Empat ISI Ditugasi Membangun ISBI

May 24, 2012 | Berita

Banjarmasin — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki program untuk memperluas tugas Institut Seni Indonesia (ISI) dengan menambahkan fungsi budaya di dalamnya, sehingga namanya menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI). Tahap awal, empat ISI yang ada saat ini akan ditugasi membangun ISBI baru.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, saat bertemu dengan seniman dan dinas pendidikan Banjarmasin pada Forum Grup Diskusi di Banjarmasin, Selasa (22/05).

Keempat ISI tersebut adalah, ISI Padang Panjang membangun ISBI Aceh; ISI Yogyakarta dengan ISBI Kalimantan; ISI Solo, Surakarta dengan ISBI Makassar, Sulawesi Selatan dan ISI Denpasar dengan ISBI Papua.

Adapun tujuan mendirikan ISBI, kata Ibnu, diharapkan menjadi salah satu sarana pengembangan warisan budaya bangsa dan dapat menghasilkan sarjana dan budaya yang peka dan tanggap terhadap masalah sosial, budaya, etika, moral dan akademis. ISBI akan menjawab permasalahan strategis pada penataan SDM seni dan budaya. “Diharapkan ISBI dapat membangun insan-insan Indonesia yang bangga dengan kesenian,” katanya.

Fungsi ISBI, lebih lanjut setidaknya ada delapan aspek. Yaitu, pertama, melestarikan, melahirkan produk seni dan budaya serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua, mengembangkan seni dan budaya lokal. Ketiga, menjaga dan merawat warisan budaya. Keempat, Memperkuat hubungan antar bangsa. Kelima, menggali dan merawat produk bangsa. Keenam, memperomosikan dan membangun warisan budaya. Ketujuh, mewadahi kreasi produk seni dan budaya. Dan kedelapan, meningkatkan kesejahteraan rakyat.

ISBI Sarana Pembangun Warisan Budaya Bangsa

Banjarmasin — Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH), Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Ibnu Hamad mengatakan, kehadiran Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) merupakan salah satu sarana pembangun warisan budaya bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ibnu pada Forum Grup Diskusi (FGD) yang berjudul “Institut Seni dan Budaya Indonesia Menuju Generasi Emas Indonesia”, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (22/05).

Budaya Indonesia tersebar diseluruh nusantara dengan kelokalan yang mempunyai jati diri dan karakter. Sehingga dengan adanya ISBI, kesenian Indonesia tetap lestari dan berkembang dengan baik. ISBI juga diharapkan bisa menggali dan mengembangkan kesenian tradisi dan membawa ketataran nasional dan global.

FGD yang diselenggarakan atas kerja sama Kemdikbud dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin ini adalah dalam rangka sosialisasi kebijakan Kemdikbud. PIH sebagai jembatan informasi dari dan ke Kemdikbud, menjadi penghubung utama bagi semua pihak dengan berbagai kepentingan untuk memberikan informasi pada masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Hesly Junianto, menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya FGD ini di kotanya. Hesly mengatakan, dengan kehadiran ISBI ini, seni di Indonesia bisa dikelola dengan manajemen yang baik, termasuk pengelolaan kearifan lokal untuk menjadi potensi yang luar biasa. “Kuncinya adalah manajemen seni yang baik,” katanya

Sumber: kemdikbud

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...