Re-Desain Interior Museum Kartun Indonesia Bali

Dec 27, 2011 | Berita, Galeri

Pengertian museum masih asing di telinga masyarakat. Museum masih dipandang sebagai tempat penyimpanan barang-barang kuno yang antik dan langka. Sehingga demi meningkatkan antusias masyarakat untuk berkunjung ke museum diperlukan desain interior museum yang dapat memberikan identitas dan keunikan tersendiri khususnya pada Museum Kartun Indonesia Bali. Metode yang digunakan adalah pengendalian diri yaitu metode yang menggabungkan teori glass box dan dieksekusi dengan teori black box yang bersifat lebih rasional. Hasil selanjutnya dengan mengusung konsep edutainment of cartoon dan gaya pop art yang diterapkan dalam bentuk desain atau media pembelajaran pada Interior Museum Kartun Indonesia Bali baik melalui titik, garis, bahan dan warna pada ruang maupun fasilitas, diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk senang berkunjung ke museum.

Kata kunci: Museum, Kartun, glass box, black box,  pop art, edutainment

  

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...