Sejarah Filsafat Barat

Apr 12, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman; Saptono, SSn., Dosen PS. Seni Karawitan ISI Denpasar.

Filsafat Sokrates sampai fil Max

1.Pendahuluan

Filsafat diambil dari bahasa Arab. Falsafah berasal dari bahasa Yunani Philosophia, kata majemuk yang terdiri dari dua kata philos artinya cinta atau suka, dan kata sophia yang artinya bijak. Dengan demikian jelas bahwa kebijaksanaan itu belum diraih, seorang filsuf adalah orang yang sedang mencari kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati.(Harun, 1980:7-8)

Mempelajari filsafat Yunani berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Filsafat dilahirkan kerena kemenangan akal atas dongeng yang memberitakan tentang asal mula segala sesuatu baik dunian maupun manusia.

Pra Sokrates

THALES adalah filsuf yang termasuk tujuh orang bijak, menurut dia yang menjadi asal mula segala sesuatu adalah air.

Tokoh berikutnya Anaximandros (610 -540 SM), beliau tidak setuju dengan air sebagai asal mulanya, karena air adalah sebagai hal yang terbatas. Bagaimana dengan hal yang tak terbatas itu terjadi di dunia ini ? Ia berpandangan bahwa hal ini disebabkan karena penceraian (ekkrisis) dari to apeiron (yang tak terbatas) dilepaskan anasir-anasir yang saling berlawanan, yaitu;antara panas dan dingin, kering dan basah. Maka dalam dunia ada hukum keseimbangan dan antara anasir-anasir yang berlawanan ada yang menjadi dominan, hukum keseimbangan tadi mengusahakan akan adanya keseimbagnan lagi dan seterusnya.

Pandangan tersebut di atas juga dibantah oleh filsuf Anaximenes, ia mengemukakan bahwa segala sesuatu berasal adalah dari hawa/udara. Udara yang menjadikan manusia hidup. Manusia akan mati apabila ia tidak bernapas (Harun, 1980:18)

Seperti yang telah dikemukakan para filsuf di atas adalah filsuf alam (hukum alam), karena alam semesta senantiasa berubah menjadikan siang-malam, terang-gelap, panas-dingin, dan sebagainya.

Sokrates

Sokrates hidup tahun 469-399 MS, ia memindahkan filsafat dari langit ke bumi sasaran yang diselidiki bukan lagi jagat raya, melainkan manusia sebagai obyeknya. Beliau memberikan ajarannya dengan kebijakan atau kautaman (arate), yaitu pengetahuantentang yang baik adalah satu dan menyeluruh (ibid:37).

Kemudian Protagoras filsafatnya bahwa manusia menjadi ukuran bagi segala sesuatu yang ada dan yang tidak ada. Bagi orang sehat angin dirasa segar, akan tetapi bagi orang sakit angin dirasa dingin, menggigilkan.

Plato (427-347 MS), ia seorang fulsuf Yunani yang terkenal, murid dari Sokrates ini berpandangan bahwa filsafatnya adalah pengetahuan tentang segala yang ada, ilmu yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli (Juhaya, 2003 : 2). Bagi plato idea bukanlah gagasan yang hanya terdapat dalam pikiran saja (subyektif), dan bukan gagasan yang dubuat dan ditemukan oleh manusia. Sebab idea ini bersifat obyektif artinya berdiri sendiri, dan tidak tergantung kepada pemikiran manusia. Dalam ini idealah yang memimpin pikiran manusia (Harun 1980:40).

Aristoteles (384-322 SM),ia adalah murid dari Plato. Pandangan filsafatnya ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estatika (Juhaya 2003:2). Ajarannya tentang manusia melalui dua tahap, yang pertama ia masihdipengaruhi Plato, sehingga masih mengajarkan dualisme antara tubuh dan jiwa. Akan tetapi dualisme ditinggalkan dengan dijembatani jurang ‘yang ada’ diantara tubuh (materi) dan jiwa (bentuk). Hal ini disebabkan tubuh menjadi tubuh yang hidup, dan jiwa adalah asas hidup dalam arti yang seluas-luasnya (Harun, 1980:51).

Sejarah Filsafat Barat selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...