ISI Denpasar Ikuti Seminar and Performance of Shared Heritage: The Panji/ Inao Traditions in Southeast Asia, Bangkok-Thailand: Lahirkan Pengakuan Cerita Panji Berasal dari Indonesia

Mar 20, 2013 | Berita

Direktur SEAMEO SPAFA (Dr.M.R. Rujaya Abhakorn), Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Thailand, Ketua SEAM Society, Senat Bidang Agama dan Etika Thailand,  Foto Bersama dengan Rektor ISI Denpasar dan Delegasi ISI Denpasar serta Delegasi Malaysia, Thailand

Direktur SEAMEO SPAFA (Dr.M.R. Rujaya Abhakorn), Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Thailand, Ketua SEAM Society, Senat Bidang Agama dan Etika Thailand, Foto Bersama dengan Rektor ISI Denpasar dan Delegasi ISI Denpasar serta Delegasi Malaysia, Thailand

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan ISI Denpasar).

Thailand- ISI Denpasar pada tanggal 2 – 6 Maret 2013 diundang untuk menghadiri acara Seminar and Performances of a Shared Heritage: The Panji/ Inao Traditions in Southeast Asia yang diselenggarakan Seameo SPAFA, bertempat di Bangkok Thailand. Dalam acara seminar terdapat 7 paper presentation dari berbagai negara di kawasan Southeast Asia. Indonesia diwakili oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai., S., M.A yang juga sebagai GBM (Governing Broad Member) Seameo SPAFA. Pada kesempatan tersebut Prof. Rai membawakan paper berjudul “Background and development of the music and dances related to the Panji/ Inoa stories in Bali”. Prof. Rai mendeskripsikan sekilas tentang sejarah munculnya sastra Panji yang kemudian berkembang dan bertahan hingga saat ini, diantaranya dalam bentuk tari Panji Semirang, Gong Kebyar, Gambuh dll. Prof. Rai menekankan bahwa cerita Panji awalnya berasal dari Jawa Timur-Indonesia, kemudian berkembang ke Bali hingga ke berbagai negara di dunia. Dari seminar yang berlangsung di Cha-Da Hotel Bangkok Thailand telah disepakati dan mendapat pengakuan dari para peserta serta audiens seminar bahwa cerita Panji/ Inoa berasal dari Indonesia (Jawa Timur).

Selain seminar terdapat pula acara pementasan yang berlangsung di Thailand Cultural Centre, diikuti  oleh 9 peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara. Menurut Pembantu Rektor IV ISI Denpasar I Wayan Sweca, S.SKar., M.Mus., delegasi ISI Denpasar mengirimkan 20 penari dan penabuh yang terdiri dari dosen, mahasiswa dari berbagai jurusan serta mahasiswa pascasarjana. ISI Denpasar yang menampilkan Tari Gambuh dalam episode Prabu Lasem, mengundang decak kagum bagi audiens, karena delegasi ISI Denpasar mampu mencuri perhatian penonton dengan memberi beberapa kejutan-kejutan saat pementasan kepada penonton.

 Lahirnya kegiatan seminar dan pementasan bertaraf internasional ini tidak terlepas dari peran Prof. Rai, yang turut menggagas ide untuk memilih tema cerita Panji yang telah menyebar ke AsiaTenggara.  Menurut Prof. Rai tampilnya ISI Denpasar dalam ajang bergengsi ini membawa side effect untuk mempromosikan Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Kegiatan ini sangat penting karena warisan sastra, seni dan budaya Indonesia semakin dikenal dunia. Selain itu dengan dikenalnya ISI Denpasar dalam forum internasional, semakin membuka jejaring ISI Denpasar, karena diluar dugaan, setelah acara selesai terdapat beberapa perguruan tinggi ingin menjalin bekerjasama dengan ISI Denpasar” ujar Prof. Rai.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...