ISI Denpasar (Bali) Gelar Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti

ISI Denpasar (Bali) Gelar Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti

Foto: Narasumber Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti, Yang Hanmo bersama Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof. Dr. I Komang Sudirga dan dosen ISI Denpasar, Senin (16/10).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti, sebagai bagian dari rangkaian program Bali Padma Bhuwana III Tahun 2023. Seminar menghadirkan narasumber dari Korea Selatan, Yang Hanmo, seorang arsitek dan fotografer profesional. Acara seminar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga, di Ruang Vicon, Gedung Citta Kelangen Lantai 2, ISI Denpasar, Senin, 16 Oktober 2023.

Prof. Sudirga, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa Seminar Bali Bhuwana Kanti adalah sebuah forum yang berharga bagi para seniman, ilmuwan, kreatif, dan tokoh maestro dari berbagai belahan dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di lingkungan ISI Denpasar. Belum lama ini, institusi ini telah mengalami perubahan yang signifikan, siap untuk bermetamorfosis menjadi ISI-Bali. Dalam konteks ini, ISI Denpasar membanggakan diri dengan berhasil mengundang seorang narasumber yang sangat berkualitas di bidangnya.

Yang Hanmo, selain berperan sebagai arsitek dan fotografer profesional, juga dikenal sebagai seorang perancang, penerbit, dan pemilik galeri ternama di Korea Selatan, adalah narasumber yang tepat untuk acara ini. Dia juga aktif dalam dunia pendidikan, mengajar arsitektur, konstruksi, dan manajemen konstruksi di sejumlah perguruan tinggi di Korea Selatan. “Kami sangat antusias untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang konstruksi Arsitektur tradisional Korea Selatan,” ujar Prof Sudirga dalam sambutannya.

Seminar dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST., M.Sn, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama, Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si, para Koordinator Program Studi, dosen, dan mahasiswa dari ISI Denpasar. Acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah undangan terkemuka.

Seminar dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum. Yang Hanmo mempresentasikan materi dengan judul “Modern Interpretation of Hanok”. Hanok adalah sebuah bentuk arsitektur tradisional Korea yang kaya akan nilai-nilai budaya dan penyesuaian dengan iklim. Beberapa ciri khas Hanok mencakup atap bertumpuk, dinding kayu, pintu geser, serta ruang dalam yang terbuka ke taman dalam halaman. Material yang digunakan dalam konstruksi Hanok biasanya terdiri dari kayu, batu, dan genteng tanah liat. “Arsitektur Hanok merupakan salah satu contoh arsitektur yang merefleksikan budaya Korea, menunjukkan harmoni antara manusia dan alam. Rumah-rumah Hanok telah menjadi warisan budaya Korea yang tak ternilai dan terus dihargai hingga hari ini,” ungkap Yang.

Selain menjadi narasumber seminar, Yang Hanmo juga memamerkan koleksi fotonya dalam Pameran Internasional Bali Bhuwana Rupa, yang berlangsung 14 – 22 Oktober 2023 di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar. Dia menyuguhkan karya fotografi yang menggambarkan proses pembangunan rumah tradisional Korea Selatan. (ISIDps/Humas)

Juliette Viode Garap Mural Bersama Mahasiswa Prodi Seni Murni, ISI Denpasar

Juliette Viode Garap Mural Bersama Mahasiswa Prodi Seni Murni, ISI Denpasar

Foto: Juliette Viode dan dosen Prodi Seni Murni, Wayan Sujana Suklu bersama mahasiswa usai kegiatan mural, Rabu, (10/10)

Mural telah menjadi bagian penting dari dunia seni kontemporer. Banyak seniman terkenal dan baru terus menciptakan karya-karya mural yang menginspirasi dan menghiasi berbagai lokasi di seluruh dunia. Institu Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) turut memberi perhatian pada street art ini. Terbaru, mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melukis mural bersama Juliette Viode, seniman mural dan illustrator asal Dublin, Irlandia. Mural dilukis pada tembok yang terletak berhadapan dengan Gedung Prodi Desain Mode, FSDR, pada Rabu, 10 Oktober 2023.

Proyek mural ini merupakan inisiatif kolaborasi yang dijalankan oleh Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia dan ISI Denpasar. Juliette Viode, yang telah berada di Denpasar sejak 3 Oktober hingga 13 Oktober 2023, juga memberikan kontribusi luar biasa dengan mengadakan workshop mural teknik stensil bersama mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual pada Kamis, 5 Oktober 2023, di Gedung Citta Hasta Mandala Lantai 3, ISI Denpasar.

Juliette mendesain mural dengan unsur topografi atau mural abjad berornamen bunga kamboja khas Bali, menciptakan karya seni yang unik. Proses pembuatan mural dimulai dengan pewarnaan dasar tembok menggunakan cat berwarna biru muda yang menggradasi menjadi biru tua. Selanjutnya, Juliette dan mahasiswa membuat sketsa desain mural menggunakan krayon hitam. Tahap ini dilakukan untuk membantu pelukis menentukan tata letak dan proporsi elemen-elemen dalam mural. Mereka melukis mural menggunakan cat semprot menggunaan teknik layering untuk mencapai efek warna dan detail yang diinginkan.

Semua mural dibuat dengan teliti menggunakan cat semprot, dan ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar berbagai teknik pewarnaan. Beberapa teknik yang diajarkan oleh Juliette termasuk teknik blending untuk mencampur warna dengan halus, teknik highlighting untuk memberikan efek tiga dimensi pada mural, teknik drips untuk menciptakan efek unik dengan cat menetes, serta teknik pembuatan garis tajam.

Juliette Viode, yang lulus dari Ballyfermot College of Further Education di Dublin, sangat mengapresiasi semangat dan kemampuan para mahasiswa. “Mereka telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pembuatan mural ini dan telah mempelajari berbagai teknik yang rumit. Mereka memperoleh banyak keterampilan baru yang akan membantu mereka dalam karier seni mereka,” ungkap Juliette.

Dosen Prodi Seni Murni, ISI Denpasar, Wayan Sujana Suklu menyaksikan antusias Mahasiswa Prodi Seni Murni untuk berpartisipasi dalam melukis mural. Kolaborasinya ini memberi kesempatan untuk mereka belajar dari seorang profesional di bidang seni mural. Kegiatan ini juga memperluas wawasan mereka tentang teknik, estetika, dan proses kreatif, serta merasakan tantangan yang terkait dengan menciptakan karya seni yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas. “Di sini mereka mendapat suatu metode baru dan unik dalam penciptaan karya mural,” ujar dosen pengampu mata kuliah mural ini. (ISIDps/Humas).

Foto: Juliette Viode dan mahasiswa Prodi Seni Murni ISI Denpasar berfoto di depan mural yang dilukis bersama, Rabu, (10/10)

Seniman Irlandia dan Mahasiswa Prodi Desain Mode, ISI Denpasar Kolaborasi Melukis Mural

Seniman Irlandia dan Mahasiswa Prodi Desain Mode, ISI Denpasar Kolaborasi Melukis Mural

Foto: Juliette Viode dan mahasiswa Prodi Desain Mode, FSRD, ISI Denpasar berfoto di depan karya kolaborasi mural, (10/10).

Seniman mural asal Irlandia, Juliette Viode, berkolaborasi dengan 15 mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk melukis mural. Lukisan bergaya seni jalanan ini dibuat di tembok yang berhadapan dengan Gedung Prodi Desain Mode, FSDR, pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Juliette Viode adalah seorang seniman mural dan ilustrator yang sedang menjalankan proyek kolaborasi Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia. Proyek ini dilaksanakan di kampus ISI Denpasar pada tanggal 3 hingga 13 Oktober 2023. Sebelum kegiatan mural, Juliette juga telah menggelar workshop mural dengan teknik stensil bersama mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual pada Kamis, 5 Oktober 2023, di Gedung Citta Hasta Mandala Lantai 3, ISI Denpasar.

Juliette mendesain mural yang menggambarkan seekor kura-kura dengan ornamen bunga kamboja khas Bali. Mahasiswa memulai proses mural dengan melukis tembok menggunakan cat berwarna biru muda yang menggradasi menjadi biru tua. Juliette dan para mahasiswa menggambar desain tersebut di tembok menggunakan crayon hitam. Selanjutnya, dia mempraktikkan cara melukis mural dengan cat semprot.

Keseluruhan mural dibuat dengan menggunakan cat semprot. Juliette menyatakan bahwa para mahasiswa mempelajari berbagai teknik pewarnaan dalam proses pembuatan mural ini. Beberapa teknik yang diajarkan meliputi teknik blending (mencampurkan dua warna atau lebih secara halus untuk menciptakan transisi yang mulus antara warna yang digunakan), teknik highlighting (menambahkan sorotan pada area mural yang akan menerima cahaya terang untuk memberikan efek tiga dimensi pada mural), teknik drips (melepaskan cat semprot dalam jumlah yang lebih besar dan membiarkan cat menetes di bawahnya), dan teknik lainnya. “Para mahasiswa juga mempelajari cara membuat garis tajam (crisp lines). Mereka memperoleh banyak keterampilan baru,” ujar seniman yang lulus dari Ballyfermot College of Further Education ini. Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam pembuatan mural, Jasmine Tobing, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan pengalaman baru baginya. Dia dapat lebih memahami seni jalanan dan berbagai teknik dalam melukis mural. “Ternyata mural memiliki banyak teknik. Sangat seru bisa melukis mural bersama Miss Juliette dan teman-teman mahasiswa,” ujar mahasiswi Prodi Desain Mode ini. (ISIDps/Humas).

Foto: Karya mural kolaborasi Juliette Viode dengan mahasiswa Prodi Desain Mode, FSRD, ISI Denpasar.

Mahasiswa Prodi DKV ISI Denpasar Ikuti Workshop Mural Teknik Stensil

Mahasiswa Prodi DKV ISI Denpasar Ikuti Workshop Mural Teknik Stensil

Foto: Juliette Viode dalam workshop mural teknik stensil di Gedung Citta Hasta Mandala Lantai 3, ISI Denpasar, (5/10).

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengikuti workshop mural teknik stensil. Workshop digelar oleh seniman mural dan ilustrator asal Irlandia, Juliette Viode di Gedung Citta Hasta Mandala Lantai 3, ISI Denpasar, Kamis, 5 Oktober 2023.

Juliette Viode merupakan seniman street art yang tergabung dalam agensi seni Street Art Ink. Dia mengatakan Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia meminta agensinya untuk mengirim seorang seniman mural untuk melaksanakan proyek kolaborasi dengan ISI Denpasar. Kolaborasi ini dalam bentuk workshop dan pembuatan mural bersama mahasiswa. “Saya dihubungi oleh agensi saya untuk datang ke Bali dan melakukan projek kolaborasi ini,” ungkapnya.

Juliette menyampaikan materi pembuatan mural dengan teknik stensil. Teknik ini dilakukan menggunakan cetakan sebagai alat utamanya. Cetakan dibuat dengan kertas yang telah digambari pola dan dilubangi menggunakan cutter. Dia menjelaskan, mahasiswa harus menyiapkan beberapa lapisan stensil untuk pola dengan lebih dari satu warna. Sehingga warna pada pola tidak akan tercampur saat proses pewarnaan dengan cat semprot. “Teknik stensil sangat bagus diaplikasikan oleh pemula di bidang mural,” ungkap seniman lulusan Ballyfermot College of Further Education ini.

Mahasiswa Prodi DKV mengikuti workshop dengan antusias. Mereka bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang membuat berbagai desain stensil bertema laut yang sebelumnya telah disepakati. Desain, antara lain hiu, paus, rumput laut, terumbu karang, dan lain sebagainya. Mahasiswa menggambar desain pada kertas dan melubangi dengan cutter.

Juliette mengajak mahasiswa untuk langsung mencoba stensil yang sudah dibuat di tembok yang terletak di seberang Gedung Prodi Desain Mode, FSRD, ISI Denpasar. Stensil tersebut ditempelkan di tembok dan disemprot dengan cat pada bagian yang telah dilubangi. Mahasiswa secara bergantian menempel stensil buatan mereka dan mewarnai dengan cat semprot yang sudah disediakan. Mahasiswa mengaku sangat bersemangat bisa mengikuti workshop ini. Mereka baru pertama kali mencoba membuat mural dengan teknik stensil. Meski memerlukan kesabaran dalam proses pelubangan desain stensil, mereka merasa cukup puas dengan karya mural ini. (ISIDps/Humas)

Foto: Mahasiswa Prodi DKV membuat mural dengan teknik stensil di tembok—- Gedung Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar, (5/10)

Rektor ISI Denpasar Prof Kun Adnyana Raih World Peace Artist Award

Rektor ISI Denpasar Prof Kun Adnyana Raih World Peace Artist Award

Foto: CEO/Publisher Arts & Culture Magazine, Korea, Jeon Dongsu (kiri) menyerahkan World Peace Artist Award kepada Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana (2 dari kiri), Warih Wisatsana (3 dari kiri), dan Prof. Dr. Koh Young Hun (kanan).

SERANGKAIAN pembukaan Pameran Internasional Bali-Bhuwana Rupa (Global-Bali Photography Exhibition) tersebut, dianugerahkan World Peace Artist Award dari Arts & Culture Magazine, Korea, kepada tiga tokoh lintas bangsa yang dipandang turut berkontribusi dalam menginisiasi dan mewujudkan jalinan kerja sama seni budaya antara Indonesia dan Korea sedini tahun 2000-an awal.  

Para penerima penghargaan yakni Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, Prof. Dr. Koh Young Hun, dan Warih Wisatsana. Penghargaan diserahkan langsung oleh CEO/Publisher Arts & Culture Magazine, Jeon Dongsu.

Arts & Culture adalah majalah budaya dan seni bulanan yang menginisiasi World Peace Artist Award kepada seniman di seluruh dunia yang berupaya untuk pengembangan dan pertukaran budaya global dan dunia seni, dan untuk memberikan penghargaan kepada institusi maupun individu yang mendukung seniman atau kelompok seni.

Sebelumnya, pada tahun 2022, penghargaan serupa diberikan kepada pemimpin Orkestra Simfoni Dubrovnik (Damir Milat) dan Walikota Dubrovnik (Mato Franković) di Kroasia. Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan diplomatik Korea-Kroasia, yang bertujuan untuk menghormati kontribusi yang diberikan pada pertukaran budaya dan seni antara Korea dan Kroasia.

Adapun Prof. Dr. Koh Young Hun adalah seorang Indonesianis yang membuat kajian mendalam tentang Pramoedya Ananta Toer. Bukunya tentang biografi dan analisis karya Pram diterbitkan bersama Maman S. Mahayana, berjudul “Pramoedya Menggugat: Menelusuri Jejak Indonesia”. Selain sebagai Profesor di Departemen Studi Melayu-Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul, Korea Selatan, ia juga menjabat Direktur Indonesia Culture Center, Seoul. Prof. Koh merupakan salah satu promotor penganugerahan gelar profesor kehormatan kepada Megawati Soekarnoputri.

Foto: World Peace Artist Award dari Arts & Culture Magazine, Korea yang diterima Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana

Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana, selain sebagai perupa kini juga menjabat Rektor Institut Seni Indonesia (ISI Denpasar). Sebelumnya beliau juga pernah mengemban amanah Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali (2019-2021). Sebagai seniman profesional, Prof Kun telah menyelenggarakan pameran tunggal bereputasi internasional, seperti di Tainan, Taiwan (2018), Sydney, Australia (2019), dan Slupsk, Polandia (2023). Ia juga menulis artikel untuk berbagai isu seni dan budaya di media nasional. Melakukan penelitian mendalam mengenai seni lukis Bali ke Leiden, Harlem dan Amsterdam (2015), serta membawa muhibah seni dan budaya ke Paris, Perancis (2023).

Warih Wisatsana, merupakan seorang penyair, penulis seni rupa dan kurator. Bukunya, Batu Ibu (KPG, 2019) meraih Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 dan Buku Puisi Rekomendasi Tempo 2018, Kota Kita (Sahaja Sehati, 2018) merupakan Lima Besar Buku Puisi Terbaik Hari Puisi Indonesia (HPI) 2018. Beragam penghargaan yang diraihnya antara lain Borobudur Award, Taraju Award, SIH Award, dan Bung Hatta Award. Menerima Bali Jani Nugraha Award dari Pemerintah Provinsi Bali (2020). Selain diundang ke berbagai festival sastra internasional, puisi-puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Inggris, Italia, Jerman, Portugis, Prancis, dan Korea. Ia juga merupakan kritikus seni dan kurator berbagai pameran nasional dan internasional, antara lain Pameran Mural-World Culture Forum in Bali (2016), Bali Megarupa (2019 dan 2020), Festival Seni Bali Jani III (2021-2023), Bali-Bhuwana Rupa (2021-2023), dll.

Loading...