Kerja Sama Pendidikan Butuh Empat Pilar

May 26, 2010 | Berita

Jakarta — Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa di bidang pendidikan bukanlah sekadar kerja sama biasa. Perjanjian Pendanaan Hibah dari Uni Eropa (UE) untuk sebuah program baru yaitu “Program Dukungan Sektor Pendidikan” sebesar 200 juta euro (Rp2,4 triliun) fase pertama, yang ditandatangani tadi pagi (25/5), sebagai kerja sama luar biasa.

“Letak keluarbiasaannya adalah siapa pun yang  memberikan perhatian secara khusus di dunia pendidikan dan setiap kali kita bicara tentang pendidikan, pasti menyangkut yang namanya manusia,” ujar Menteri Nuh, sesuai penandatanganan hibah itu. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen yang sangat jelas terhadap pendidikan. Paling tidak hal ini terlihat dalam bentuk komitmen bujet yaitu mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan.

Di samping itu pemerintah Indonesia periode melekatkan pendidikan sebagai prioritas nomor kedua, di antara 11 prioritas-prioritas yang lain yang harus selesai pada periode 2009-2014. Prioritas ini juga untuk menjawab komitmen Indonesia dalam memenuhi target-target yang tertuang di dalam Millenium Development Goal’s (MDG’s), prinsip-prinsip pendidikan untuk semua (education for all), dan pendidikan berkelanjutan (educational for sustainable development).

Menurut Menteri Nuh, dalam bekerja sama,  ada empat pilar penting yang harus diperhatikan. Pertama, pemahaman bersama (mutual understanding). “Kita sama-sama memahami bagaimana Masyarakat Ekonomi Eropa dan juga sebaliknya, Masyarakat Ekonomi Eropa juga dapat memahami bagaimana Indonesia,” ujarnya.
Pilar kedua yaitu mutual respect . “Kita harus saling menghargai dan menghormati masyarakat Uni Eropa yang mempunyai prinsip dan karakteristik sendiri, demikian pula sebaliknya,” tuturnya.

Ketiga, mutual trust. “Jadi di antara kita harus saling percaya karena tanpa saling percaya kita tidak mungkin bisa melanjutkan, mengembangkan, yang namanya kerja sama itu”, katanya.
Pilar Keempat yaitu mutual benefit, yang artinya Masyarakat Uni Eropa yakin dan dipastikan akan mendapatkan keuntungan, dan masyarakat Indonesia pun juga akan mendapatkan keuntungan,” tuturnya. (nasrul).

Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/5/25/penandatanganan-hibah-uni-eropa.aspx

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...