PUDARNYA ANGGAH UNGGUHING BASA SENI PERTUNJUKAN DRAMATARI BALI

Jun 16, 2021 | 2021, Artikel

Kiriman : I Wayan Budiarsa (Program Pascasarjana Program Studi Seni, Program Doktor ISI Denpasar)

Abstrak

Pertunjukan dramatari di Bali dalam penyajiannya menggunakan bahasa Kawi dan bahasa Bali.  Tokoh-tokoh utamanya mengunakan bahasa Kawi, sedangkan tokoh-tokoh abdi/punakawan menggunakan bahasa Bali. Kini, sejalan dengan perkembangan jaman seni pertunjukan di Bali beberapa tokoh utama cendrung meninggalkan pakem-pakem dialog tradisi dan lebih mengutamakan adegan yang bersifat hiburan. Adegan dialog yang semestinya serius (saklek) berubah menjadi dialog hiburan yang intinya untuk mengundang tertawa penonton. Berbagai persoalan tersebut setidaknya membuat pudarnya sor singgih basa/ anggah ungguhing basa seni pertunjukan dramatari. Tidak hanya dapat kita tonton secara langsung, namun telah viral di beberapa media sosial dan menjadi daya tarik tersendiri bagi sang penanggap/ masyarakat. Rekaman audio visual yang dapat diakses secara berulang-ulang menjadi suatu tontonan hiburan bagi pengguna media sosial tersebut seperti yang di tayangkan oleh media youtube. Dapat kita simak beberapa adegan dialog bahasa Kawi dan bahasa Bali tidak ditempatkannya dengan semestinya sehingga suasananya menjadi pudar (campah).

Kata kunci: Pudar, Anggah Ungguhing basa, Kawi, Dramatari, Bali.

Abstract

The dramatic performance in Bali in its presentation uses Kawi and Balinese languages. The main characters use the Kawi language, while the servants / Punakawan use Balinese. Now, in line with the development of the performing arts era in Bali, some of the main figures tend to leave the standards of traditional dialogue and prioritize scenes of an entertainment nature. The dialogue scenes that should have been serious (saklek) turned into entertainment dialogues whose main point was to invite the audience to laugh. These various problems at least make the sor singgih basa / anggah ungguhing basa of the performing arts drama fade away. Not only can we watch it live, but it has been viral on several social media and has become the main attraction for the responders/ public. Audio-visual recordings that can be accessed repeatedly are an entertainment spectacle for social media users as broadcast by the youtube media. We can see that some of the dialogue scenes in Kawi and Balinese are not placed properly so that the atmosphere is faded (campah).

Keywords: Pudar, Anggah Ungguhing Basa, Kawi, Dramatari, Bali.

Selengkapnya dapat unduh disini

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...