ISI Denpasar masuk “100 besar” versi “Webometrics 2022”

ISI Denpasar masuk “100 besar” versi “Webometrics 2022”

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana bersama para wakil rektor ISI Denpasar usai mengadakan perjanjian kerja sama internasional. ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menandai 2022 dengan berbagai prestasi baru. Lembaga pendidikan tinggi kebanggaan Bali ini merupakan satu-satunya perguruan tinggi seni di Indonesia yang masuk rangking 100 besar terbaik dari 2.624 perguruan tinggi se-Indonesia versi “Webometrics rank 2022”.

“Hal fundamental telah dilakukan tahun ini, yakni penyelarasan visi baru, terobosan kemitraan internasional, sekaligus juga membuka ruang seni anyar bernama Nata-Citta Art Space (N-CAS),” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, dalam keterangannya, Minggu.

Sebagai capaian mutakhir tahun 2022, ia menjelaskan ISI telah melakukan beragam upaya strategis, baik dalam pembenahan sistem layanan berbasis online (SSO Nata Kerthi), pengembangan kelembagaan (penambahan Prodi baru), dan penguatan nomenklatur keilmuan seni dan desain (pembangunan kurikulum baru MBKM).

Selanjutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia, membangun ekosistem kerja sama dan kemitraan, serta strategi kebijakan perencanaan yang pro pada pemajuan sarana prasarana laboratorium, studio, dan teknologi digital, baik perangkat keras maupun lunak.

ISI Denpasar kini memiliki 19 program studi, yakni pada Fakultas Seni Pertunjukan dengan program sarjana: Tari, Seni Karawitan, Seni Pedalangan, Musik, dan Pendidikan Seni Pertunjukan.

Pada Fakultas Seni Rupa dan Desain memiliki sembilan Program Studi Sarjana  dan Sarjana Terapan antara lain: Kriya, Seni Murni, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Desain Produk, Desain Mode, Produksi Film dan Televisi, dan Animasi.

Program Magister, terdiri atas Magister Seni, Desain, dan Pendidikan Seni. Memahkotai kualitas layanan pendidikan tinggi, ISI Denpasar memiliki program studi Doktor Seni. Program Magister dan Doktor dibuka pendaftaran mahasiswa baru dua kali setahun, untuk perkuliahan semester genap 2022/2023, dibuka pendaftaran sejak 2-31 januari 2023.

Melalui penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) pada forum Rapat Koordinasi Pembangunan (Nata Citta Widya Mahottama) pada 2-4 Desember 2022 lalu, ditetapkan Visi ISI Denpasar 2020-2024, yakni: “Mewujudkan ISI Denpasar sebagai Pusat Unggulan Pemajuan Seni Budaya Berakar Kearifan Lokal, Berbasis Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dan Berdaya Saing Global, serta Terciptanya Sivitas Akademika Berjiwa Pancasila, Tangguh, Dinamis, Kritis, Kreatif, juga Inovatif”

Implementasi visi ditopang program aktualisasi stratejik dengan moto: Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH). Moto ini menjadi semboyan dan ikrar dalam membangun itikad dan tekad bersama mewujudkan ISI Denpasar maju dan bermartabat.

“Aktualisasi stratejik juga dibangun melalui penyelenggaraan Bali Sangga Dwipantara, yakni wahana diseminasi nasional yang sepenuhnya didedikasikan untuk mewadahi dialog, interaksi, dan kolaborasi civitas akademika ISI Denpasar dengan maestro, seniman, desainer, akademisi, kalangan profesional, dan mahasiswa bertalenta lintas perguruan tinggi di Tanah Air,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu mengatakan program stratejik berskala internasional bernama Bali-Padma Bhuwana. Dua program dalam Bali Padma Bhuwana yang memikat publik internasional tahun ini, yakni: Bali-Bhuwana Waskita dan Bali-Bhuwana Rupa.

Bali-Bhuwana Waskita (Konferensi Internasional) merupakan mimbar akademik prestisius, mempertemukan akademisi, seniman, maestro, experts, dan arts world bereputasi global dalam dialog dan podium ilmiah yang mencerahkan, menginspirasi, dan menjawab tantangan-tantangan terkini medan kreatif di dunia.

“Tahun ini mengambil tajuk Argha-Tirtha-Sidhi (Energy of Water  and Related Creative Prospect) yang berlangsung 10-11 Nopember 2022 menghadirkan nama-nama besar bereputasi internasional sebagai pembicara undangan, juga secara khusus menghadirkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai pembicara kunci,” ujar Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr Anak Agung Gede Rai Remawa.

Ruang Baru Nata-Citta Art Space

Pameran seni rupa internasional Bali-Bhuwana Rupa 2022 dikuratori Adi Wicaksono, Warih Wisatsana, dan Dewi Pebryani PhD, hadir sebagai apresiasi yang ditunggu perupa, dengan gagasan segar dan karya-karya baru. 

Sebanyak 42 perupa terpilih dari Yunani, Australia, Belanda, Jepang, dan Perancis berpadu karya perupa Bali, mengusung tema Dharma-Tirtha-Prana, dipanggungkan pada ruang galeri baru N-CAS.

“Ruang galeri yang dibangun khusus dengan interior pamer yang representatif,  dibangun dengan merevitalisasi gedung pameran yang telah lama tidak difungsikan,” ujar Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan Dr Ketut Muka Pendet. 

ISI Denpasar dalam kesejatian visi, juga mengorbitkan wahana Bali Nata Bhuwana. Mengawali program tahun pertama 2022, Bali Nata Bhuwana diselenggrakan di Kabupaten Kediri dan Kota Surabaya Jawa Timur. 

Selain Bali Nata Bhuwana, juga mulai dirintis pengabdian masyarakat Nata Citta Swabudaya, bertujuan mewujudkan Desa Swabudaya melalui penguatan dan pemajuan ekosistem seni budaya di desa/desa adat

ISI Denpasar pada tahun 2022 juga berhasil berkolaborasi dalam berbagai even seni bereputasi, selain dengan pemerintah Provinsi Bali, juga dengan Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan pergelaran ekologis Nuwur Kukuwung Ranu, dan kolaborasi pergelaran Gala Dinner Presidensi G20 bersama Eko Dance dan ISI Surakarta. 

ISI Denpasar tahun ini juga mencipta karya kolosal Candet Ding Pituning Pitu Indonesia Raya dan barungan-komposisi gamelan baru bernama Gambyuh Agung yang diarak pada prosesi Pawai Pesta Kesenian Bali ke-44 2022.

Upaya ISI Denpasar dalam menghormati dan memuliakan kontribusi, dedikasi, dan reputasi maestro, seniman, profesional, dan juga tokoh bangsa, tahun 2022 dianugrahkan penghargaan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha kepada Presiden ke-5 Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarno Putri. 

Pada momentum Bali Sangga Dwipantara, Februari 2022 dianugerahkan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha kepada Prof Dr I Wayan Wita, Ni Putu Putri Suastini Koster, I Made Degung, dan tokoh seni lainnya.

“Implementasi ISI Denpasar sebagai Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH), diinisiasi kemitraan Internasional, yakni dengan Lasalle Collage of Arts, Singapura, National University of Music dan National University of Art, Bucharest, Rumania, Unversitas Politeknika Bydgoska dan Dolina Charlotty, Polandia, dan Lembaga Indonesia Jerman, serta lebih dari 150 mitra strategis nasional dan internasional,” ucap Prof Dr Komang Sudirga, Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama. 

Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo memberi apresiasi yang tinggi atas prestasi dan capaian ISI Denpasar, dengan berkenan membubuhkan tanda tangan pertama pada Wall of Fame ISI Denpasar. Dituliskan juga amanat: Ayo, Majukan Seni Budaya, Bangun Indonesia Berkepribadian.

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/302319/isi-denpasar-masuk-100-besar-versi-webometrics-2022

ISI Denpasar masuk “100 besar” versi “Webometrics 2022”

Pameran Seni Rupa Internasional Bali-Bhuwana Rupa: Kreativitas ISI Denpasar Tanpa Batas

BERSAMA SENIMAN – Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana bersama sebagian seniman yang ikut pameran seni rupa internasional Bali Bhuwana Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Pameran dilangsungkan sejak Kamis (8/12/2022) hingga8 Januari 2023. (DenPost.id/ist)

PAMERAN seni rupa internasional Bali Bhuwana Rupa digelar oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan dibuka secara resmi pada Kamis (8/12/2022) oleh Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Dr. Lukman, ST., M.Hum. Mengusung tajuk “Dharma-Tirtha-Prana” serta mengedepankan upaya kreativitas tanpa batas, tersaji 65 karya yang terdiri atas dua dimensi maupun tiga dimensi, buah cipta 42 seniman terpilih lintas bangsa. Mereka di antaranya berasal dari Prancis, Jepang, Yunani, Belanda, Australia serta dari Indonesia, termasuk Bali.

Sebagaimana perhelatan pertama tahun 2021, penyelenggaran kali kedua ini ada dalam naungan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana, yang mengedepankan upaya inovasi-kreativitas serta berorientasi kepedulian pada lingkungan. Bila pameran terdahulu sepenuhnya disajikan secara virtual (daring), kali ini hadir langsung di ruang pameran (luring) sekaligus memaknai purna pugar (renovasi) Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar. Pameran berlangsung hingga 8 Januari 2023.

International Art Exhibition yang dikuratori oleh Nyoman Dewi Pebryani, P.hD., Warih Wisatsana, dan Wicaksono Adi, ini bukan hanya menghadirkan karya lukis, namun juga fotografi, keramik, patung, topeng, seni serat, dan fashion design; berikut kreativitas yang mendayagunakan kecanggihan aplikasi teknologi informasi (TI). Masing-masing seniman dapat dirunut jejak kreativitas merela dalam mengelaborasi aneka rupa dan tematik melalui beragam media/medium; terbukti melahirkan kemungkinan penciptaan yang serba unik autentik.

Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana menyampaikan apresiasi setingginya atas partisipasi seniman-seniman mumpuni lintas bangsa pada perhelatan seni rupa ini. Kehadiran mereka, yang memiliki reputasi dan pengalaman panjang penciptaan, selaras dengan semangat Festival Bali-Padma Bhuwana yang mengharapkan adanya partisipasi, kolaborasi dan sinergi yang berskala internasional.
Para perupa mengapresiasi kehadiran Nata-Citta Art Space (N-CAS) sebagai ruang dengan fasilitas yang terbilang representatif untuk perhelatan seni rupa nasional bahkan internasional. Keberadaannya dalam naungan lembaga pendidikan seni ISI Denpasar memiliki arti tersendiri, dipandang bernilai strategis karena memungkinkan terjadinya kolaborasi dan sinergi penciptaan seni yang bersifat lintas bidang dan lintas bangsa.

Selain itu, sinergi penciptaan tersebut diyakini dapat diakselerasi lebih dinamis karena dibarengi upaya kajian komprehensif secara akademis. “Fasilitas atau tempat pameran ini sangat bagus dan representatif untuk skala internasional. Saya berharap dapat menyelenggarakan pameran foto yang diikuti fotografer-fotografer bereputasi dari berbagai bangsa. Ini memungkinkan untuk diwujudkan, justru karena Nata-Citta Art Space (N-CAS) ini berada di bawah pengelolaan institusi seni, “ ujar fotografer Prancis Aimery Joëssel, yang karyanya juga dipamerkan dalam Bali-Bhuwana Rupa ini.

Putu Wirantawan, perupa dari Jembrana, yang memiliki berbagai prestasi dan pengalaman pameran internasional, juga menyampaikan hal senada. Diaa antusias menyambut pameran Bali-Bhuwana Rupa dengan menghadirkan karya bertajuk “The Wandering Soul”, berukuran 381 cm X 244 cm. “Saya mengapresiasi ruang pameran di ISI Denpasar ini. Bukan hanya fasilitasnya yang bagus, melainkan juga dapat menampung jumlah karya yang banyak, termasuk berukuran besar sebagaimana karya saya,” kata Wirantawan, alumni Seni Rupa ISI Yogyakarta dan peraih penghargaan First Prize Jakarta Art Awards 2010 ini.

Mewakili kurator pameran, Warih Wisatsana mengungkapkan bahwa sejumlah perupa hadir dengan karya-karya dua dimensi atau lukisan dengan capaian cemerlang dan mengesankan. Karya-karya mereka membuktikan kematangan dengan proses cipta yang teruji waktu, di mana tak ada lagi halangan secara estetik-stilistik dalam menanggapi tematik. Mereka adalah Ketut Budiana, Nyoman Erawan, Wayan Karja, I Made Bendi Yudha, I Wayan Gulendra, I Wayan Setem, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Putu Wirantawan, I Wayan Adnyana, I Made Ruta, Wayan Sujana ‘’Suklu’’, Sujana Kenyem, Made Gunawan, I Nyoman ‘’Polenk’’ Rediasa, Diwarupa, Galung Wiratmaja, I Wayan Adi Sucipta, termasuk Ni Kadek Karuni yang mengemuka dengan seni rajutnya.

Pematung Keiji Ujiie (Jepang) dan Filippos Bourbo (Yunani), juga menghadirkan karya yang bersifat simbolik-metaforik. Meski terbaca dalam wujud rupa pilihannya suatu cara pandang penciptaan yang berbeda dari pematung-pematung Bali. Kepiawaian Keiji Ujiie dan Filippos Bourbo dalam mengolah media/medium, lebih didasari cara pandang yang menempatkan subjek pencipta sebagai pusat kreativitas. Melalui karyanya, Filippos mengedepankan sosok rupa yang mengingatkan pada simbol esoteris, atau eksplorasi simbol kosmis. Sedangkan Keiji Ujiie mengolah bentuk pilihannya secara sublim, hadir sebagai karya simbolik yang imajinatif, mengekspresikan kisahan mitologi burung phoenix sebagai lambang keabadian atau hidup yang immortal. Seturut itu layak pula disimak karya fotografi Ted van der Hulst (Belanda) dan woodcut print dari pegrafis Paul Trinidad (Australia). Demikian pula pada karya-karya keramik, Ketut Muka Pendet, Rai Wahyudi dan Ida Ayu Artayani, yang tidak tergoda untuk menjadikan tema pameran sebagai sebentuk pengucapan rupa. Karya keramik mereka justru menegaskan bagaimana kecakapan teknis telah menjadi sesuatu yang organis dalam proses cipta mereka. Karya fashion design juga menawarkan kreativitas yang tidak biasa, seperti karya Tjokorda Gede Abinanda (Tjok Abi), Tjok Ratna Cora Sudarsana, Dewa Ayu Putu Leliana Sari, dan Yuni Diantari; juga menyuguhkan sentuhan penciptaan yang lintas batas; melampaui kemilau glamor, menegaskan keautentikan karya yang mempribadi. (kmb)

Sumber : https://www.denpost.id/news/2022/12/11/668718/pameran-seni-rupa-internasional-bali-bhuwana-rupa-kreativitas-isi-denpasar-tanpa-batas.html?amp

Talkshow (Dialog Interaktif) “Program Magister dan Doktor ISI Denpasar Primarona Insan Seni Indonesia”

Talkshow (Dialog Interaktif) “Program Magister dan Doktor ISI Denpasar Primarona Insan Seni Indonesia”

Saksikan Talkshow (Dialog Interaktif) dengan Tema: Program Magister dan Doktor ISI Denpasar Primadona Insan Seni Indonesia. Menghadirkan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof. Dr. Wayan Adnyana dan Koordinator Prodi. Program Doktor Dr. I Kt. Suteja, SST., M.Sn secara live di Bali TV. Minggu, 11 Desember 2022 Pkl. 19.00-20.00 Wita. Untuk interaktif, silahkan kontak: 0361-8948400, 8948401

Loading...