Angklung Ditetapkan Warisan Budaya Dunia

Nov 21, 2010 | Berita

JAKARTA – Sidang kelima UNESCO di Nairobi, Kenya, Afrika, telah mengukuhkan alat musik tradisional angklung ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.

Direktur Jenderal Nilai Budaya, Senin, dan Film,Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tjetjep Suparman menjelaskan, pengukuhan angklung merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mempertahankan dan melestarikan warisan budaya Indonesia. “Kami yakin bahwa pengukuhan angklung akan memberikan dampak positif terhadap usaha perlindungan warisan budaya Indonesia di tingkat regional dan nasional,” ujar Tjejep dalam keterangan persnya yang diterima SINDO kemarin.
Tjetjep mengatakan, masyarakat Indonesia dan negara-negara tetangga akan memahami bahwa perlindungan warisan budaya merupakan suatu hal yang memungkinkan. Untuk mengukurnya bisa dilihat dari dukungan UNESCO melalui pelaksanaan konferensi ini. Tjetjep menjelaskan, pengesahan angklung dilaksanakan pada hari kedua setelah melalui proses evaluasi atau pembahasan usulan nominasi yang masuk dalam kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritageof Humanity (Budaya Tak Benda Warisan Manusia).
Menurut dia, pengesahan angklung tentu akan menarik minat para generasi muda untuk mempelajari dan memainkan angklung, terutama di institusi yang secara khusus mengajarkan cara memainkan angklung baik di Indonesia maupun di mancanegara. Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman mengatakan, dengan pengukuhan angklung sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia ini diharapkan,tidak ada lagi negara lain yang mengaku angklung sebagai budaya negara lain seperti Malaysia.”Kalau negara lain ingin memiliki angklung,ya silakan saja.
Tapi, setidaknya dengan pengukuhan ini telah memperjelas jika angklung berasal dari Indonesia,” tegasnya. Selain angklung,tegas Arief,pihaknya juga sedang mengupayakan agar budaya lainnya di Indonesia, seperti kain tenun, tari saman, bisa dikukuhkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. “Masih banyak lagi warisan budaya Indonesia yang kami usulkan ke UNESCO. Sekarang ini beberapa warisan budaya yang sudah diakui dunia di antaranya,wayang, batik, dan keris.
Harusnya, ribuan warisan budaya kita yang sudah diakui dunia. Karenanya, kita terus berupaya agar warisan budaya kita ini diakui dunia,”harapnya. Sementara itu,Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut gembira ditetapkannya angklung sebagai warisan budaya dunia. “Saya mendapat kabar dari Kedutaan besar RI untuk UNESCO pada hari Selasa lalu pukul 16.20 waktu Kenya (pukul 20.20 WIB) bahwa dalam sidang itu angklung resmi diputuskan sebagai warisan budaya dunia.
Kita semua warga Jabar merasa sangat bangga dan bersyukur atas anugerah ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Herdiwan Iing Suranta kemarin.Menurut dia, ke depannya, angklung wajib masuk pada agenda kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswa sekolah. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, untuk lebih menyosialisasikan angklung kepada masyarakat internasional, pihaknya akan memboyong para seniman angklung untuk tampil pada sebuah kegiatan kesenian di Amerika Serikat,Mei 2011 mendatang.
Dalam pentas itu akan dimainkan orkestra angklung,di mana setiap penonton yang hadir akan dilibatkan sebagai pemain. “Akan segera dibentuk pula persatuan angklung tingkat internasional agar angklung bisa tersosialisasikan kepada dunia, how to play angklung. Langkah ini merupakan bentuk transformasi budaya dari Jawa Barat untuk dunia,”ungkap Heryawan. (inda s/atep abdillah kurniawan/tantan sulthon)

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/365042/38/

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...