Dari Workshop Mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar Dengan Seniman Teater Prancis Akan Melahirkan Karya Pertunjukan Baru

Apr 7, 2010 | Berita

Denpasar- Gairah atmotfir akademik di Jurusan Pedalangan sejak kemarin terasa berbeda dari biasanya. Mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar telah mengikuti workshop teater yang menghadirkan dua seniman asing dari Perancis yaitu Jean Francois Rene dan Sandrine Maunier. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Jurusan Pedalangan ISI Denpasar dengan Yayasan Indonesia Perancis. Sekitar 15 mahasiswa Pedalangan mendapatkan metode pembelajaran baru terkait dunia teater. Diawal latihan, mereka melakukan pemanasan, untuk mendapatkan gerakan teater yang baik dan maksimal.

Kemudian mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan box yang isinya berbeda-beda. Mereka dilatih merasakan dan berimajinasi dengan memasukkan tangan mereka ke dalam box yang mereka tidak ketahui isinya. Setelah itu isi dalam box diungkapkan melalui sebuah suguhan pementasan sesuai apa yang dirasa. Kelompok pertama mendapatkan isi boxnya adalah air. Kemudian mereka menterjemahkannya air tersebut dalam kelahiran manusia. Diaman diceritakan dalam kelahiran jabang bayi itu ke dunia bersama dengan empat saudaranya yang dikenal dengan Catur Sanak. Catur Sanak itu adalah ari-ari atau plasenta, darah, lamas dan yeh nyom. Empat hal itulah yang melindungi dan memelihara secara langsung sang jabang bayi dalam kandungan ibunya. Hingga akhirnya mereka memerankan empat creatur tersebut dengan karakter berbeda.

Kelompok kedua menggabungkan isi box yang berupa serabut kain dan kerikil. Mereka menterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia yang tidak luput dari filosofi hindu yaitu Tri Hita Karana, yaitu hubungan manusia dengan lingkungan, manusia dengan sesama manusia dan masnusia dengan Tuhan. Dalam menjalankan kehidupan pasti akan menemui banyak halangan atau kerikil yang tentunya dapat dilewati apabila kita dapat menjaga keseimbangan ketiga hubungan tersebut.

Sementara mahasiswa asing (Darmasiswa) ISI Denpasar asal Perancis, Oveli,  juga turut terlibat dalam workshop mendapatkan isi dalam box adalah kawat besi. Dia lalu menginterpretasikannya dengan membuat ular yang terbuat dari besi, kemudian besi tersebut dibalut dengan kertas, yang akhirnya menyerupai seperti ular. Dengan teknik murah meriah tersebut, Oveli mampu menarik perhatian penonton.

Menurut Jean Francois Rene, pelatih teater, untuk menghasilkan sebuah karya seni tidak harus dengan kemewahan dan kemegahan. Yang terpenting adalah konsep yang ingin dituangkan, serta pesan yang ingin disampaikan. Sementara Ketua Jurusan Pedalangan ISI Denpasar, I Wayan Mardana mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. Menurut Mardana mahasiswa Jurusan Pedalangan tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan workshop. Hasil kerja selama mengikuti workshop akan dipentaskan pada tanggal 9 April 2010, pukul 19.30 yang bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...