Bentuk Pertunjukan Tekno Akustik Musik dalam pariwisata II

Jan 18, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar

Sistem Live Total

Selanjutnya mereka berempat tampil bersama. Tiga  orang pemain instrumen akustik dan satu orang DJ.  Mereka hapal betul dimana, kapan, dan instrumen apa yang harus mereka mainkan. DJ sudah memformat lagu-lagu yang akan dimainkan. DJ hanya mengeluarkan ritme-ritme tertentu dari DJ turntable dan DJ Players. Si DJ sendiri mulai memainkan mixer DJnya kemudian membuat scrit-scrit sebagai ornamen dari beat yang dibuatnya. Menurut Jaja, salah seorang pemain soulplif, mengatakan bahwa mereka memang telah membuat dasar-dasar melodi dan ritme pada instrumen akustik. Kemudian setelah hafal benar, melodi dan ritme tersebut dikembangkan lagi selama mereka pentas, tergantung mood yang didapat pada saat mereka pentas.

Berdasarkan penampilan yang terlihat, sistem live total ini sebenarnya tidaklah semuanya live karena ternyata beat atau ritme dasar dari musik yang dihasilkan keluar dari peralatan DJ dan sebagai dari laptop yang memang sudah dibuat sedemikian rupa. Perlu diketahui bahwa untuk loops yang seperti ini sangat mudah didapat dan dibuat. Ritme dasar ini jelas merupakan sebuah hasil dari pengembangan teknologi pada musik. Tetapi keberadaan loops-loops seperti ini tidaklah begitu mengkhawatirkan dunia musik karena untuk membuat sebuah komposisi berdasarkan loops-loops itu ternya perlu talenta dan kemampuan seni musik yang baik. jika tidak mempunyai kemampuan bermain yang baik maka musik yang dihasilkannya hanyalah sebuah musik robot yang hambar tanpa rasa seperti bagaimana kita memainkan sebuah instrumen musik secara langsung.

3. Sistem Lipsing

Pada kesempatan yang lain, ternyata ada beberapa perubahan dua orang pemain instrumen akustik yang sama sekali masih baru. mereka asli kelahiran pulau Bali. Dua orang pemain baru ini membawakan suling Bali pada saat mereka tampil solo dengan latar belakang musik yang keluar dari perangkat laptop.

Pada saat tampil bersama, mereka semuanya memainkan lagu-lagu yang telah biasa group soulplif bawakan. Pada saat membawakan lagu-lagu tersebut, tampak terlihat ada beberapa keraguan dari kedua pemain baru tersebut. Setelah ditanyakan tentang hal tersebut dikatakan bahwa lagu yang dimainkan memang sudah keluar dari CD yang diputar oleh DJ, dan mereka berdua memainkan seperti sungguh-sungguh bermain tetapi sebenarnya tidak begitu berbunyi karena mikrofon yang dipasang dalam keadaan mati.

Bentuk Pertunjukan Tekno Akustik Musik dalam pariwisata II, Selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...