Kelompok lukisan Pita Maha yang mengalami pembaharuan, Bagian I

Oct 24, 2010 | Artikel, Berita

Kelompok lukisan yang mengalami pembaharuan pada tema, sinar, bayangan, dan pewarnaan dalam Seni Lukis Pitamaha.
Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika

a. Judul karya         : Rajapala.

Bahan                    : kanvas dan tempra.

Tahun pembuatan  : 1972.

Seniman                : Ida Bagus Made Nadera.

Ringkasan ceritera.

Rajapala sedang mencuri kain salah satu dari tujuh bidadari yang sedang mandi. Bidadari tersebut yang kemudian menjadi isterinya Rajapala.

Obyek lukisan.

Lukisan yang berjudul Rajapala mengambarkan bidadari dari kahyangan sedang mensucikan diri (mandi) di sebuah taman. Ketujuh bidadari, semuanya tanpa busana (telanjang), sambil membawa sekuntum bunga untuk menghias diri, berkumpul di sebuah kolam pertamanan.

Sementara dari sela pohon kayu Rajapala sedang mengkait selembar kain bidadari yang kemudian akan menjadi isterinya. Bidadari yang tanpa busana dalam berbagai gerakan menunjukkan adanya napas erotik yang merupakan ciri khas dari karya lukisan Ida Bagus Made Nadera. Di sekitar permandian berbagai jenis tumbuhan dan bunga-bungaan, menambah keheningan dan keindahan suasana taman. Pewarnaan alam cerah didominasi oleh warna biru kelam. Bidadari berwana oker kecoklatan, disertai kontras warna warna antara gelap dan terang sangat tegas dan tajam.

Kesatuan (unity) atau keutuhan

Dalam lukisan yang berjudul Rajapala, tersusun dari unsur-unsur rupa yang dapat menunjang kekompakan, mencapai  suatu kesatuan yang utuh. Unsur rupa tujuh bidadari tersusun dalam ikatan gerakan tubuh yang satu berkaitan dengan yang lainnya. Ada gerakan bidadari yang sedang berdiri, dengan yang  sedang duduk, saling berhubungan pandangan, mengesankan seolah-olah ada komunikasi diantaranya, merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Kelompok tujuh bidadari, ditunjang oleh elemen pertamanan seperti bunga-bungaan, tumbuh-tumbuhan, kolam dan batu-batuan. Rajapala yang sedang mencuri kain bidadari, adalah figur utama yang sangat erat kaitannya dengan judul ceritera, menyatu dengan elemen lainnya.

Garis kontour yang ritmis, sebagai pembatas bentuk sangat besar peranannya dalam mengikat elemen atau unsur rupa lainnya. Garis tersebut pada pemandangan alam sebagai pembatas kontras warna antara gelap dan terang. Yang memisahkan obyek yang jauh dengan obyek yang dekat letaknya, adalah merupakan ciri khas dari karya Ida Bagus Made Nadera.

Garis kontour pada figur bidadari dan bentuk lainnya, ketebalannya mengikuti arah penyinaran dapat mempersatukan bentuk bidadari dan lainnya. Bentuk bidadari didistorsi untuk  penekanan dalam pencapaian karakter, yaitu dengan cara menyangatkan atau memperpanjang proporsi  kaki dan tangan nya.

Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha, selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...