Pemekaran Wilayah Garap Dalam Karawitan Jawa

Sep 2, 2010 | Artikel, Berita

Oleh Saptono, Dosen PS Seni Karawitan

Penyajian (pementasan) karawitan oleh masyarakat seniman tradisi (pengrawit) khususnya pada karawitan Jawa (diluar Sunda dan Bali) lebih akrab dengan menggunakan istilsh-istilsh klenengan atau uyon-uyon, artinya menyajikan repertoar gendhing-gendhing. Gendhing adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut komposisi musikal dalam karawitan Jawa. Dalam pengertian yang lain gendhing juga dapat diartikan  susunan kalimat lagu yang diseimbangkan dalam satu kesatuan yang utuh bentuk (Waridi,2002: 2).

Karena itu karawitan juga sangat memungkinkan adanya perbedaan penyajian pada saat yang berbeda. Perbedaan penyajian tersebut antara lain ditentukan oleh fungsi dan kegunaan karawitan. Fungsi musikal menyangkut hubungan karawitan dalam kaitannya dengan peristiwa kesenian yang lain, misalnya karawitan sebagai iringan pakeliran, yang dulu hanya diiringi dengan gamelan slendro, yang ricikan/instrumennya terdiri; rebab, kendang, gender, saron, gambang, suling, kecer, ketuk, kenong, kempul, gong. Kemudian pada jaman Paku Buwon X (1893-1939), sudah ada penambahan ricikan/instrumen dan masih menggunakan gamelan laras slendro (untuk cerita ramayana dan mahabarata) (Soetarno, 2003:61). Dan menurut Umar Kayam bahwa pertunjukan wayang dilingkungan masyarakat urban menjadi bagian pula dari masyarakat dengan sistem nilai yang cair, dan wayang kulit menjadi bagian  dari irama suatu masyarakat yang konsumtif, maka susastra, orkestra karawitan, wayang, dan pesan-pesan lakon dalam pertunjukan wayang, disesuaikan dengan tingkat kemampuan imajinasi masyarakat urban (ibid. p.66).

Proses modernisasi serta integrasi nasional juga mempengaruhi kehidupan seni karawitan, khususnya dalam karawitan wayang yang akhir-akhir ini secara kuantitas mengalami perkembangan yang cukup menonjol, yaitu adanya penambahan instrumen-instrumen musik non gamelan. Instrumen-instrumen tersebut, seperti; keyboard, symbal, bass drum, snar drum, terompet, dan sebagainya.

Pemekaran Wilayah Garap Dalam Karawitan Jawa Selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...