Gong: Gamelan Festival Vancouver 2011

May 18, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman:   I Wayan Sudirana, PhD Candidate

Para seniman dan pecinta seni budaya Indonesia yang datang dari Amerika Serikat, Inggris, Indonesia dan berbagai kota di Kanada telah menjalin kolaborasi dan berpartisipasi pada acara Gong! The Gamelan Festival yang diselenggarakan di Simon Fraser University, Vancouver, Kanada, pada 15-17 April 2011. Pertunjukan gamelan dalam format festival ini diadakan menandai 25 tahun keberadaan gamelan Indonesia di Vancouver, Kanada.

Kelompok gamelan Bali “Gita Asmara”, yang dipimpin oleh Prof. Michael Tenzer dan I Wayan Sudirana dari University of British Columbia (UBC), Vancouver tampil pada hari pertama dengan membawakan komposisi tembang Bali, Sembur Tangi (Purple Fountain) karya Wayan Sudirana dan Sekar Gendot. Gerakan Tari Sekar Jagat, Topeng Arsawijaya, Legong Keraton Condong dan Tari Oleg Tamulilingan yang kompleks dan eksotik dibawakan dengan indah sekali oleh para seniman Bali, Kanada, Thailand dan Jepang, terlebih dengan iringan  gamelan “Gita Asmara” yang begitu rancak dan dinamis. Penampilan I Wayan Sudirana, kandidat doktor di UBC, menambah suasana semakin memikat penonton yang memadati gedung pertunjukan yang berkapasitas 400 kursi,  dengan memperkenalkan suara berbagai alat gamelan dan cara memainkannya serta memberikan kesempatan tanya jawab dengan para penonton.

Pada hari kedua, acara diisi dengan pagelaran wayang kulit “Anoman the Envoy” yang dilakonkan dengan baik oleh dalang Dr. Matthew Cohen, seorang pengajar di University of London yang pernah belajar seni pedalangan di Institut Seni Indonesia Surakarta. Kelompok gamelan Jawa “Madu Sari” dari Simon Fraser University, Vancouver, pimpinan seniman Sutrisno Hartono, kandidat doktor di University of Victoria, British Columbia, mengiringi penampilan dalang Ki Matthew Cohen, yang dengan kepiawaian dan kejenakaannya membuat hadirin bertahan sampai selesainya pertunjukan hingga larut malam.

Hari terakhir festival menampilkan kelompok gamelan Sunda  “Si Pawit” dari Vancouver Community College oleh Jon Siddall menampilkan beberapa komposisi tembang Sunda, antara lain Mypongan yang mengambil beberapa bagian dari musik Jaipongan, dan diperkuat oleh seniman kecapi dan suling Sunda, Andrew Timar dan Bill Parsons dari Toronto. Cengkok Jessika Kenney, pesinden Jawa dan Sunda dari Amerika Serikat, dalam mengalunkan tembang Anjeun, Kalangkang, Warung Pojok dan Asmarandana Kandhil telah memikat hadirin.

Di sela-sela festival, untuk merespon minat warga Kanada yang ingin lebih mendalami budaya Indonesia, telah diselenggarakan workshop dan demo cara memainkan peralatan gamelan serta penyebarluasan informasi seni budaya dan pariwisata Indonesia melalui stan batik, cindera mata, buku promosi pariwisata dan sajian aneka kuliner Indonesia.

Untuk lebih melengkapi promosi seni budaya Indonesia di wilayah barat Kanada ini, panitia penyelenggara telah pula menjalin kerja sama dengan Vancouver International Film Festival untuk menayangkan film “Opera Jawa” karya Garin Nugroho di Vancouver pada tanggal 11 April dan 17 April 2011. Banyak pengunjung menyatakan terkesan dan mengungkapkan penghargaan terhadap karya sutradara Indonesia tersebut.

Selain didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Vancouver, rangkaian acara Gong! The Gamelan Festival dan pemutaran film “Opera Jawa” tersebut terselenggara berkat adanya kerja sama dengan Caravan World Rhythms dan Simon Fraser University serta dukungan dari Pemerintah Kota Vancouver yang tengah merayakan 125 tahun berdirinya Vancouver.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...