TOKOH SRIKANDI DALAM CERITA MAHABHARATA

Kiriman : Ni Luh Putu Eka Wahyuningsih (Program Studi Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Mahabharata adalah sebuah karya sastra kuno yang berasal dari India. Secara tradisional, penulis Mahabharata adalah Bhagawan Byasa atau Vyasa. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa. Selain berisi cerita kepahlawanan (wiracarita), Mahabharata juga mengandung nilai-nilai Hindu, mitologi dan berbagai petunjuk lainnya. Oleh sebab itu kisah Mahabharata ini dianggap suci, teristimewa oleh pemeluk agama Hindu. Dalam Mahabharata disebutkan ada seorang tokoh perempuan yang gagah berani bernama Srikandi. Srikandi merupakan reinkarnasi dari Dewi Amba yang akan membalaskan dendamnya kepada Sang Bhisma.

Kata Kunci : Astadasaparwa, Suci, Reinkarnasi, Bhisma

Selengkapnya dapat unduh disini

NILAI SENI DALAM KARYA KARAWITAN “GERAUSCH”

Kiriman : I Gede Putu Resky Gita Adhi Pratista (Program Studi Seni, Program Magister, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Karya musik Gerausch merupakan sebuah karya musik yang memberikan nuansa baru dalam penciptaan seni karawitan. Karya tersebut berakar dari pemahaman bahwa seni tidak selalu indah. Berdasarkan konsepsi tersebut, maka disusun karya musik yang berlandaskan pada bunyi bising. Asosiasi penikmat musik secara umum bahwa bising tersebut tidak enak untuk didengar. Namun asosiasi tersebut dipatahkan dengan hadirnya musik Gerausch. Bunyi yang bising dapat disusun menjadi musik dan dapat diapresiasi sebagai sebuah karya seni. Penilaian terhadap karya tersebut dapat dilakukan dengan dua aspek nilai seni, yakni nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik. Penilaian secara intrinsik pada karya tersebut mengenai aspek formal bentuk karya yang terindera atau intramusikal. Sedangkan penilaian secara ekstrinsik mengenai aspek diluar musik atau ekstramusikal, yang melatarbelakangi terciptanya karya musik Gerausch. Melalui kedua aspek penilaian karya seni tesebut maka dapat diperoleh hasil analisis yang menyeluruh pada karya musik Gerausch.

Kata Kunci: Gerausch, Karawitan, Musik, Nilai.

 

Selengkapnya dapat unduh disini

KRITIK PADA PEMENTASAN KARYA BEBARONGAN BARU DI BENTARA BUDAYA BALI

Kiriman : I Kadek Agus Cahaya Suputra (Program Studi Seni Program Magister Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan tentang kritik pada pementasan karya bebarongan baru di bentara budaya Bali. Gamelan Bebarongan dalam Catur Muni-Muni disebut dengan Semara Ngadeg, adalah barungan madya yang berlaras pelog (lima nada), dipakai mengiringi dramatari Barong Ket. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena pementasan karya bebarongan baru ini memberikan wawasan dalam berkomposisi. Pada akhir pementasan juga terdapat ruang diskusi sehingga para penikmat dapat bertanya langsung kepada komposer karya tersebut Jadi, sangat menarik jika dibahas melalui apresiasi dalam kritik seni. Pagelaran Bebarongan Baru di selenggarakan di Bentara Budaya pada tanggal 25 Oktober 2015 menyajikan komposisi tabuh bebarongan yang di sertai dialog atau diskusi dari penonton dengan komposer tabuh. Dalam acara pagelaran tabuh bebarongan baru ini dipentaskan tiga komposisi tabuh bebarongan yaitu Tabuh Pisan Bebarongan, Bah Ruang dan Sembur Tangi.

Kata Kunci : Kritik, Apresiasi, Bebarongan Baru.

 

Selengkapnya dapat unduh disini

PERMAINAN INSTRUMEN GONG DALAM KARYA I WAYAN SADRA

Kiriman : I Putu Danika Pryatna (Program Magister Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Pada zaman postmodern ini kita mengenal istilah from follow fun yang memiliki arti bentuk mengikuti kesenangan. Teori postmodern ini sangatlah cocok jika dikaitkan dengan ideologi seorang seniman kontemporer. Seniman kontemporer adalah seorang seniman yang menganut paham kebebasan, dimana paham kebebasan tersebut menjadi ideologinya di dalam sebuah proses penciptaan karya seni. I Wayan Sadra adalah seorang seniman kontemporer yang mengantut paham bahwa setiap instrumen musik bisa dimainkan dengan bebas dengan cara melepaskan beban kultur yang melekat padanya. Karya musik Daily yang diciptakannya adalah sebuah karya musik kontemporer yang menganut paham postmodern. Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif, diamana data dari penelitian ini akan diperoleh dengan teknik wawancara, pandangan empiris dan studi pustaka. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya sebuah teori postmodern di dalam karya I Wayan Sadra yang berjudul Daily ini. teori postmodern yang mengemukakan pendapat form follow fun menjadi acuan bagi I Wayan Sadra dalam proses penciptaan karyanya. Karya ini memiliki tiga bagian yaitu bagian pertama yang menggesek lempengan besi, bagian kedua menyeret gong, dan bagian ketiga melempar telur ayam kampung pada lempengan besi panas yang berbentuk kanvas. Dari ketiga bagian musik ini yang paling fenomenal adalah bagian kedua yang menyeret instrumen gong, sehingga banyak seniman-seniman yang mengecam perbuatannya karena melanggar etika dari permianan instrumen gong yang sesungguhnya.

Kata Kunci: Ideologi, Kontemporer, Instrumen Gong, Daily, Menyeret.

 

Selengkapnya dapat unduh disini

PENERAPAN UNSUR VISUAL PADA LOGO PETITENGET FESTIVAL TAHUN 2018

Kiriman : I Made Dwiarya Swandi (Program Studi Seni Program Magister Pascasarjana)

 ABSTRAK

Dalam logo Petitenget festival Than 2018 nilai estetika dilihat pada unsur desain antara lain ilustrasi, tipografi dan warna. Ilustrasi  adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Dengan warna anda dapat menampilkan identitas atau citra yang ingin disampaikan. Tipografi adalah suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan dan menginterpretasi unsur visual pada logo Petitenget Festival tahun 2018. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memberikan informasi tentang nilai unsur visual yang terdapat pada logo serta dapat memberikan pembaharuan dalam unsur warna. Teori yang digunakan adalah teori estetika, ilustrasi, tipografi dan warna. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini  mengungkapkan penerapan unsur visual dan interpretasi dari penulis yang dilihat dari ilustrasi, tipografi dan warna.

Kata Kunci : Logo Petitenget Festival, Ilustrasi, Warna dan Tipografi

 

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...