Petchaburi Rajabat University Pentaskan Khon Episode Ramayana “Menculik Sita” pada FKI+ XII, 2023

Petchaburi Rajabat University Pentaskan Khon Episode Ramayana “Menculik Sita” pada FKI+ XII, 2023

Foto: Petchaburi Rajabat University mementaskan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)

Petchaburi Rajabat University memukau penonton dengan pergelaran Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” dalam Kalang Kalangon Kawikon (Pergelaran Internasional) serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ (FKI+) XII 2023. Pementasan tersebut digelar di Gedung Natya Mandala, Kamis malam, 26 Oktober 2023.

Khon adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional dari Thailand yang memiliki akar sejarah yang kaya. Tari Khon merupakan pertunjukan teater tari topeng yang menggabungkan gerakan tari, musik, nyanyian, dan cerita epik. Pertunjukan ini sering kali mengambil tema dari epik-epik klasik Thailand atau cerita-cerita yang terkenal dalam mitologi dan sastra Thai.

Foto: Petchaburi Rajabat University mementaskan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)

Lima dosen Petchaburi Rajabat University dengan apik memerankan kisah Rahwana menculi Sita. Diceritakan Shurpanakha memberitahu Rahwana tentang kematian saudaranya, memicu kemarahan Rahwana yang ingin membunuh Rama. Atas saran Shurpanakha, Rahwana menculik Sita setelah jatuh cinta padanya dan mengirim Maricha berubah menjadi rusa emas untuk memikat Sita. Rama mengejar rusa tersebut, tetapi saat dia mengetahui tipuan itu, dia melepaskan panah ke arah Maricha. Maricha berpura-pura sebagai Rama dan meminta bantuan Lakshmana. Rahwana kemudian mencoba mendekati Sita sebagai seorang pertapa, tetapi Sita menolaknya. Akhirnya, Rahwana kembali ke wujud aslinya dan menculik Sita. Pertunjukan ini menggabungkan tari, musik, drama, dan kostum yang menciptakan pengalaman visual dan artistik yang mengesankan.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana  bersama Deputy Director Institute for the Research and Promotion of Arts & Culture, Petchaburi Rajabat University Asst. Prof. Dr. Wanwipa Mattayomnant. serta sejumlah rektor perguruan tinggi seni yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTS) hadir menyakasikan pergelaran ini. (ISIDps/Humas)

Foto: Petchaburi Rajabat University mementaskan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan cendera mata kepada Deputy Director Institute for the Research and Promotion of Arts & Culture, Petchaburi Rajabat University Asst. Prof. Dr. Wanwipa Mattayomnant seusai pementasan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)

ISI Denpasar Hadirkan Tiga Maestro dalam Workshop “Lampah Laku Lelangit” FKI+ XII, 2023

ISI Denpasar Hadirkan Tiga Maestro dalam Workshop “Lampah Laku Lelangit” FKI+ XII, 2023

Foto: Seniman Tari Kecak I Ketut Rina menjadi narasumber Workshop Tari Kecak dalam “Lampah Laku Lelangit” FKI+ XII, 2023, Kamis (26/10).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) memperkaya Festival Kesenian Indonesia+ (FKI+) XII Tahun 2023 dengan menghadirkan tiga maestro seni dalam Lampah Laku Lelangit (Workshop bersama Maestro). Tiga maestro seni, yakni seniman Tari Kecak I Ketut Rina, seniman Tari Topeng I Ketut Wirtawan, dan fotografer profesional I Gusti Agung Wijaya Utama.

Foto: Seniman Tari Topeng I Ketut Wirtawan menjadi narasumber Workshop Tari Topeng dalam “Lampah Laku Lelangit” FKI+ XII, 2023, Kamis (26/10).

Workshop “Lampah Laku Lelangit” diadakan pada Kamis, 26 Oktober 2023. Workshop ini berlangsung di tiga lokasi berbeda, yaitu Workshop Tari Kecak di Nretya Mandala ISI Denpasar, Workshop Tari Topeng di Wantilan ISI Denpasar, dan Workshop fotografi di Studio Fotografi ISI Denpasar.

Tidak hanya melibatkan mahasiswa ISI Denpasar, workshop ini juga dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seni di Indonesia yang ikut serta dalam FKI+ XII Tahun 2023. Para narasumber membagikan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni yang telah mereka geluti selama bertahun-tahun. Ini merupakan kesempatan berharga bagi para mahasiswa untuk mendalami seni dari maestro-maestro berpengalaman dan memperluas wawasan mereka dalam seni tari dan fotografi.

Workshop bersama maestro seni ini merupakan salah satu dari berbagai kegiatan yang diadakan dalam rangkaian Festival Kesenian Indonesia+ XII Tahun 2023 yang berlangsung 24-27 Oktober 2023. Festival ini menjadi wadah bagi seniman dan mahasiswa seni untuk berkolaborasi, berkembang, dan merayakan keanekaragaman seni dan budaya Indonesia.

Foto: Fotografer profesional I Gusti Agung Wijaya Utama menjadi narasumber Workshop Fotografi dalam “Lampah Laku Lelangit” FKI+ XII, 2023, Kamis (26/10).

ISI Denpasar Gelar Seminar Internasional “Dharma Waksita Dwipantara” FKI+ XII, 2023

ISI Denpasar Gelar Seminar Internasional “Dharma Waksita Dwipantara” FKI+ XII, 2023

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Kun Adnyana (kiri), dan akademisi Institut Kesenian Jakarta Dr. Iwan Gunawan, S.Sn., M.Si menjadi keynote speaker pada Seminar Internasional “Dharma Waksita Dwipantara” Kamis (26/10).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Seminar Internasional “Dharma Waksita Dwipantara” serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ (FKI+) XII Tahun 2023. Seminar ini diadakan di Ruang Vicon Lantai 2 Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar.

Seminar Internasional “Dharma Waksita Dwipantara” menghadirkan dua keynote speaker (pembicara utam), yakni Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Kun Adnyana, dan akademisi Institut Kesenian Jakarta Dr. Iwan Gunawan, S.Sn., M.Si. Kedua pembicara tersebut memberikan wawasan yang berharga dalam konteks seni dan budaya di Indonesia.

Foto: (kiri ke kanan) K. Azril Ismail, Christabel Teng dan I Gde Made Indra Sadguna dalam Seminar Internasional “Dharma Waksita Dwipantara” Kamis (26/10)

Terdapat lima invited speaker (pembicara undangan) dari perguruan tinggi luar negeri. Mereka, yakni Christabel Teng dari Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura, dan K. Azril Ismail dari National Academy of Arts, Culture and Heritage Kuala Lumpur, Malaysia, menyampaikan makalah secara langsung. Sementara itu, Teija Gumilar dari Bydgoszcz University of Science and Technology, Polandia, Irving Chan Johnson National University of Singapore, dan Junko Konishi dari Okinawa Prefectural University of Arts menghadirkan pemikiran mereka melalui sesi virtual. Seminar ini dipandu dengan apik oleh I Gde Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn., Ph.D.

Selain keynote speaker dan invited speaker, seminar ini juga menggelar sesi panel dengan pemaparan 17 makalah oleh partisipan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi seni yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI). Dharma Waksita Dwipantara memberikan kesempatan kepada para akademisi dan praktisi seni untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam upaya memajukan seni dan budaya di Indonesia.

Seminar Dharma Waksita Dwipantara ini menjadi salah satu titik penting dalam FKI+ XII tahun 2023. Seminar ini menciptakan dialog dan pertukaran gagasan yang memperkaya pemahaman tentang seni dan kebudayaan Indonesia, serta memperkuat sinergi antara pelaku seni di dalam dan luar negeri. (ISIDps/Humas)

Loading...