“Purusadha Santha” Bahanakan Perdamaian Di Dharma Shanty Nasional Jakarta

Mar 22, 2011 | Berita

Dharma Santi Nasional Senin malam (21/03) yang dihadiri Presiden SBY beserta Ibu Ani Yudoyono, Wakil Presiden, Mentri Kabinet Pembangunan II, para Duta Besar, para Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Tokoh- Tokoh Umat, dan umat sedharma yang seluruhnya berjumlah 4000 orang, dibuka dengan tari Selat Segara oleh ISI Denpasar. Dharma Santi dengan tema melalui Catur Berata penyepian kita wujudkan kehidupan yang harmonis, damai, dan sejahtera (Satwam, Siwam, Sundaram) ini dimeriahkan dengan pertunjukan oratorium berkisah tentang seorang putra Hastina bernama Sutasoma,yang memesona seluruh undangan.

Sutasoma menyejukkan amarah Purusadha. “Wahai Purusadha, kau berperang dengan dirimu sendiri. Kau tidak dapat mengalahkan orang yang berserah diri. Kebenaran sejati tak akan tunduk oleh kekerasan. Hidup ini adalah sebuah keindahan, kagumilah. Namun, hidup adalah sebuah jalan yang harus aku perjuangkan. Hidup adalah sebuah tantangan yang harus pula aku hadapi,” Gedung Mabes TNI Jakarta membahana dengan tepuk tangan hadirin, ketika narator I Kadek Suartaya didampingi Putu Putri Suastini melantunkan bait perdamaian tersebut.

“Saya mengajak umat hindu di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pengendalian diri, keseimbangan jasmani dan rohani serta kebersihan jiwa, untuk hidup yang mulia.Kedamaian itu letaknya dalam hati kita masing-masing. Saya sangat bangga, flosopi Tri Hita Karana mengandung nilai universal yang diakui dunia. Umat hindu telah menjadi contoh hidup dalam keharmonisan,” papar Presiden SBY dalam sambutannya yang mendapat aplaus meriah umat.

Ketua panitia, Erlangga Mantik didampingi sekretaris umum I Wayan Koster mengatakan sangat bahagia dan bangga acara Dharma Shanty sukses dilaksanakan. Mulai tari penyambutan Selat Segara, pembacaan sloka kitab suci Wedha, Dharma Wacana, sambutan Presiden, hingga oratorium Purusadha Shanta, semuanya bertemakan perdamaian dan harmonisasi yang tentunya sangat relevan dengan tema Dharma Shanty. “Kami sangat berterima kasih kepada ISI Denpasar dengan tampilan Purusada Shanta yang telah membuat seluruh hadirin berdecak kagum,”ujarnya.

Pada akhir acara Ibu Hj. Ani Yudhoyono memberikan karangan bunga kepada Rektor ISI, dan Ibu Hj. Herawatie Boediono memberikan bunga kepada IGA Sri Widya Ningsih pemeran Dyah Candrawati permaisuri Sutasoma.”Puji syukur pada Tuhan, pementasan malam ini telah sukses,dan Presiden memuji pementasan serta tema oratorium. Terima kasih untuk panitia yang telah memberi kesempatan kepada ISI untuk tampil, dan juga untuk  keindahan dan harmonisasi  penabuh, penari, narrator, dalang, serta gerong yang telah bekerja keras untuk sukses pementasan malam ini,” ujar Prof Rai didampingi  I Wayan Suweca, I Gede Arya Sugiartha, I Ketut Garwa serta artistic director I Nyoman Cerita.

Humas ISI Denpasar melaporkan.

 

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...