Pembukaan Art Summit Indonesia 2013 Akan Digelar di ISI Denpasar

Oct 4, 2013 | Berita

Poster ASI 2013 REV 26 Sept (29,6 x 42 cm)Kiriman: Nyoman Lia Susanthi,S.S.,M.A. (Dosen PS. Pedalangan).

Denpasar- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia setiap tahun menggelar festival dan seminar internasional pada pertunjukan seni  kontemporer yang bertajuk Art Summit Indonesia (ASI). Tahun 2013 ini  ASI VII akan diadakan di empat tempat berbeda yaitu Bali, Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta. Pembukaan Art Summit yang rencananya digelar tanggal 8 Oktober 2013 mengambil tempat di ISI Denpasar. Tujuan ASI adalah untuk meningkatkan saling pemahaman budaya antar individu-individu kreatif dunia, meningkatkan kreativitas seni pertunjukan kontemporer Indonesia lebih berdaya saing dan berdaya jual di pasar internasional, meningkatkan apresiasi seni pertunjukan kontemporer serta untuk meningkatkan kerjasama kelembagaan dan kenegaraan melalui hasil kreativitas seni pertunjukan kontemporer.  Kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 25 Oktober 2013 melibatkan peserta dari dalam dan luar negeri, yaitu 6 perguruan tinggi seni Indonesia yaitu ISI Solo, ISI Yogyakarta, ISI Denpasar, ISI Padang Panjang,STSI Bandung dan IKJ, selain itu juga menghadirkan 6 group komunitas serta 5 group mancanegara, seperti Austri, Jerman, Korea, China dan U.K.

ASI yang dirancang di ISI Denpasar akan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu. Pada kesempatan nanti Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum juga akan memberikan welcoming remark sebagai tuan rumah penyelenggaraan ASI 2013 ini. Dipilihnya Bali sebagai tempat untuk pembukaan ASI bertujuan juga menyambut kehadiran peserta APEC di Bali, sehingga momontum ini tepat sebagai alternatif para peserta APEC untuk dapat mengenal lebih dekat perkembangan seni kontemporer Indonesia. Pada acara pembukaan akan menampilkan beberapa tarian dan musik kontemporer, yaitu tari Tangkep karya I Wayan Sutirta dengan iringan musik oleh I Nyoman Kariyasa. Dilanjutkan dengan musik Cakra Esa Galura dan Lorong Masa karya Dody Satya, Musik Manihot karya Oya Yukarya, Musik dengan judul Ku Tak Sabar karya Agus Teja Sentosa serta diakhiri oleh tari Jay Sita karya I Gede Oka Surya Negara.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...