Bentuk-bentuk Topeng Postmodernisme karya Ida Bagus Anom I

Sep 15, 2010 | Artikel, Berita

Oleh: Drs. I Wayan Sutha S, Dosen PS Seni Rupa Murni

Idiom estetik yang merupakan bagian dari topeng postmodernisme adalah:

Pastiche.

Pastiche adalah imitasi murni, tanpa pretensi apa-apa dan dalam karya seni merupakan suatu  penyusunan elemen-elemen yang dipinjam dari perbagai pengarang atau seniman masa lalu, yang miskin orisinalitas dan merupakan salah satu bentuk imitasi yang tanpa beban kritik. Dalam prakteknya pastiche mengambil pelbagai gaya dan bentuk dari kepingan sejarah, mencabutnya dari semangat zamannya dan menempatkan dalam konteks kekinian. Sebagai karya yang mengandung unsur-unsur pinjaman, mempunyai konotasi negatif sebagai praktek penciptaan yang miskin orisinalitas. Dalam pandangan Linda Hutcheon Pastiche mengimitasi karya masa lalu dalam kerangka menghargai dan mengapresiasinya yang merupakan bentuk imitasi murni, tanpa pretensi politis seperti parodi. Senada dengan pandangan Linda Hutcheon, adalah Umberto Eco Umberto Eco, di dalam Travels in Hyper-reality (Eco 1973:28) ia merupakan suatu “perang terhadap sejarah sebab, sejarah tidak dapat diulangi. Sejarah harus dibuat”.

Dengan demikian Pastiche dalam seni topeng mengambil pelbagai gaya dan bentuk dari pelbagai keping sejarah, mencabut dari semangat zamannya dan menempatkannya dalam konteks masa kini. Lebih lanjut pastiche, mengutip Baudrillard, adalah titik balik sejarah. Sementara Fredrich Jameson secara metaforis menyebut pastiche sebagai penggunaan topeng sejarah, pengungkapan dalam bahasa yang telah mati. Pastiche adalah perang menentang kemajuan dan sejarah, sebab sejarah tak dapat diulangi namun sejarah harus dibuat dan teks pastiche mengimitasi teks-teks masa lalu, dalam rangka mengangkat dan mengapresiasikannya dan merupakan bentuk parodi terhadap sejarah “perang terhadap sejarah sebab, sejarah tidak dapat diulangi. Sejarah harus dibuat”.

Contoh wujud pastiche yang paling riil di Indonesia, contohnya adalah Taman Mini Indonesia Indah dengan rumah adat dan segala macam museum di dalamnya. Sedangkan dalam seni topeng idion estetika pastiche adalah pengukangan topeng-topeng tradisi dengan penyusunan elemen-elemen rupa yang dipinjam dari perbagai seniman masa lalu, yang miskin orisinalitas yang disertai mengambil pelbagai gaya dan bentuk dari kepingan sejarah, dan mencabutnya dari semangat zamannya serta menempatkan dalam konteks kekinian. Pastiche adalah perang menentang kemajuan dan sejarah, sebab sejarah tak dapat diulangi namun sejarah harus dibuat. Topeng karya seniman Ida Bagus Anom ini mengunakan idiom estetika pastiche karena bentuk yang diungkapkan tidak berubah dari karya-karya yang terdahulu dan merupakan imitasi tanpa adanya olahan seni sehingga tidak tampak adanya kreativitas senimannya, sehingga terlihat miskin ide dan hanya merekonstruksi masa lalu, karena karya seni topeng yang diciptakan disusun dari elemen-elemen atau atribut yang dipinjam dari pelbagai sumber, pencipta, seniman, atau tukang dari masa lalu serta merupakan perulangan sejarah.

Bentuk-bentuk Topeng Postmodernisme karya Ida Bagus Anom I selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...