami yang pernah meratakan Kota Banda Aceh. Tujuan didirikannya useum tsunami adalah untuk mengenang peristiwa bencana alam terbesar yang pernah dialami Aceh. Secara keseluruhan desain bangunan Museum Tsunami Aceh terinspirasi dari bencana alam tsunami Aceh, di mana suasana pada saat seseorang berada di dalam pusaran atau gulungan ombak yang mengharapkan sebuah bantuan untuk menyelamatkan hidupnya. bentuk dari museum tsunami terinspirasi dari gulungan ombak dan kapal penyelamat. Diharapkan peristiwa yang telah meratakan bangunan dan menghilangkan banyak jiwa dapat selalu dikenang, melalui desain bentuk luar bangunan museum tsunami. Namun, perlu sudut pandang yang benar agar makna dalam bentuk bangunan dapat sampai ke orang yang melihat.

Kata kunci : museum, Tsunami, aceh, bentuk luar bangunan, sudut pandang

Selengkapnya dapat unduh disini

Diana Spencer: Surealisme Dalam Mashab Batuan Ala Wayan Bendi

Kiriman : Made Tiartini Mudarahayu (Mahasiswa Program Pascasarjana (S2), Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Dibutuhkan kesadaran bagi peneliti lokal untuk mau mendalami segala bentuk kearifan lokal Bali, seperti masalah seni lukis tradisi. Seni lukis mashab Batuan misalnya, merupakan salah satu dari beberapa jenis lukisan tradisi yang ada di Bali. Seni lukis mashab Batuan memiliki keunikan tersendiri yang sesungguhnya dapat menjadi sumber kajian bagi peneliti lokal. Salah seorang tokoh seni lukis penerus mashab Batuan adalah Wayan Bendi, yang karyanya berbeda dengan kebanyakan seniman Batuan lain. Konsep penciptaan seni Wayan Bendi menekankan imajinasi dalam berkarya, karena imajinasi menurutnya tidak pernah salah. Hal ini yang menyebabkan keunikan karyanya, seperti pada lukisannya yang berjudul Diana Spencer. Unsur garis pada karya Wayan Bendi tegas dengan tekanan yang merata pada semua sisi lukisan. Tidak terdapat transisi ketebalan garis antara objek lukisan di depan dengan objek lukisan di belakang. Bentuk-bentuk yang diproduksi Wayan Bendi merupakan bentuk-bentuk naïf atau kekanak-kanakan, tidak anatomis, tidak sesuai dengan proporsi tubuh manusia. Warna-warna pada karyanya didominasi oleh warna monokromatik. Namun Wayan Bendi juga tetap memberi emphasis dengan mengahdirkan warna merah, biru dan putih pada ikon-ikon yang ia jadikan pusat perhatian, contohnya adalah pada ikon bendera United Kingdom.

Kata Kunci: Mashab Batuan, Wayan Bendi, Imajinasi, Diana Spencer, Naif.

Selengkapnya dapat unduh disini

THE 6TH INTERNATIONAL SEMINAR ON NUSANTARA HERITAGE (ISONH) 2017

THE 6TH INTERNATIONAL SEMINAR ON NUSANTARA HERITAGE (ISONH) 2017

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menjadi tuan rumah dalam kegiatan The 6th International seminar on Nusantara Heritage (ISONH) 2017 yang dilaksanakan pada Senin (25/09) kemarin. Pembukaan kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Natya Mandala kampus setempat yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan kemudian dilanjutkan dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh ketua panitia pelaksana (Dr. A.A. Rai Remawa). Acara kemudian dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dari Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA sebagai perwakilan dari Dewan Komite sebelum dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dari Rektor ISI Denpasar (Prof. Dr. Arya Sugiartha) yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan seminar internasional ini.

Pada kegiatan seminar ini diadakan seminar parallel yang dilaksanakan di beberapa ruang terpisah di Gedung Citta Kelangen kampus setempat dan dibagi sesuai dengan topik seminar diantaranya adalah performing arts, visual art & design, serta culture & literature. Kegiatan The 6th International seminar on Nusantara Heritage (ISONH) 2017 kali ini mendatangkan beberapa orang sebagai keynote speaker diantaranya adalah : Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA. (Indonesia); Dr. Diane Butler (USA); Dr. Jean Couteau (Perancis); Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA (Indonesia); Prof. Madya, Dr. Abdul Halim Husain (Malaysia);  dan Prof. Yamaguchi Shinobu, Ph.D (Jepang). Peserta seminar pada kali ini berjumlah lebih dari seratus peserta yang berasal dari beberapa negara.

Loading...