Penggunaan Abu Sekam Untuk Mendapatkan Tekstur Batu Cadas Alami

Sep 14, 2010 | Artikel, Berita

Oleh: I Wayan Ekalaksana Satia Guna, Mahasiswa PS Desain Interior

Batu cadas merupakan batuan alam yang menurut proses terjadinya digolongkan kedalam Batu Robohan/lempung, yaitu semacam batu lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak, diantaranya adalah kuarsa, mika fesper, kapur, lempung. Menurut kekerasannya, batu cadas dikatagorikan sebagai batu lunak (4 kg/cm2 – 8 kg/cm2). Batu lunak ialah batu alam, yang mudah dapat digali dengan peralatan tangan. Juga bagian pecahan batu ini dapat dipatahkan dengan tangan. Batu lunak sudah mengalami pelapukan dan mengandung banyak retakan. Bentuk batu cadas ini masir kasar sedang/halus, biasa berlapis, memiliki berbagai macam warna, diantaranya adalah putih, kuning abu-abu, merah coklat, dan hijau/bercorak, biasa digunakan untuk bahan elemen banguna seperti tirai jendela dan pintu, juga konstruksi dan lain sebagainya (Heinz Frick,1999:69-70).

Bangunan-bangunan tradisional Bali yang terkenal banyak menggunakan batu-batuan alam seperti salah satu contohnya adalah batu cadas yang paling umum digunakan bersamaan dengan batu bata, lama kelamaan dapat menimbulkan keresahan akan dampak negatifnya terhadap lingkungan itu sendiri. Hal ini disebabkan karena bahan utama pembuatan bangunan-bangunan Bali itu sendiri banyak yang diambil begitu saja dari alam yang terkadang tanpa memperhitungkan dampak untuk kedepannya.

Isu degradasi lingkungan yang sedang dialami oleh bumi kita ini, seperti yang dikatakan oleh Heinz Frick di dalam bukunya Ilmu Bahan Bangunan “Bumi tempat kita tinggal ini sudah tidak “sehat” seperti dulu lagi. Seiring dengan berkembangnya pembangunan secara ekologis maka timbul suatu pembaruan dibidang arsitektur dimana manusia menjadi pusatnya. Berdasarkan pada kerusakan pada alam sekitarnya dan kehilangan sumber kehidupan manusia secara global, maka kebutuhan dasar manusia berwawasan lingkungan harus disadari secara benar. Perkembangan peradaban dan pemanfaatan alam secara berlebihan menyebabkan kualitas hidup menjadi kurang. Pencemaran udara, pengotoran air minum, serta proses keracunan tanah menarik perhatian untuk kepentingan kehidupan manusia dan pengertian pembangunan secara ekologis”. Oleh karena itu salah satu cara yang mungkin dapat kita lakukan untuk dapat meminimalisir dampak tersebut ialah dengan menciptakan bahan pengganti yang dapat menjadi alternatif pilihan bahan, yaitu dengan memanfaatkan abu sisa pembakaran sekam untuk bahan campuran yang dapat memberikan kesan tekstur layaknya batu cadas. Inilah tugas utama desainer ialah membantu menciptakan sebuah dunia masa depan (Bryan lawson, 1980:119).

Penggunaan Abu Sekam Untuk Mendapatkan Tekstur Batu Cadas Alami, selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...