Dosen Jangan Sekadar Teken Sertifikat!

Oct 9, 2010 | Berita

YOGYAKARTA-Para dosen yang telah bersertifikasi harus mampu menjalankan tanggung jawabnya. Memberikan pembelajaran kepada mahasiswanya, serta memberikan kontribusinya bagi fakultas maupun universitas.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. Dasron Hamid, M.Sc., ketika memberikan sambutan dalam Penandatanganan Pakta Integritas dan Penyerahan Sertifikasi Dosen Periode III tahun 2010 di Kampus Terpadu UMY baru-baru ini. Sebanyak 28 dosen dari Fakultas Pertanian, Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta dosen dari Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY menerima sertifikasi.
Dasron menjelaskan, sertifikasi tersebut bukan sekedar menandatangani dan menerima sertifikat.  “Namun, di balik itu ada tanggung jawab besar yang harus dibuktikan para dosen. Dosen harus mampu membuktikan dengan menjalankan fungsinya sebagai dosen sebagamana mestinya. Yaitu mencerdaskan bangsa melalui pembelajaran dan pemberian tugas-tugas kuliah kepada mahasiswanya,” urainya.
Dalam pemaparannya, terlebih untuk saat ini paradigma proses pembelajaran telah berubah. Adanya perubahan paradigma jika dulu dosen mengajar hanya satu arah, yaitu dosen sebagai sumber ilmu. Sedangkan saat ini telah ada yang namanya Student Center Learning (SCL), di sini dosen lebih sebagai fasilitator, lebih banyak mendengarkan dan melakukan diskusi dengan para mahasiswa. Selain itu saat ini mahasiswa dapat mengakses ilmu dari mana saja terutama akses internet yang sangat mudah.
“Sehingga dengan sertifikasi ini para dosen hendaknya mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya,” tegasnya.
Dasron menambahkan, ada konsekuensi ketika dosen atau pendidik telah menerima sertifikasi. Setelah menerima sertifikasi ada konsekuensi besar untuk para dosen, yaitu harus mampu memberikan keteladanan bagi para mahasiswanya. Salah satunya dengan menempatkan posisi sebagai fasilitator karena saat ini sumber ilmu tidak semata-mata dosen tetapi darimana saja termasuk mahasiswa itu sendiri.
Dasron juga mengharapkan, para dosen harus memberikan kontribusinya bagi prodi, fakultas maupun universitas. Misalnya jika ia seorang Kepala Program Studi (Kaprodi), dia harus bisa membina serta mengkoordinasi dosen-dosen lainnya.
Sertifikasi ini, menurut Dasron, juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat. Sehingga harus selalu diingat bahwa apa yang diterima bukan sekedar menandatangani dan menerima sertifikat melainkan ada tanggung jawab besar di balik sertifikasi tersebut.
“Baik untuk mengembangkan kampus maupun mempertahankan public trust atau kepercayaan publik,” pungkasnya.

Sumber:  http://kampus.okezone.com/read/2010/10/07/373/380018/dosen-jangan-sekadar-teken-sertifikat

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...