Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu “Tetep Mekenyem” Karya Leeyonk Sinatra

Kiriman : Fardian (Mahaiswa Program Pascasarjana S2 ISI Denpasar)

ABSTRAK

Dalam bentuk musikal seperti lagu, penggunaan syair berperan penting dalam mendeskripsikan suatu ide atau gagasan, yang ingin disampaikan oleh pencipta musik. Kualitas penggunaan bahasa dalam syair lagu sangat membantu terhadap penikmat musik untuk memahami pesan-pesan yang disampaikan pencipta musik dalam sebuah lagu. Seiring perkembangan zaman, di Indonesia cukup banyak berkembang berbagai bentuk musik, beberapa di antaranya adalah bentuk lagu. Lagu-lagu yang disajikan oleh beberapa grup musik di Indonesia sangat bervariasi, salah satu di antaranya adalah lagu pop yang berbasis kedaerahan. Salah satu daerah di Indonesia yang cukup berkembang musik daerahnya adalah Bali. Lagu berbasis kedaerahan di Bali dikenal dengan lagu Pop-Bali. Lagu pop Bali cukup lama berkembang dan sudah tidak asing lagi di mata masyarakat Bali. Beberapa karakteristik lagu pop Bali strukturnya menggunakan struktur lagu, sehingga mudah dihafal dan menggunakan bahasa Bali sebagai ciri khas dan identitas lagu pop Bali. Seiring perkembangan zaman, beberapa tahun terakhir ini muncul pencipta lagu pop Bali yang kurang mempertimbangkan penggunaan bahasa pada syair atau lirik lagunya. Di mana pada sebuah kasus adalah tidak konsistennya penggunaan bahasa Bali pada syair lagu. Salah satu karya di antaranya adalah lagu “Tetep Mekenyem” karya Leeyong Sinatra. Berdasarkan apresiasi penulis, banyak terdapat pencapuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Bali, sehingga menimbulkan kerancuan terhadap pemahaman ide yang ingin disampaikan pada lagu tersebut. Penulisan kritik musik ini merupakan evaluasi bagi pencipta lagu pop Bali, bahwa pentingnya konsistensi penggunaan bahasa dalam syair atau lirik lagu.

Kata kunci : Lirik, lagu, Pop Bali, Struktur musikal, Bentuk musikal, Bahasa

Selengkapnya dapat unduh disini

 

Kritik Seni Tari Tarunajaya Kembar dalam Tayangan VCD Balinese Dance Tari Bali Produksi Bali Record Vol.1

Kiriman :  I Gede Parwata (Mahasiswa Ps Seni Pasca Sarjana ISI Denpasar)

ABSTRAK

Tari Tarunajaya Kembar adalah Tari Tarunajaya yang ditarikan oleh dua orang penari dengan menampilkan kesamaan. Tarian ini terdapat pada salah satu VCD Balinese Dance Tari Bali Produksi Bali Record Vol.1. Unsur-unsur tari seperti wiraga (gerak), wirama (irama), wirasa (perasaan) yang terkandung dalam Tari Tarunajaya ditampilkan semirip mungkin, ibarat orang kembar. Unsur-unsur pendukung lain yang mendukung tampilan Tari Tarunajaya kembar ini adalah wajah penari yang mirip dan  postur tubuh penari yang sama. Mengingat Tari Kebyar asal Singaraja ini adalah tari tunggal, maka dalam tampilannya sebagai tari kembar, dituntut kesamaan dalam tampilannya.

Kata kunci: VCD, Tunggal, Kembar, Kesamaan.

Selengkapnya dapat unduh disini

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

Kiriman : Nyoman Tri Ratih Aryaputri (Mahasiswa Ps. Seni Pasca Sarjana ISI Denpasar)

ABSTRAK

Busana pengantin adat Bali memiliki kreativitas seni yang berbeda-beda pada setiap wilayah kabupaten/kota di Bali. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya kemampuan kreativitas para seniman Bali, sehingga tiap kabupaten/kota di Bali memiliki ciri khas (keunikan) tersendiri pada busana pengantin adatnya. Secara konseptual, busana pengantin adat Bali sudah dipakai secara turun-temurun sebagai salah satu identitas kebudayaan. Busana pengantin Agung Ningrat Buleleng, merupakan salah satu busana pengantin adat Bali yang unik dan hanya digunakan oleh pengantin kerabat puri Buleleng pada saat upacara pernikahan. Namun dewasa ini, akibat pengaruh arus globalisasi menyebabkan adanya pergeseran pakem tradisional ke modern. Keunikan dari kreativitas seniman Bali terdahulu akan penggunaan kain-kain tradisional, yang menjadi identitas budaya pada busana pengantin Agung Ningrat Buleleng, menjadi hilang oleh tren busana modifikasi di Bali. Peran desainer fashion muda Bali dalam hal menciptakan suatu tren fashion, perlu lebih memperhatikan aspek pakem adat Bali yang sudah turun-temurun dan memiliki nilai estetika, etika, dan logika yang harmonis.

Kata kunci: Busana pengantin, Identitas budaya, Kreativitas, Modifikasi

Selengkapnya dapat unduh disini

 

Loading...