Lima Provinsi Ikuti Festival Film di Bali

Jun 11, 2011 | Berita

Lima provinsi di Indonesia mengikuti festival film dokumenter untuk memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 di Taman Budaya Denpasar, Bali, 10 Juni hingga 8 Juli 2011.

“Sedikitnya 27 judul film sudah masuk ke panitia untuk selanjutnya diseleksi oleh satu tim dari unsur film internasional, nasional dan lokal Bali,” kata pelaksana festival film dokumenter Bali, Maria Ekaristi, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, kelima provinsi yang ikut serta dalam kegiatan tersebut meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jakarta, dan tuan rumah (Bali).

Tim juri dari unsur internasional adalah lain Dr. Lawrence Blair, pakar film dokumenter dari Inggris, unsur nasional diwakili Hadi Hartono serta unsur lokal diwakili Prof. Dr. Wayan Dibia dan Rio Helmi melakukan seleksi terhadap film-film yang masuk ke panitia.

Sepuluh judul film terbaik hasil seleksi tim juri diputar di Gedung Ksiarnawa, Taman Budaya Denpasar, selama PKB berlangsung, yang akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (10/6).

Bali mempersiapkan diri secara matang menjadi tuan rumah festival film dokumenter dengan harapan generasi muda Bali mulai tertarik menekuni industri kreatif produksi film.

Upaya tersebut diawali pada bulan Februari lalu mengadakan lokakarya film dokumenter dengan menampilkan sejumlah pembicara antara lain Dr Lawrence Blair, pakar pembuat film dokumenter Inggris.

Kegiatan tersebut melibatkan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, dengan harapan mereka tertarik membuat film dokumenter.

Menurut Kasi Perfilman dan Perizin pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Dauh, dari lokakarya tersebut, Dr. Lawrence Blair mempunyai kepedulian untuk memajukan perkembangan film dokumenter di Pulau Dewata.

Jalinan kerja sama itu termasuk dalam menyukseskan festifal film dokumenter terkait pelaksanaan PKB, yang diharapkan tetap dapat berlangsung pada pelaksanaan PKB di masa-masa mendatang.

Dengan demikian materi PKB bertambah selain festival film dokumenter, juga pawai budaya, pementasan, perlombaan, sarasehan serta pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga, tutur Wayan Dauh.

Sumber: budpar.go.id

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...