Anugerah Kekayaan Intelektual bagi Dosen, Peneliti, dan Masyarakat 2010

Sep 17, 2010 | Berita

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) kembali menggelar program pemberian anugerah kekayaan intelektual luar biasa (AKIL) 2010. Program ini bertujuan memberikan apresiasi atas invensi dan kreasi para dosen, peneliti dan masyarakat.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso menyampaikan, saat ini adalah abad untuk perubahan menuju lebih baik dan lebih canggih. Menurut dia, jika tidak berubah dan menjadi lebih baik dan canggih maka tidak akan berlanjut dan bertahan. “Oleh karena itu, apa yang kita lakukan adalah bagaimana bisa menghimpun karya-karya yang kita anggap terobosan-terobosan baru atau penemuan baru dalam kerangka kemajuan zaman,” katanya saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media Kemdiknas, Jakarta, Kamis (16/9/2010).
Djoko berharap, kegiatan pada tahun ini diikuti oleh lebih banyak peserta. Dia menyebutkan, pada pelaksanaan tahun lalu peserta yang terdaftar sebanyak 300 orang dan terseleksi 21 orang. ” Insya Allah tahun ini lebih banyak lagi yang memasukkan, sehingga sifat kecanggihannya makin tinggi karena kompetisinya makin tinggi,” katanya.
Kegiatan yang diselenggarakan kedua kalinya ini atas kerja sama antara Kemdiknas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi dosen, peneliti, dan masyarakat untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Adapun kategori penghargaan meliputi bidang industri produk/teknologi yang dilindungi paten, bidang inovasi varietas tanaman yang dilindungi dengan Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), bidang ilmu pengetahuan yang dilindungi dengan hak cipta, dan bidang industri kreatif yang dilindungi hak cipta. Kepada masing-masing pemenang diberikan penghargaan berupa piagam dan uang tunai Rp 250 juta termasuk pajak.
Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Kemdiknas Suryo Hapsoro Tri Utomo menyampaikan, target penerima penghargaan tahun ini sebanyak 25 orang. Pada tahun lalu, kata dia, untuk bidang industri kreatif tidak ada peserta yang memenuhi kriteria. Menurut dia, pihaknya tidak membatasi tahun penemuan. “Prinsipnya belum pernah mendapatkan penghargaan, akan lebih bagus lagi temuan itu terbukti telah digunakan masyarakat lebih luas,” ujarnya.
Suryo melanjutkan, masyarakat dapat mengajukan dirinya sendiri atau masyarakat boleh mengajukan orang lain. Dia berharap, semakin luas jangkauan dan partisipasi masyarakat. “Barangkali ada penemu-penemu yang sekarang ini belum muncul atau belum terekspos,” katanya.
Kemdiknas, kata Suryo, bersama-sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) memberikan perhatian khusus bagi para pemenang tahun lalu. Dia menjelaskan, khusus untuk bidang pemuliaan tanaman telah ditangani secara serius oleh unit di Kemendag untuk dapat memasarkan hasil temuannya. “Salah satu target Kemendag adalah sebanyak mungkin produk dalam negeri yang digunakan. Teman-teman yang kemarin penemu luar biasa ini didorong untuk masuk unit yang ditangani Kemendag,” katanya.
Kasubdit Dokumentasi HKI Direktorat Teknologi Informasi Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan HAM Said Nafik mengatakan, melalui kegiatan penghargaaan ini dan dengan banyaknya peneliti diharapkan dapat membangkitkan ekonomi Indonesia. “Dengan penghargaan ini kita ingin semua ide itu kita bangkitkan, sehingga semua orang bisa menyelesaikan masalah bangsa ini. Diharapkan kita bisa menjadi tuan rumah teknologi di negeri sendiri,” ujarnya.
Para pengusul penerima anugerah harus memilih salah satu kategori dan klaster ditetapkan dalam buku panduan. Semua pengusul harus mengisi biodata dan data awal secara on line melalui laman www.anugerahkekayaanintelektual.com dan kemudian mengirimkan hard copy data lengkap proposal ke panitia.
Koordinator Bidang Pemuliaan Varietas Tanaman Kementerian Pertanian Dwi Pudi Astuti mengatakan, pada pelaksanaan kegiatan tahun lalu, pemenang anugerah untuk bidang pertanian sebanyak sembilan orang dari 21 yang terseleksi. “Mudah-mudahan pada 2010 akan meningkat lagi,” ujarnya.
Dwi menambahkan, dalam seleksi akan dinilai tentang varietas yang telah dilindungi yaitu yang telah mendapatkan perlindungan hak PVT baik yang telah dilindungi maupun yang dalam proses permohonan. “Kemudian, selain varietas yang telah dilindungi, juga varietas hasil pemuliaan yang didaftarkan di PVT,” katanya.
Proposal dalam bentuk hard copy (bila perlu disertai CD soft copy) disampaikan kepada Panitia. Proposal kategori Teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan Industri Kreatif dikirimkan ke Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Jalan Pintu Satu Senayan telepon 021-57946043 faksimili 021-5731846 surel: [email protected] This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Adapun Proposal kategori Varietas Tanaman dikirimkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Gedung E Lantai III Jalan Harsono RM No.3, Jakarta 12550 telepon 021-7816386,78840405 faksimili 021-78840389 surel: [email protected] This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it .

Sumber: http://dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1657:anugerah-kekayaan-intelektual-bagi-dosen-peneliti-dan-masyarakat-2010&catid=143:berita-harian

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...