Mendiknas: Mahasiwa Jangan Repotkan Negara

Jul 22, 2010 | Berita

DENPASAR – Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh meminta mahasiswa Indonesia untuk bisa mengasah daya kreativitasnya sehingga bisa memberi kontribusi positif bagi bangsa, bukan sebaliknya membuat repot negara.
Penegasan M Nuh tersebut disampaikan saat pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-23 di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Rabu (21/07/2010). Kegiatan tersebut diikuti 21.301 mahasiswa dari 113 delegasi berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. PIMNAS ke-23 akan berlangsung hingga 23 Juli mendatang.
“Kita bersyukur hidup di negara Indonesia yang memiliki banyak potensi sumber daya alam yang besar, lebih beruntung lagi kalian bisa menikmati pendidikan sebagai mahasiswa sementara sebaliknya banyak seusia mahasiswa tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi,” ujar M Nuh.
Menurut M Nuh, populasi mahasiswa saat ini berjumlah sekira 23 persen dari populasi penduduk seusia mahasiswa. Karena itu, beruntunglah mahasiswa bisa menikmati pendidikan tinggi dan lebih bersyukur lagi para peserta PIMNAS karena tidak semua mahasiswa mendapat kesempatan mengikuti kegiatan tahunan tersebut. “Tunjukkan prestasi dengan kreativitas dan kemampuan inovasi yang dimiliki mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PIMNAS,” harapnya.
Dalam sambutannya, M Nuh juga menggugah kesadaran mahasiswa untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat. Menurut mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut, dengan melakukan hal yang memberi kontribusi bagi bangsa, suatu saat bisa diterima kembali ke bumi karena tidak pernah merepotkan negera.
“Saat kembali ke bumi dia akan berkata, wahai si fulan aku tahu engkau penduduk Indonesia, namun aku juga tahu selama hidupmu tidak pernah memberi kontribusi dan hanya merepotkan negara,” kata mantan Menkominfo ini.
M Nuh melanjutkan, bumi akan meminta orang yang tidak pernah berkontribusi bagi bangsa Indonesia untuk pergi keluar dan mencari bumi selain Indonesia. “Karena itu mahasiswa harus bisa menunjukkan kreativitas dan prestasi,” tandasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Mendiknas juga mengajak para mahasiswa bisa menunjukan prestasi terhadap berbagai bidang studi yang digelutinya, seperti pengembangan gagasan-gagasan baru yang bisa memberi kontribusi untuk kemajuan dan pengembangan IPTEK di Indonesia. Dia berharap para mahasiswa hendaknya mampu memanfaatkan PIMNAS secara maksimal dalam meningkatkan wawasan dan prestasi.
Peserta PIMNAS tahun ini merupakan jumlah terbanyak dalam lima tahun terakhir. Hal ini dinilai menunjukkan kegairahan mahasiswa dalam memanfaatkan PIMNAS sebagai ajang adu kreasi, kreativitas, sekaligus untuk mengukur prestasi.
Pada PIMNAS yang dihelat di Universitas Mahasaraswati tersebut, sebanyak 350 proposal pengabdian kepada masyarakat (PKM) berhasil lolos dan mengikuti berbagai bidang lomba. Mengusung tema Kreativitas untuk Kemandirian Bangsa, seluruh peserta memperebutkan piala bergilir Adikarta Kertawidya.  (rhs)

Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2010/07/21/373/355099/mendiknas-mahasiwa-jangan-repotkan-negara

berita serupa

Pimnas Ke-23 di Bali Habiskan Dana Rp 6,6 M

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXIII 2010 yang digelar di Denpasar Bali, 21-24 Juli mendatang menelan biaya Rp 6,67 miliar. Demikian diungkapkan Ketua Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pimnas 2010 Unmas, Gus Suryo ketika ditemui di lokasi registrasi Pimnas 2010, Kampus Universitas Mahasaraswati (Unmas), Denpasar, (Selasa 20/7).

Suryo mengatakan, alokasi dana sejumlah itu jauh di atas bantuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional yang hanya mencapai Rp 3,5 miliar. “Sisanya kami tutupi dengan dukungan pemda se-Bali. Tidak hanya Pemprov Bali, tetapi juga Pemkot Denpasar, Pemkab Badung, dan beberapa pemkab lain,” ujarnya. Dukung-an tersebut, tambah Suryo, dirasakan cukup berarti mengingat Unmas sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) pertama di luar Jawa yang berkesempatan menjadi tuan rumah pimnas. “Meski status kami swasta, pemda di sini tetap memberikan dukungan besar,” ungkapnya. Suryo menegaskan, dengan anggaran besar yang sudah dikeluarkan, Unmas sudah melakukan berbagai persiapan.

Ketua Panitia Pimnas XXIII 2010 sekaligus Wakil Rektor III Unmas, I Made Suryawan mengatakan, tahun ini adalah giliran PTS untuk menjadi tuan rumah pimnas. “Unmas ditunjuk sebagai tuan rumah karena dinilai punya kelayakan dari pengalaman dan keterlibatan di pimnas sebelumnya,” tuturnya. Rektor Unmas, Tjok Istri Sri Ramaswati mengatakan, pimnas tahun ini digelar dengan berbasis spiritual dan budaya. (A-178)**

Sumber: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=149416

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...