Materi Garapan Tari Dwapara

Nov 1, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman: Ngakan Made Wikrama Jaya, Mahasiswa PS Seni Tari, ISI Denpasar.

Materi garapan Tari Dwapara ini terdiri dari :

  1. Ide yaitu hal mendasar dalam menggarap karya tari ini, baik dari dalam diri penata maupun dari luar diri penata (lingkungan, fenomena sosial, dll). Proses penataannya adalah tahapan-tahapan / studi awal sebagai langkah di dalam mewujudkan ide, sehingga menjadi sebuah bentuk garapan tari, seperti merancang konsep garapan, eksplorasi (penjajagan), improvisasi (percobaan) dan forming (pembentukan).
  2. Bentuk garapan adalah garapan tari ini dituangkan dalam konsep tari yang digarap dalam bentuk tari kontemporer.
  3. Penyajian, garapan tari kontemporer ini akan disajikan dalam bentuk tari kelompok kecil, dengan pendukung 4 wanita dan seorang lelaki.
  4. Gerak, rangkaian gerak yang dipergunakan dalam tari Dwapara yakni : gerak  melengkung, melompat, meloncat, setengah kayang, canser, berputar, mengalir, mengayun, selang-seling, menjambak, kontras, simetris, merangkul, level, desain datar, desain dalam, desain vertikal, desain horisontal,  desain kontras, desain spiral, desain lengkung, bersudut, desain spiral, tinggi, medium, rendah, terlukis, garis lanjutan, garis tertunda, asimetris
  5. Tata rias busana tari Dwapara mempergunakan busana kerakyatan masyarakat Bali pada umumnya yang dikreasikan.
  6. Iringan, musik tari kontemporer Dwapara menggunakan alat musik seperti 2 buah jimbe, 1 buah gong beri, sebilah ceng ceng, 1 buah suling, 4 buah kantil semarandana, 2 buah jegog semarandana, 2 buah jublag semarandana, dan 2 buah gong.

            Durasi garapan ini 12 menit, garapan tari ini menekankan konsep kesederhanaan, simpel dan minimalis dalam menjawab pemenuhan desain ruang, waktu serta dinamika melalui eksplorasi ungkap lewat olahan tubuh dan dilengkapi dengan properti. Pengumpulan ekspresi dari kedua karakter wanita mempertegas apa konflik dan hal yang ingin disampaikan dalam tari kontemporer Dwapara ini.

Penyajian Tari Dwapara

            Bagian I (opening) : penari 1 dan 3 berada di UCS di atas trap hitam, kemudian penari 4 dan 5 berada disamping kanan kiri depan panggung. Dimulai dari bergerak melambaikan tangan mengelus penari 1 kemudian tejradi roman. Penari 3 merespon dengan menunjuk ke penari 1 dan 2 hingga penari 2 turun dari bahu penari 1 (suasana romantis dan dilematik).

–          Diawali penari 1 bergerak melangkah ke depan dengan kaki point ke depan, tangan kiri menunju ke depan desain asimetri. Dilanjutkan dengan gerak rampak penari 2 dan 3 dari posisi tidur menyamping menjadi duduk berhadapan dengan posisi tangan tekuk ke atas simetris (suasana : gelisah).

–          Diawali dengan gerakan bergantian dari penari 2 dan 3, kemudian penari 1 berangkat melangkah dengan adanya ayunan tangan,  kemudian penari 1 berdiri di tengah panggung sambil melakukan gerakan mengalir dengan tangan, kemudian merenung. Dilanjutkan dengan gerakan bergantian dari penari 2 dan 3 berupa gerakan tangan mencekik dan menjambak rambut sebagai tanda ketidakterimaan dengan kasih sayang yang tidak adil, kemudian saling dorong dan tersungkur jatuh kanan kiri, tangan menyentuh lantai kaki di tekung (jongkok, menghadap kanan kiri). Kemudian penari 4 dan 5 ikut bergerak mengalir bersamaan saat terjadi konflik penari 2 dan 3 dengan rerakan ayunan leher, pinggang dan tangan secara berulang. Kemudian berdiri indiukan badan berhadapan kanan dan kiri saling bergantian (suasana : keragu-raguan dan konflik).

–          Mulai akan masuk bagian II : gerakan berjalan dari semua penari berpindah tempat dengan transisi melangkah dengan tangan kanan lurus dan kiri ditekuk sambil berputar terlebih dahulu ditempat. (suasana : kebersamaan).

            Penari 1 pose di UCS dengan tangan terlentang telapak di tekuk, posisi  kaki terbuka dan merantah. Kemudian penari 2 dan 3 bergerak dengan setengah kayang kaki kanan ditekuk kiri lurus ke belakang dan tangan menyembah ke atas. Sedangkan penari 4 dan 5 bergerak melambai dengan posisi badan bersila kaki kanan tekuk dan kiri terlentang ke samping serta tangan melambai ke depan bergantian. (suasana : hening dan mengharap).

–          Melakukan gerakan berjalan berpindah tempat dan memutar di tempat (suasana : pengharapan)

–          Penari 4 dan 5 bergerak berjalan dan cros posisi sambil menunjuk ke penari 1, 2 dan 3 dengan gerakan badan mengayun dan bergantian (suasana : keragu-raguan dan pengharapan).

–          Seluruh penari berputar di tempat, kemudian melakukan gerakan berjalan dengan tangan direntangkan kemudian tangan kiri tidak di belakang pinggang dan tangan kanan lurus ke depan. Dilanjutkan dnegan gerakan menekuk kaki dan censer ke depan dengan posisi mengharapke kiri samping panggung (suasana : kebersamaan).

–          Gerakan cencer kaki ke kanan ke kiri, kemudian memutar ke depan dengan posisi tangan sama dengan waktu pose sebelumnya hingga menghadap ke depan (suasana : kegembiraan).

–          Diawali dengan gerakan memutyar tangan kiri, hingga membentuk desain diagonal ke atas kanan, membungkuk ke depan hingga kembali ke pose awal. Dilanjutkan dengan gerakan rampak dengan kaki kanan menendang ke depan, bersamaan dengan tangan kanan dan kiri menyilang ke depan lalu ke atas mundur kaki kanan, dorong ke samping kanan, lompat terus berlutut. Dari berlutut kepala bergerak dari merunduk ke depan, lompat kaki kanan dan kiri, dorong ke kanan tangan lurus ke kanan kaki kiri lurus point hingga berpindah tempat dengan silangan kaki kiri ke kanan dan diakhiri dengan kaki kanan ditekuk, kaki kiri lurus ke samping tangan kiri belakang pinggang, tangan kanan lurus ke samping dan leher patah ke kanan dilakukan pengulangan 2x kanan dan kiri.

–          Seluruh penari, setelah melakukan gerakan rampak, berputar di tempat, kemudian melakukan gerakan berjalan berpindah tempat dengan gerakan kaki ditekuk dan tangan kanan kiri lurus ke depan barulah direntangkan saat berjalan.

–          Diawali dengan penari 3 dan 4, bergerak memulai dengan kaki kiri maju, tutup kemudian kaki kanan tekuk angkat ke depan terus kesamping, diikuti gerakan kedua tangan ke atas. Dilanjutkan dengan jinjit dan berlutut, berdiri diikuti gerakan tangan mendorong tertunduk ke samping kiri. Kemudian menekuk kaki, memutar sambil tangan kanan di depan dan kiri di belakang pinggang. Gerakan ini dilakukan bergantian antara penari 3, 4 dan 5. Sedangkan penari 1 bergerak patah-patah kemudian berjalan menuju penari 2, 5 dan 3, 4 secara bergantian, sambil berusaha meyakinkan masing-masing penari wanita dengan gerakan lambaian, kaki ditekuk dan kaki yagn lain lurus rendah sesekali merentangkan tangan dan berputar sambil melakukan gerakan ayunan tangan selang seling atas bawah. (suasana : perselisihan).

Materi Garapan Tari Dwapara selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...