Penutupan dan Pameran “Diversity” Program ISACFA

Jul 14, 2013 | Berita

PR IV ISI Denpasar membuka pameran didampingi Mrs. Gina dari UWA beserta Dekan FSRD dan pejabat struktural ISI Denpasar.

PR IV ISI Denpasar membuka pameran didampingi Mrs. Gina dari UWA beserta Dekan FSRD dan pejabat struktural ISI Denpasar.

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi,S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan).

Denpasar- Program ISACFA (International Studio Arts and Culture between FSRD-ALVA), yang merupakan program tahunan, kerjasama antara kampus ISI Denpasar dan University of Western Australia (UWA) ditutup pada Kamis 11 Juli 2013, bertempat di Gedung Kriya Hasta Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Penutupan program ISACFA ditandai dengan pameran internasional karya hasil mahasiswa UWA selama mengikuti kegiatan  di Bali.

Acara diawali dengan sambutan koordinator kegiatan ISACFA, A/Prof. Paul Trinidad. Paul yang merupakan dosen di UWA tidak dapat menyembunyikan rasa bangga atas kinerja para panitia dari ISI Denpasar. Perbedaan budaya tidak menjadi batasan bagi ISI Denpasar dan UWA, justru ini menjadi cambuk bagi kedua belah pihak untuk mengenal dan mempelajari budaya bangsa lain. Paul menambahkan peluang ini tentunya akan menjadi celah untuk melaksanakan kegiatan ini secara rutin setiap tahunnya, bahkan melaksanakannya dua kali setahun.

Sebagai bukti dari hasil penyerapan studi selama 3 minggu di Bali, mereka tidak hanya menampilkan karya seni rupa, tapi mereka juga menunjukkan kebolehan dalam berbahasa Indonesia lewat nyanyian berjudul “Hanya Cinta”, sebagai hasil studi kelas bahasa Indonesia. Nyanyian dilanjutkan dengan menyanyi lagu berjudul “I am Australia”. Antusias mahasiswa bernyanyi membuat suasana semakin bersemangat, terlebih lagi lagu yang mereka nyanyikan diiringi oleh iringan musik dari kolaborasi mahasiswa FSP dan FSRD ISI Denpasar. “Tiga minggu di Bali merupakan pengalaman berharga dan tak terlupakan” ungkap Georgia Blackburn saat tampil memberikan kesan dan pesan, yang disambut applaus seluruh hadirin.

Dekan FSRD ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si dalam sambutannya menyampaikan terimaksih yang tak terhingga kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan program ini. “Kerjasama yang berlangsung secara kontinyu setiap tahunnya telah berkembang ke arah yang lebih positif, minat mahasiswa yang mengikuti program ini pun meningkat setiap tahun” ungkapnya.

Pada acara penutupan juga diselipi penyerahan penghargaan kepada para peserta program yang memiliki prestasi pada masing-masing bidang yaitu acknowledge dari ISI yaitu Best Prasi oleh Lingxiao Xu, Best Photography oleh Coralie Rose Durham, Best Bahasa diraih Frances Mae Rubzen, Best Graphic Art oleh Kate Crawford, Best Painting oleh Hla Myat Thu, Best Bali Culture & art oleh Georgia Blackburn. Sementara acknowledge dari  UWA diberikan kepada Sophie Watson sebagai Best Recording  dan Rosie Davidson sebagai Best Visualization.

Sementara Rektor ISI Denpasar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pembantu Rektor IV, I Wayan Sweca, S.SKar., M.Mus menyampaikan terimakasih kepada seluruh peserta program ISACFA, pihaknya berharap kegiatan ini mampu memperluas jaringan persahabatan dengan pertukaran kebudayaan dari masing-masing daerah. Kegiatan ini adalah implementasi dari MoU antara ISI Denpasar dan UWA. Kedepan akan ada banyak kegiatan lagi yang bisa diimplementasikan sebagai  tantangan untuk meningkatkan diri serta bersaing di kancah internasional.

Pameran bertema “diversity” selanjutnya dibuka oleh PR IV ISI Denpasar yang ditandai dengan penandatanganan di kanvas serta pemotongan untaian bunga. Karya yang ditampilkan pameran kali ini adalah kolaborasi hasil karya mahasiswa UWA yang mengikuti program ISACFA dan karya dosen ISI Denpasar yang terdiri dari, photo hasil karya hunting di beberapa area, lukisan dan Graphic Art. Acara pembukaan pameran juga dihadiri oleh Mrs. Gina sebagai Administrator UWA, yang datang ke Bali khusus untuk menyaksikan program ISACFA ini. Raut bangga pun tak dapat disembunyikan olehnya saat melihat hasil karya dan penampilan mahasiswa UWA.

ISACFA 1Acara diakhiri dengan makan malam bersama di Green room yang diwarnai dengan alunan musik oleh mahasiswa sendratasik yang membawa alat musik gabungan berupa biola, cello, saxophone, keyboard, dan gitar.

Seperti diberitakan sebelummya sebanyak 17 mahasiswa dari UWA mengikuti program ISACFA yang dibuka pada 24 Juni 2013. Pelakasanaan program ini merupakan yang ketiga kalinya, sejak tahun 2011.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...