Memperingati Kemerdekaan RI: ISI Denpasar Gelar Upacara Bendera

Memperingati Kemerdekaan RI: ISI Denpasar Gelar Upacara Bendera

DSC_0037Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA (Dosen Ps. Film dan Televisi ISI Denpasar)

Foto : Made Rai Kariasa, S.Sos

Memperingati Dirgahayu RI ke-69, ISI Denpasar mengadakan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh civitas akademika ISI Denpasar, baik pejabat struktural, dosen, pegawai hingga mahasiswa ISI Denpasar. Upacara berlangsung tanggal 17 Agustus 2014 bertempat di lapangan upacara ISI Denpasar. Petugas upacara yaitu para mahasiswa ISIDSC_0050 Denpasar, dengan seragam putih-putih, sangat cakap dalam menjalankan tugasnya.

Dalam upacara bendera saat sesi istirahat, juga diisi dengan acara penyerahan mahasiswa, dosen, pegawai, dan kepala program studi berprestasi serta penghargaan bagi PNS dengan pengabdian 10 tahun, 20 dan 30 tahun.

ISI Denpasar Ikut Pameran Pembangunan

ISI Denpasar Ikut Pameran Pembangunan

IMG_8394Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA (Dosen Ps. Film dan Televisi ISI Denpasar)

Menyambut Dirgahayu RI ke-69, ISI Denpasar tidak pernah ketinggalan untuk berpartisipasi dalam pameran pembangunan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Provinsi Bali. ISI Denpasar mempercayakan panitia pameran pembangunan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) ISI Denpasar. Ketua LP2M ISI Denpasar Dr. Drs. I Gst. Ngurah Ardana, M.Erg menyusun panitian dan mempersiapkan bahan pameran dengan melibatkan seluruh unsur di lingkungan ISI Denpasar. Adapun yang dipamerkan adalah karya-IMG_8326karya dosen dan mahasiswa ISI Denpasar baik berupa buku, hasil penelitian, video karya penciptaan dari seni pertunjukan dan karya penciptaan dari seni rupa dan desain.

Pembukaan pameran berlangsung tanggal 14 Agustus 2014 oleh Gubernur Bali, Made Mangku IMG_8314Pastika. Dalam kesempatan tersebut ISI Denpasar dipercaya untuk mengisi acara dengan menampilkan tari dan hiburan. Tari pembukaan yang ditampilkan ISI Denpasar adalah tari Stuti Puja. Tarian ini sebagai salah satu karya terbaru ciptaan dosen ISI Denpasar. Tarian ini ditampilkan untuk dapat diperkenalkan di masyarakat. Selain itu ISI Denpasar juga menmpilkan hiburan bondres yang merupakan karya mahasiswa Jurusan Sendratasik ISI Denpasar. Karya tersebut adalah karya yang berhasil menang dalam PKM. Pameran yang berlangsung hingga 23 Agustus 2014 ini dilaksanakan di Art Center, Taman Budaya Denpasar.

ISI Denpasar Ngayah di Desa Krambitan Tabanan

ISI Denpasar Ngayah di Desa Krambitan Tabanan

DSC_0046Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA (Dosen Ps. Film dan Televisi ISI Denpasar)

Foto : Made Rai Kariasa, S.Sos

Dalam usaha merealisasikan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat, ISI Denpasar selalu mengagendakan kegiatan ngayah di desa-desa. Seperti halnya pada tanggal 8 Agustus 2014, ISI Denpasar ngayah ke Banjar Wani, desa Krambitan, Kabupaten Tabanan. Rombongan dipimpin oleh Pembantu Rektor (PR) IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.SN., M.Sn. Ditemui disela-sela kegiatan, PR IV menyampikan bahwa ajang ini penting untuk memposisikan peran ISI Denpasar di masyarakat Bali, bahwa ISI adalahDSC_0141 milik masyarakat. Selain itu lewat ngayah ISI juga ingin memperkenalkan di masyarakat karya-karya terbaru ciptaan dosen ISI Denpasar, yang nantinya bisa digunakan di masyarakat. Rombongan diterima di salah satu rumah penduduk yaitu Nyoman Saudin.

Dalam kegiatan ngayah ini ISI Denpasar membawakan beberapa tari yaitu, tari Stuti Puja (hasil karya terbaru), Truna Jaya, Jauk Manis serta Oratorium Ramasita (Ramayana). Garapan tari-tarian ini dibawakan oleh para penari dari mahasiswa Jurusan Tari ISI Denpasar dan diiringi DSC_0329oleh mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Denpasar, selain itu terdapat juga keterlibatan mahasiswa Jurusan Sendratasik dan Pedalangan ISI Denpasar. Mereka dibimbing oleh para dosen dilingkungan ISI Denpasar.

Pementasan ini ditungu-tunggu masyarakat setempat, mereka sangat antusias mengikuti sluruh rangkaian persembahan dari ISI Denpasar hingga akhir pementasan.

Tari Kreasi “Ki Pasek Badak”

Tari Kreasi “Ki Pasek Badak”

Tari Kreasi Ki Pasek Badak_800x600Karya : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn. & I Ketut Suardita, SSn.

 

Salah satu penguasa lokal yang tidak mau mengakui eksistensi Raja Mengwi adalah Ki Pasek Badak yang berasal dari Desa Buduk, sebuah wilayah yang terletak di sebelah selatan Kerajaan Mengwi. I Gusti Agung Putu selaku penguasa Mengwi mengundang Ki Pasek Badak datang ke istana untuk beradu tanding menentukan siapa yang perwira. Adu tanding tersebut menjadikan rakyat dan wilayah kekuasaan masing-masing sebagai taruhan. Jika I Gusti Agung Putu menang, maka seluruh rakyat dan wilayah kekuasaan Ki Pasek Badak berada di tangan I Gusti Agung Putu. Sebaliknya, apabila Ki Pasek Badak yang menang, maka seluruh rakyat dan wilayah kekuasaan Mengwi diserahkan kepada Ki Pasek Badak. Dengan perjanjian itu, perang tandingpun terjadi. Pada akhirnya Ki Pasek Badak dapat dikalahkan dengan senjata keris Ki Naga Keras milik Kerajaan Mengwi.

Penata Tari             : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn

Penata Karawitan : I Ketut Suandita, S.Sn

Pendamping            : Ni Ketut Suryatini, SSKar., M.Sn

Pendukung Tari (Mhs ISI Dps)     : I Gede Bhayu Setiawan, Smt II (JurusanTari)

Tita Eka Withcmeriarta, Smt II (JurusanTari)

I Wayan Gede Aditya Pratita, Smt II (Sendratasik)

I Putu Adi Wicaksana Putra, Smt II (Sendratasik)

I Wayan Adi Gunawan, Smt II (Sendratasik)

Gede Andi Satria Wibawa, Smt II (Sendratasik)

Pendukung Karawitan                   : Mahasiswa Jurusan Karawitan Smt II B

 

 

 

Denpasar, 24 Juli 2014

 

Ketua Panitia

Fakultas Seni Pertunjukan

 

 

Tari Kreasi “Aguru”

Tari Kreasi “Aguru”

Tari Kreasi Aguru_800x600

Karya : I Wayan Sutirtha, SSn.,M.Sn, & I Nyoman Kariasa, SSn.,M.Sn.

 

Kasih guru dan bakti murid adalah hubungan timbal balik yang telah memuliakan keluhuran seni tari di Bali. Seorang guru tari merasa terpanggil untuk menularkan ilmunya kepada murid-muridnya. Sang gurupun tergugah mewarisi keindahan kesenian bangsanya, sebagai upaya pelestarian tradisi.Tari Kreasi Aguru _800x600

Proses memberi dan menerima atau mengajar dalam kaderisasi seni tari berlangsung secara personal komunal yang telah berhasil menyemai sumber insani pelaku seni tari yang andal dan adiluhung. Kontak fisik dan dialog batin antara guru dan murid merupakan sebuah harmoni kemanusiaan yang memberikan sumbangsih pada kedamaian ajegnya binar-binar keindahan tari Bali pada jaman dulu, kini dan di masa yang akan dating.

Pendukung Tari             : Mahasiswa Jurusan Tari Semester IV dan Sanggar Lokananta, Singapadu, Gianyar.

Pendukung Karawitan : Mahasiswa Jurusan Karawitan Semester VI

Loading...