Gamelan Gong Kebyar di Banjar Tegaltamu

May 1, 2011 | Berita

Kiriman: I Nyoman Kariasa,S.Sn., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

Saat ini gamelan Gong Kebyar menjadi salah satu jenis karawitan Bali yang paling popular. Di Bali sendiri hampir setiap desa memiliki gamelan Gong Kebyar.  Gamelan ini memakai laras pelog lima nada. Kata kebyar dapat diasosiasikan dengan sesuatu yang datang atau meledak dengan tiba-tiba, seperti kembang api. Gamelan Gong Kebyar sangat mengutamakan dinamika, selain kekompakan suara, melodi dan tempo. Ketrampilan mengolah melodi dengan berbagai variasi permainan dinamika yang dinamis dan tempo yang diatur sedemikian rupa serta didukung oleh teknik permainan yang cukup tinggi merupakan ciri khas gamelan ini, yang membedakan gaya pemainan gamelan Gong Kebyar antara satu daerah dengan daerah lainnya. Menurut bentuknya gamelan Gong Kebyar didominasi oleh intrumen berbentuk  bilah dan instrument berpencon, di samping instrument-instrumen lain yang mendukung dan melengkapi barungan gamelan ini.

Laras

Menurut Wayan Rai (1986b: 20) laras gamelan Gong Kebyar bervariasi sehingga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Frekwensi nada-nada gamelan Gong Kebyar tersebar dalam empat oktaf. Selisih frekwensi antara pengumbang dan pengisep menyebabkan timbulnya ombak. Selain itu juga terdapat variasi interval dalam satu barung gamelan, baik masing masing instrument maupun gamelan secara keseluruhan. Perbedaan interval dalam satu barung gamelan menyebabkan adanya perbedaan jenis/model laras Gong Kebyar. Ada empat jenis laras, yaitu bebeg, sedeng, memecut dan nirus. Adanya keempat jenis laras  Gong Kebyar ini adalah sebagai pertimbangan kegunaan yang bersifat estetik, yaitu laras bebeg dan sedeng biasanya dirasakan lebih enak untuk menyajikan gending-gending lelambatan. Sedangkan laras memecut dan nirus dirasakan enak untuk jenis gending-gending kekebyaran.

Demikian halnya Gong Kebyar di Bajar Tegaltamu. Gong Kebyar ini termasuk ke dalam jenis laras sedeng, dengan interval nada dari nada ding sampai deng jaraknya hampir sama. Sedang dari nada deng dengan dung jarak membesar, nada dung dan dang kecil jaraknya agak dekat, dan nada dang dengan ding kecil jaraknya juga membesar. Sebagai pertimbangan dalam memilih jenis laras ini disamping kegunaannya untuk membawakan gending-gending lelambatan, juga pada saat-saat tertentu digunakan untuk membawakan gending-gending kekebyaran. Pemilihan penggunaan laras ini disamping sebagai kebutuhan estetik juga sebagai identitas dari grup gamelan Banjar Tegaltamu.

Instrumentasi

Menurut Pande Made Sukerta dalam bukunya Gong Kebyar Buleleng, Gong Kebyar terdiri dari enam jenis tungguhan. Pengelompokan ini berdasarkan fungsi dari jenis tungguhan yang terkait dengan garap atau teknik permainannya dalam menyajikan gending-gending dalam Gong Kebyar. Adapun pengelompokan jenis tunguhan dipakai untuk menganalisis estetika lelambatan yang ada di Banjar Tegaltamu. Secara garis besarnya jenis jenis instrument yang terdapat dalam Gong Kebyar adalah adalah; kelompok instrument bantang gending, penandan, pepayasan, pesu mulih, pemanis dan pengramen .

1).Instrument Bantang Gending

Yang termasuk jenis bantang gending adalah  kenyur/penyacah, dan jublag. Instrument ini dalam kaitannya dalam membawakan tabuh lelambatan berfungsi sebagai pembawa bantang gending/kerangka lagu. Teknik pukulannya adalah  neliti yang polos tanpa variasi apapun.

2). Kelompok Penandan

Instrument kelompok penandan adalah trompong, kendang, ugal, kethuk, dan bebende. Penandan artinya menuntun atau memimpin. Jadi masing masing instrument ini menuntun dalam wilayahnya masing-masing. Trompong dalam memainkan gending lelambatan mempunyai peran yang sangat penting untuk memimpin membawakan melodi gending dan memberikan variasi pukulan untuk memperindah gending yang sedang dimainkan.  Kendang sebagai salah satu instrument penuntun juga memiliki peran yang sangat penting. Yaitu, menentukan tempo jalananya gending, memulai dan menyelesaikan gending, memberikan aba-aba keras lirihnya gending dan dan mengatur cepat-lambatnya gending. Ugal, instrument ini dalam membawakan tabuh lelambatan berfungsi membawakan melodi bersama trompong, serta memberikan aba-aba keras lirih dan motif pukulan kolompok pemade dan kantil. Instrument kethuk dalam menyajikan lelambatan bertugas meneruskan tempo yang sudah ditentukan oleh kendang dan ugal yang menjadi pedoman bagi seluruh instrument. Sedangkan bebende dalam menyajikan lelambatan mempunyai tugas memberikan penekanan ritme yang pukulannya jatuh disela-sela peniti gending.

Gamelan Gong Kebyar di Banjar Tegaltamu selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...