ISI Denpasar Gelar Donor Darah

Mar 19, 2019 | Berita

Sumber : antaranews bali

Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Prasada Bhakti Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar donor darah bekerja sama dengan PMI Kota Denpasar  berhasil mengumpulkan puluhan kantong darah.

“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Donor darah ini harus bisa dipahami oleh civitas akademika ISI Denpasar sebagai kegiatan yang mulia karena nenyangkut visi kemanusiaan,” kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar I Ketut Garwa di sela-sela menggelar donor darah di kampus setempat, di ISI Denpasar, Jumat (15/3).

Menurut Garwa, sebagai makhluk sosial, peserta didiknya harus menyadari bahwa dalam mengarungi kehidupan ini tak lepas dari kegiatan tolong-menolong.

“Kegiatan donor darah ini merupakan salah satu aplikasi rasa tolong-menolong itu di tengah masyarakat. Jadi, kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa pendonor dan PMI Kota Denpasar,” kata Garwa didampingi Humas I Gede Eko Jaya Utama.

Keluarga besar ISI Denpasar, tambah dia, telah rutin menyelenggarakan donor darah dan hal ini tentu mematahkan statemen bahwa mahasiswa ISI tidak hanya melulu berkutat soal seni.

“Kami kira donor darah ini bisa memberi dinamika di kampus. Tidak hanya numplek ngurusin seni. UKM ini penting, harus di-‘support’ penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Denpasar I Nyoman Lantra memberi apresiasi UKM KSR PMI Prasada Bhakti ini. “Minimal ide mereka sudah bagus dengan rutin menggelar donor darah dan kami harus apresiasi. Kami harapkan ke depan pesertanya bisa lebih banyak lagi,” ucap Lantra.

Pihaknya mengimbau seluruh mahasiswa turut menyosialisasikan manfaat donor darah demi merangsang minat pendonor. 

Menurut Lantra, setidaknya ada tiga manfaat penting bagi pendonor yakni mampu menolong sesama, tubuh menjadi sehat karena ada pembaharuan sel darah dan pendonor berkesempatan uji lab secara gratis. Tiga manfaat ini ah yang menurutnya harus terus digelorakan di tengah masyarakat.

“Darah ini teramat penting bagi kehidupan manusia. Belum ada obat pengganti darah. Dengan prinsip utama membantu sesama, kami yakin semakin banyak yang tergerak hatinya,” katanya.

PMI, lanjut dia, tidak bisa memaksa seseorang untuk mendonorkan darahnya, juga tidak bisa ditarget mengumpulkan darah dalam jumlah tertentu. “Oleh karenanya, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama,” ucap Lantra.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...