Seni Pertunjukan di Tengah Peluncuran Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2022

Kiriman : I Wayan Budiarsa (Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP ISI Denpasar)

Abstrak

Menyikapi perkembangan zaman yang semakin kompleks, pemerintah tingkat I Bali mengeluarkan kebijakan berkerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi dan perguruan tinggi seni ISI Denpasar. Salah satu agenda yang telah terlaksana dengan program kerjasama kedua unsur lembaga tersebut adalah peluncuran Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 tahun 2022. Peluncurannya pada hari Selasa, 4 Januari 2022 yang bertempat di Wantilan Pura Samuan Tiga, Bedulu Gianyar dengan menyertakan penyajian tarian Panyembrama, tari topeng Dalem Arsa Wijaya dan diiringi dengan gamelan Gong Kebyar. Inti dari Surat Edaran tersebut merupakan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, bertujuan untuk mengatur tentang tata kelola melestarikan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang merupakan warisan yang adi luhung leluhur Bali dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam, manusia atau krama, dan kebudayaan Bali secara sekala-niskala yang orisinal dan genuine Bali.

Kata kunci: Seni, Surat Edaran, Gubernur Bali, Disbud-ISI Denpasar.

Abstract

Responding to the increasingly complex development of the era, the Bali Government level I issued a policy in collaboration with the Provincial Culture Service and the ISI Denpasar arts college. One of the agendas that have been implemented with the cooperation program of the two elements of the institution is the launch of the Governor of Bali Circular Letter Number 4 of 2022. The launch will be on Tuesday, January 4-2022, which takes place at the wantilan Temple of Samuan Tiga, Bedulu Gianyar by including the presentation of the Panyembrama dance, the mask dance of Dalem Arsa Wijaya and accompanied by the gamelan Gong Kebyar. The essence of the Circular is the Life Order of the Balinese Community Based on the Values ​​of Local Wisdom of Sad Kerthi in the New Bali Era, which aims to regulate governance to preserve the values ​​of local wisdom of Sad Kerthi which is a noble heritage of Balinese ancestors in maintaining balance. and the harmony of nature, humans or manners, and Balinese culture on an original and genuine Balinese scale.Keywords: Art, Circular, Governor of Bali, Disbud-ISI Denpasar.

Selengkapnya dapat unduh disini

KAJIAN ESTETIKA BENTUK DAN FUNGSI  SENI INSTALASI “MENANAM AIR”  KARYA I WAYAN SUDARNA 

Kiriman : Made Tiartini Mudarahayu (Program Studi Desain Mode, FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

I Wayan Sudarna merumuskan sebuah konsep berkesenian yang tidak hanya dapat memuaskan dirinya sebagai seniman, namun juga dapat membantu lingkungan dan masyarakat sekitar. Berdasarkan kesadaran tersebut, maka lahirlah sebuah gagasan untuk menciptakan proses berkesenian “Menanam Air”. Merupakan analogi dari sebuah proses penanaman tunas pohon. Akar pohon diharapkan mampu menjaga tanah dari bahaya longsor, menyimpan dan menahan air, sehingga tanah tetap subur dan terhindar dari bencana kekeringan. Namun dalam praktiknya, beberapa dari tunas pohon yang ditanam melalui konsep berkesenian ini layu dan mati, berbagai faktor seperti cuaca, tingkat kesuburan tanah, jumlah air dan anyaman bambu yang menghambat pertumbuhan tunas tersebut.

Materi yang diuraikan dalam artikel ilmiah ini adalah estetika bentuk dan fungsi dari seni instalasi “Menanam Air” karya I Wayan Sudarna. Materi tersebut akan dianalisis menggunakan teori estetika dari Edmun Burke Feldman dan A.A. M. Djelantik. Metode yang digunakan untuk melakukan kajian adalah dengan metode kualitatif.

Secara umum, seni instalasi “Menanam Air” merupakan sebuah karya eco art yang memiliki nilai estetika bentuk dengan dominasi garis lengkung yang memberi kesan dinamis, serta garis vertikal yang memberi kesan kuat dan kokoh. Bidang organis, tekstur nyata kasar dengan warna alami bambu menjadi ciri khas dari karya seni instalasi ini. Namun jika dilihat pada aspek fungsinya, anyaman bambu ini justru menjadi salah satu faktor penyebab matinya tanaman yang ada di dalamnya. Sehingga dibutuhkan penyempurnaan untuk mecapai tujuan awal dari terciptanya karya seni ini.

Kata kunci: seni instalasi “menanam air”, estetika bentuk, fungsi, anyaman bambu

 Selengkapnya dapat unduh disini

Mahasiswa ISI Denpasar Raih Juara 2 Dalam Kegiatan Competition and Charity of English Departement (CCED) 2022

Mahasiswa ISI Denpasar Raih Juara 2 Dalam Kegiatan Competition and Charity of English Departement (CCED) 2022

Selamat dan Sukses untuk mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar: Nama: Rizka Nur Amalia NIM. : 202006030 Prodi. : Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain atas prestasi dalam meraih penghargaan Juara 2 pada kegiatan Competition and Charity of English Department (CCED) 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris (HMPSSI) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana?? (ISIDps/Humas)

Loading...