Warna Poleng Busana Pemangku Pengluran Pada Upacara Pengerebongan Di Pura Agung Petilan, Kesiman

Aug 24, 2017 | Artikel

Kiriman : I Gusti Agung Malini (Mahasiswa S2 Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Selain ritual, menusukkan keris ke dada merupakan hal yang berbeda dan menjadi ciri khas dari upacara pengerebongan di Pura Agung Petilan Kesiman. dibandingkan dengan Pura lain yang ada di Bali. Busana (pengrangsuk) Pemangku yang dipakai pada saat upacara pengerebongan berbeda dari busana yang biasa digunakan oleh Pemangku di Pura lainnya di Bali. Salah satunya adalah busana pemangku pengluran yang didominasi oleh warna poleng. Warna poleng dari busana pemangku pengluran pada saat upacara pengrebongan di Pura Agung Petilan Kesiman, masuk ke dalam warna natural karena terdiri dari warna hitam dan putih. Makna warna poleng yang digunakan pemangku pengluran pada upacara pengerebongan, diambil dari kepercayaan Kesiman sebagai penganut Siwaisme yang menyembah matahari, disimbolkan dengan warna putih dan gunung yang disimbolkan dengan warna hitam

Kata Kunci : Poleng, Pemangku Pengluran, Pengerebongan.

Selengkapnya dapat unduh disini

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...