Mahasiswa Pedalangan Akan Berkolaborasi Dengan Seniman Prancis

Apr 7, 2010 | Berita

Denpasar- Selama 6 bulan terakhir Fakultas Seni Pertunjukan, Jurusan Pedalangan ISI Denpasar telah dua kali menggelar pertunjukan bertaraf internasional. Setelah beberapa waktu lalu Jurusan Pedalangan sempat berkolaborasi dengan seniman asing asal India, kini Jurusan Pedalangan tengah bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Perancis lewat kegiatan pementasan, workshop dan kolaborasi pementasan bersama.

Pada malam hari (5 April 2010) Yayasan Indonesia Perancis (AF Denpasar) mengadakan pementasan teater boneka dengan judul ‘ Imago’ di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, yang menghadirkan dua seniman asing yaitu Jean Francois Rene dan Sandrine Maunier. Imago adalah kisah tokoh aneh dengan kepala tertanam. Dia tumbuh bak tanaman dan hidup bertransformasi secara tak lazim dari para penonton memasuki dongeng visual, yang mana di dalamnya ada segalanya seperti pohon di dalam benih, kupu-kupu di dalam ulat, serta sifat gotong-royong di dalam kejahatan. Dalam pementasan teater boneka ‘Imago” mereka berhasrat untuk mengespresikan diri melalui seni adi luhung seperti pertunjukan wayang yang dipadu dengan desain, suara dan pencahayaan, sehingga saat di panggung pembahasan cerita akan dapat dinikmati melalui transformasi dan metamorfosa tubuh serta simbol-simbol yang dapat lebih dikomunikasikan melalui cara-cara yang kuno. Berbagai harapan dalam Imago yaitu mampu mendekati penikmat baru seperti anak-anak yang belum terintimidasi dengan konsep drama paten, sehingga mampu menyerap apapun yang disodorkan, termasuk bagaimana mengkomunikasikan sesuatu dengan cara berbeda. Para penonton mendapatkan pengalaman berbeda dalam seni teater ala teater Yunani.

Kedua seniman tersebut diatas tergabung dalam kelompok teater Prancis « Désaccordé ». mereka telah residensi di Indonesia untuk menimba ilmu tentang kesenian topeng tradisional serta wayang Jawa dan Bali. Setelah melakukan residensi di Tampak Siring dan sebelum ke Lembaga Indonesia Prancis Jogjakarta dan CCCL Surabaya, « Désaccordé » mengepak koper ke Alliance française Denpasar untuk bertemu dengan seniman-seniman Bali, memandu sejumlah workshop dan mementaskan pertunjukan Imago, hasil dari riset dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan seniman-seniman di Indonesia khususnya Bali.

Untuk di Bali mereka bekerjasama dengan ISI Denpasar sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan besar melestarikan seni dan budaya Bali. Setelah melakukan pementasan, mereka akan berbagi ilmu dengan mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar selama 3 hari (6-8 April 2010). Setelah itu mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar akan berkolaborasi dengan seniman asal Perancis tersebut untuk menghasilkan sebuah karya pertunjukan. Hasil workshop tersebut akan dipertanggungjawabkan lewat pementasan kolaborasi yang rencananya akan dipentaskan malam hari, pada tanggal 9 April 2010.

Dalam sambutannya Ketua Yayasan Indonesia Perancis, Audrey Lamu mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat dari ISI Denpasar untuk dapat bersama-sama menghasilkan serta menciptakan hasil karya baru dari dua Negara. Tentu besar harapannya hubungan kekerabatan dua Negara dapat terjalin baik lewat seni. Hal senada juga disampaikan Dekan FSP ISI Denpasar yang hadir membuka rangkaian acara tersebut. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., menyampaikan pesan kepada para mahasiswa ISI Denpasar untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini guna memperoleh ilmu tambahan serta wawasan baru terkait perkembangan teater di luar negeri, khususnya dari Perancis. 
Humas ISI Denpasar melaporkan

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...