Program Wirausaha Dihentikan

Jan 4, 2011 | Berita

BANDUNG.- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, menghentikan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) pada 2011. Padahal, program yang telah dilakukan selama dua tahun berturut-turut itu, telah menghasilkan ratusan bibit wirausahawan dari kalangan mahasiswa.

Hal itu dikatakan Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi (Kopertis) Wilayah IV, Abdul Hakim Halim, saat ditemui di kantornya Jln P.H.H. Mustofa, Bandung, beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, pemberhen-tian program ini tidak hanya untuk perguruan tinggi swasta melainkan juga negeri.

Hakim mengatakan, dia tidak mengetahui secara pasti mengapa Kemendiknas menghentikan program tersebut. Padahal, sebelumnya dia sudah mengusulkan agar program tersebut kembali digulirkan. “Mungkin Kemendiknas sedang merumuskan formula yang tepat bagaimana seharusnya program ini digulirkan, sehingga nantinya bisa tepat sa-saran,” ujarnya.

Menurut Hakim, program tersebut berdampak sangat positif, karena melahirkan banyak wirausahawan baru. Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kopertis, usaha peserta PMW tetap bertahan sampai saat ini. “Bahkan, ada kasus seorang lulusan yang diterima di perusahaan besar tidak jadi bekerja di sana, karena memilih mene-ruskan usaha yang telah dirintisnya tersebut,” katanya.

Pada 2010, Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Banten menerima kucuran dana Rp 1,25 miliar untuk PMW. Bantuan diberikan kepada 40 perguruan tinggi swasta yang terpilih berdasarkan proposal yang masuk ke Kopertis. Sebelumnya, setiap perguruan tinggi melakukan seleksi untuk memilih satu kelompok, yang proposalnya akan diajukan ke Kopertis.

Setiap kelompok menerima anggaran dana yang berbeda, sesuai dengan jumlah anggota dan jenis usahanya. Setiap orang rata-rata menerima Rp 8 juta. “Jadi, kalau kelompok tersebut terdiri dari dua orang, maka dia berhak menerima Rp 16 juta. Akan tetapi, ada juga kelompok yang menerima dana kurang dari itu, sesuai dengan yang dibutuhkan,” kata Hakim.

Hakim mengakui, jatah perguruan tinggi swasta tidak sebesar perguruan tinggi negeri. “Untuk perguruan tinggi negeri, dana Rp 1 miliar hanya untuk satu perguruan tinggi, sementara untuk di swasta, dana Rp 1 miliar untuk 400 perguruan tinggi,” ujarnya.

Meskipun demikian, sayangnya tidak semua perguruan tinggi swasta memanfaatkan program ini. Dari 400 perguruan tinggi swasta yang ada di bawah naungan Kopertis Wilayah IV, hanya 63 perguran tinggi yang mengirimkan proposal kepada Kopertis. Padahal, Kopertis sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh perguruan tinggi tersebut. “Kami bahkan melakukan sosialisasi dengan jemput bola ke beberapa spot. Akan tetapi, mungkin mereka tidak memiliki ide,” ujarnya.

Sumber: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=170091

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...