Gerabah Pejaten

Nov 2, 2010 | Artikel, Berita

Kiriman I Wayan Mudra, Dosen PS Kriya Seni

Gerabah Pejaten adalah sebuah sebutan terhadap produk gerabah hasil perajin di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali. Menurut cerita Pak Mangku Kuturan hanya keluarganya sendiri yang mengembangkan kerajinan gerabah ini sejak lama hingga sekarang. Sedangkan penduduk lain menekuni kerajinan genteng dan keramik halus seperti Pak Tantri. Dengan pertimbangan biaya yang relatif lebih murah, lebih midah mengerjakan, dan berbagai pertimbangan lain, beliau tetap konsisten menekuni kerajinan gerabah ini. Perajin ini tetap mengambangkan usaha kecil bersama istri dan anak  walaupun di samping kiri dan kanan penduduk kebanyakan mengembangkan kerajinan genteng. Karena kecintaannya terhadap gerabah mereka selalu berusaha menemukan sesuatu yang baru. Akhirnya beliau menghasilkan sebuah produk patung gerabah yang telah menjadi image baik sebagai perajin, patung tersebut dikenal dengan nama patung Kuturan. Patung Kuturan telah menjadi model pengembangan gerabah dalam bentuk patung bagi perajin gerabah lain.  Perajin-perajin lain mencoba membuat model yang sama namun kualitasnya tidak bisa dibuat sama. Patung ini berbentuk manusia memvisualkan aktifitas budaya Bali seperti bermain musik tradisional lengkap dengan peralatannya. Menurut cerita perajin ini, patung tersebut adalah hasil kreatifitas panjang, diawali dengan kebosanan mereka melihat produk gerabah berupa jun, kemudian benda tersebut dibalik dengan kepala kebawah. Kemudian di atasnya ditambah bulatan / setengah lingkaran yang dipungsikan sebagai kepala. Kepala kemudian disempurnakan dengan penambahan tangan, kaki, alat musik serta dengan perlengkapan pakaian. Penampilannya sederhana namun memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dimiliki oleh patung gerabah hasil perajin lainnya di Bali. Wujud patung tersebut dapat dilihat pada halaman berikutnya.

Pak Kuturan adalah satu-satunya perajin gerabah di Desa Pejaten ini dan selalu berfikir mengikuti untuk maju namun tetap konsisten dalam bidang gerabah. Perajin ini telah mengembangkan teknik cetak dengan bahan gift untuk memproduksi barang yang sama dan lebih cepat. Sedangkan perajin gerabah lainnya di Bali belum menggunakan bahan tersebut. Desain-desain produk-produk Pak Kuturanpun modern, mereka tidak lagi mempokuskan membuat alat-alat untuk kepentingan upacara dan perlengkapan rumah tangga lainnya, namun memproduksi produk-produk yang dipesan pembeli dari luar negeri seperti Itali. Disamping itu melayani permintaan beberapa hotel di Bali. Perajin in telah mengembangkan areal usahanya untuk bisa melayani pesanan yang lebih banyak. Perajin ini selalu terbuka terhadap kritik dan menerima saran sesuai kemampuannya. Untuk kemajuan usahanya beliau selalu mengirm anaknya dalam setiap kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh departemen terkait. Mereka selalu belajar dan belajar untuk kemajuan usahanya. Dulu mereka bekerja sebagai usaha keluarga, namun saat  ini mereka telah mampu mempekerjakan orang walaupun dalam jumlah yang sedikit. Secara ekonomi perajin ini telah mengalami kemajuan hidup lebih baik dibanding sebelumnya, contohnya mereka mampu membangun rumah Bali model saat ini. Pak Kuturan bekerja hanya mengawasi karyawan, yang dulu mereka lakukan sendiri. Pekerjaan sebagai perajin telah menjadi tulang punggung keluarganya sehingga mereka saling bau membau membangun dan mengembangkan usaha ini. Walaupun mempukuskan untuk melayani kebutuhan hotel dan tamu asing, mereka masih tetap mengerjakan produk-produk unuk konsumen lokal sesuai kebutuhan.

Gerabah Pejaten selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...