Produk Seni Kemasan Pariwisata

May 9, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman: Drs I Wayan Mudana, M.Par. Dosen PS. Seni Rupa Murni FSRD. ISI Denpasar

Posendo Art

Muncul dari seni pertunjukan tentang adanya keinginan wisatawan untuk mengetahui  suatu bentuk garapan tari yang dipentaskan ditengah-tengah masyarakat. Karena wisatawan memiliki waktu yang sangat terbatas, pertunjukan tarian juga harus diketahui esensinya secara utuh, oleh para seniman diciptakanlah tarian kemasan wisata dengan cara mengambil poin-poin penting dari bentuk tarian tersebut tanpa menghilangkan esensi sebenarnya.

Demikian juga dalam wujud karya-karya seni rupa, dalam memberikan informasi atau seniman ingin berkomunikasi tentang sesuatu hal hanya dengan mengangkat hal-hal penting yang dianggap mewakili secara keseluruhan dari phenomena tersebut.Lihat gambar nomor 51)

Ekletek  Art

Karena adanya pemahaman dari latar belakang budaya yang berbeda, oleh para seniman/pengrajin dicermati sebagai peluang untuk menciptakan bentuk-bentuk karya seni baru sebagai seni kemasan wisata dengan cara mensinkritisme karya-karya seni dari masing-masing daerah atau Negara dipadukan menjadi satu kesatuan yang memiliki nilai seni harmonis tanpa menghilangkan identitas aslinya namun memiliki kekhasan pribadi  yang tinggi sehingga dapat mewakili cirri khas seseorang. Contoh Karya seni patung India dengan sikap tri bangganya dan atribiut, ekpresi dipadukan dengan karya seni patung Bali dengan ornament dan sikap-sikap patungnya.(lihat photo halaman     50)

Airport Art

Karena  keterbatasan waktu wisatawan dalam memenuhi kebutuhan akan barang-barang cendra mata, para pebisnis seni membuat satu tempat biasanya berdampingan dengan bandara(airport) untuk memajang berbagai bentuk barang cendramana sebagai bentuk barang souvenir denganmaksud memudahkan wisatawan bertransaksi dalam waktu yang singkat.

Pressible Art

Wisatawan pada umumnya menyukai suatu hal yang bernuansa unik, jarang dijumpai  pada suatu daerah. Istilah pressible art pada awalnya muncul pada seni masak memasak dengan memampaatkan bahan-bahan masakan yang masih segar dan murni tanpa dimasak, direbus, digoreng, dipanggang, atau ditanak. Tetapi diolah sedemian rupa secara murni(fresh), disajikan dengan olahan bumbu sampai siap hidangan dan siap dimakan dengan kualitas tinggi.

Dalam bentuk karya seni, karya ini muncul sebagai seni instalasi, rice teras, mengclose up gunung menjadikarya seni, art and pece, dan performing art lainnya.

Salah satucontoh bentuk seni ini yang menonjol adalah tidak pernah diulang, dan ciptan tuhan.

Pop Art

Karya seni pop muncul karena adanya tuntutan industry, yang dikemas dengan memasukkan unsur-unsur local dan luar yang dikombinasikan sesuai dengan selera pasar. Kemasan seni pop banyak dislimuti oleh kreatif yang semu, lebih tepatnya merupakan pemalakan seni local yang diadopsi menjadi identitas pribadi. Pada dasarnya seni pop yang lebih mengutamakan komersialisasi, komodifikasi, provanisasi,dan industrialisasi (power,order dan interest) dibangun sebagaimana layaknya seniman/pengrajin berkreatifitas sedapat mungkin menghindari dari hal-hal tersebut.

Kekuatan akan uang akan dapat mengalahkan siapa saja sehingga akan berlaku hegemoni dalam berkesenian. Para pengusaha akan menekan order sebagai kontrak kerja sekecil-kecilnya dengan harapan dengan prilaku sesuka hati (interst) karena  seniman dalam posisi tidak berdaya.

Wujud dari bentuk karya seni pop adalah cerminan dari modifikasi dari bentuk-bentuk seni etnik yang memiliki daya tarik tinggi dibuat tiruannya(provanisasi) agar dapat dijual dengan harga yang menjangkau sebagai bentuk industry.

3.3.   Pangsa Pasar

Kemampuan melihat tantangan untuk dimaksimalkan menjadi peluang, dengan pertimbangan yang matang, itulah yang disebut pangsa pasar. Seorang pebisnis harus mampu menghitung tingkat kerugian maksimal dari situasi apapun, untuk mengantisipasinya disiapkan langkah-langkah analisis untuk mengoptimalkan kekuatan berupa potensi-potensi yang dimiliki dan menutupi kelemahan(analisis SWOT, rakuti,2002).

Produk Seni Kemasan Pariwisata selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...